Kau tau rasanya berpikir terus-terusan dan belum juga bisa mengambil keputusan? Rasa-rasanya kepalamu terasa ingin pecah. Kim Taehyung masih saja berpikir, apakah ia harus menghubungi Irene atau tidak?
Kim Taehyung baru saja kembali dari perusahaan, ia ingin pulang, namun sedetik kemudian ia memutar kemudi mobilnya. Hari ini ia memutuskan untuk kerumah Irene. Jantung Kim Taehyung berdegub cepat. Sebegitu groginya ia bertemu dengan Irene?
Ia mengerem mobilnya hingga menimbulkan suara berdecit. Mobilnya kini sudah berhenti total. Kim Taehyung segera melepas seat belt yang melilit tubuhnya lalu segera turun dari mobilnya. Kim Taehyung meniti anak tangga menuju lantai dua. Rumah Irene tidak ada yang berubah secara signifkan, yang ada hanyalah ada beberapa pot bunga yang menggantung di dekat pintu rumah.Kim Taehyung menekan bel sekali. Lalu lima menit kemudian pintu rumah terbuka.
"Iya?" Seorang laki-laki keluar dari runahnya, dan kim taehyung tidak mengenalinya.
"Irene? Apa ada Irene?" Dahi Kim Taehyung berkerut, ia heran kenapa laki-laki yang keluar dari rumah irene.
"Oh, wanita pemilik rumah ini? Ia telah menjualnya padaku."
Kim Taehyung segera pamit saat ia mengetahui tidak ada Irene disana. Akan lebih baik jika Kim Taehyung dapat bertemu dengan Irene dibanding melalui telfon. Hhhh. Kim Taehyung menghembuskan nafasnya dengan berat.
Kim Taehyung berhenti di jalan Myeongdong. Suasana ramai disana. Ia memutuskan untuk mampir sebentar. Kim Taehyung berjalan menyusuri jalan Myeongdong. Ia membeli beberapa kudapan karena sudah masuk waktu makan malam. Hebat sekali, ia baru kali pertama ini makan dipinggir jalan di Myeongdong street. Perhatian Kim Taehyung tersita saat melihat kerumunan orang membentuk lingkaran, sepertinya ada sebuah pertunjukkan? Kim Taehyung melangkahkan kakinya kesana. Menyerobot kerumunan orang-orang dan melihat apa yang menjadi pusat perhatian orang-orang. Suara musik menggema, disana ada beberapa orang yang sedang menari. Seorang laki-laki dan wanita sedang meliukkan badannya mengikuti irama musik.
"Hanya sebuah tarian?" Kim Taehyung sedikit kecewa melihat apa yang sedang terjadi.
Beberapa saat kemudian musik berhenti, dan Seorang wanita bergabung menggantikan dua penari tadi. Musik kemudian kembali menggema. Seorang wanita dengan rambut yang diikat tinggi sedang menari. Kim Taehyung dengan jelas dapat melihat wanita itu, Irene? Apa ia salah? Wanita yang sedang menari dengan celana pendek adalah Irene. Kim Taehyung berada diantara kerumunan orang-orang dan Irene tentu saja tidak menyadarinya. Kim Taehyung melangkahkan kakinya, ia kini hampir berada di tengah. Seluruh pasang mata kini memperhatikan apa yang sedang Kim Taehyung lakukan.
"Berhenti, atau tulangmu akan patah." Kim Taehyung berkata sarkastik. Irene langsung berhenti. Matanya membelalak melihat Kim Taehyung berada didepannya. Irene menepuk pipinya, ia seolah tidak percaya pada apa yang ia lihat sekarang.
"Kau kim taehyung?"
"Ya."
Irene langsung berlari memeluk Kim Taehyung. Irene kemudian menangis.
"Kim Taehyung?"
"Kau Kim Taehyung?"
"Astaga. Aku mau menangis meledak."
"Aku- aku tidak percaya melihatmu disini."
"Kim Taehyung kau pulih kembali."
"Astaga Kim Taehyung, aku sungguh bahagia."Seluruh pasang mata kini menyaksikan seorang wanita dan laki-laki kini sedang berpelukan. Mereka berseru,
"Woaaah, ku pikir aku menonton seri drama hari ini." Seorang wanita muda bicara pada kawannya.
"Iya haru sekali. Aku juga ingin dipeluk."
"Woaaah."
"Yuhuuu"
"Mereka romantis sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze [complete]
FanfictionStart Write (20 juni2018) (My first ff-tidak sebagus yg kalian kira-i am just a beginner) Akankah sebuah pertemuan adalah awal dari sebuah kisah? Warning 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita. Every title part is bts and redvelvet songs ? #12 i...