Every time I see her, I freak out
Surprisingly, I keep gasping and it’s weird, maybe
This is the emotion they call love
Because from the very beginning, my heart runs to you
***Hari sudah semakin sore, dan kini Irene telah selesai mengurus perihal pendaftarannya di Universitas. Ia tidak langsung pulang kerumah, melainkan akan pergi ke Apartment Kim Taehyung. Udara berhembus dengan kencang. Irene merapatkan coatnya.
Irene merogoh dompetnya dan segera mengeluarkan kartu, dalam beberapa detik pintu Apartment terbuka, lalu ia segera masuk kedalam.
Apartment terasa sepi. Ia melihat sekitar. Kemudian segera memulai pekerjaannya sebelum hari mulai terlalu malam. Ia mulai merapihkan kamar Kim Taehyung. Didalam kamar Kim Taehyung terdapat sebuah pintu. Sebelumnya, Ia ingin masuk namun ia mengurungkan niatnya. Takut kalau Kim Taehyung marah. Tapi sekarang rasa penasarannya besar. Dengan hati-hati Irene membuka pintu. Dan melihat sebuah ruangan lain yang cukup luas. Disana adalah ruang Wardrobe. Ada beberapa lemari berisi setelan Jas, Jaket, Kaus, Kemeja, Dasi, Jam Tangan dan beberapa koleksi sepatu.
"Aigoo ternyata sebuah wardrobe. Ku pikir apa." Gumam Irene.
Segera ia keluar dari ruangan itu, lalu melanjutkan aktivitasnya. Setelahnya, Irene melepas lelah dengan bermain dengan anjing peliharaan Kim Taehyung.
"Yaa, kau menggemaskan. Tapi pemilikmu tidak." Omel Irene pada Yeontan. Anjing kecil itu hanya menyalak kecil lalu melompat-lompat. Yang ia rindukan dari Apartment ini adalah anjing kecil ini.
Suara pintu apartment berbunyi, dan terdengar sesorang menutup pintu. Irene melihat Kim Taehyung berdiri disana. Mengenakan kemeja biru yang dua kancingnya tidak di kaitkan dan celana hitam. Sesaat Kim Taehyung lewat didepannya, Irene dapat mencium aroma minuman dan parfum wanita bercampur menjadi satu. Ia mengibaskan tangannya. Enggan mencium aroma buruk itu. Kim Taehyung menoleh, dan menyadari sikap Irene. Ia hanya menyunggingkan senyuman yang sama sekali tidak di lihat Irene.
Kim Taehyung berjalan menuju dapur, kemudian menuang air kedalam gelas. Setelah penuh, ia segera menenggak habis minuman itu.
"Sudah beberapa hari aku tidak melihatmu." Kim Taehyung tiba-tiba bertanya.
"Aaah. Hm, aku sedang ada urusan." Jawab Irene dengan cepat.
"Begitu. Kau tidak mau memberitahu padaku?" Tanya Kim Taehyung, ia berjalan menghampiri Irene kemudian duduk di sofa. Kim Taehyung memegang gelas kali ini ia mengisinya dengan cola.
Irene memutar matanya, kemudian melihat Kim Taehyung yang kini tengah membuka kaitan kancing kemejanya. Padahal udara malam ini cukup dingin menurutnya, namun Kim Taehyung malah membiarkan kancing kemejanya terbuka lebar.
"Aku mendaftar universitas. Mungkin hari-hari berikutnya aku akan sibuk kuliah. Aku mohon pengertianmu." Irene terlihat gugup, kini ia meletakkan Yeontan kembali ke kandangnya.
Kim Taehyung menatap lurus. Ia diam beberapa saat, kemudian mulutnya terbuka.
"Sabtu besok, ada makan malam. Kau harus ikut denganku."
"Eh?"
"Tidak ada penolakan. Ini perintah."
***
Kim Taehyung pulang lebih cepat. Hari imi ada makan malam disebuah ballroom dan akan di hadiri oleh para pengusaha papan atas korea. Sebenarnya ia enggan hadir. Namun, Ayahnya memaksa dan mau tidak mau ia harus mematuhinya untuk mewakilkan perusahaan. Aneh jika ia datang sendiri, maka dari itu ia meminta Irene untuk menemaninya. Jika tidak, maka disana ia akan menjadi tujuan para pengusaha untuk menjodohkan anaknya dengannya. Kim Taehyung bergidik membayangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze [complete]
FanficStart Write (20 juni2018) (My first ff-tidak sebagus yg kalian kira-i am just a beginner) Akankah sebuah pertemuan adalah awal dari sebuah kisah? Warning 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita. Every title part is bts and redvelvet songs ? #12 i...