"Rhe, ada niatan balikan lagi sama Felix?"
Rheana, Rillian, Ara, Ahran, dan Witri lantas mengalihkan fokus mereka terhadap Deyana Jasmine yang tampak tengah memakan pizza pesanan. Kedua mata mereka mengerjap, bingung dengan pertanyaan gadis itu yang tiba-tiba.
Bukan.
Bukan karena gadis itu bertanya tiba-tiba, melainkan isi pertanyaan yang dilontarkan olehnya.
Ada niatan balikkan lagi sama Felix?
Hell! Ada apa dengan gadis ini?
Bukankah sudah jelas jika Rheana tidak akan pernah memberikan kesempatan lagi terhadap sosok yang dulunya pernah mengisi hati si gadis?
Apa otak Deya sudah dicuci oleh pemuda itu sampai dirinya menanyakan hal yang sudah pasti jawabannya?
"Lo kenapa, sih, Jas?" Ahran mendelik ke arah Deya seraya mengunyah lasagna yang tadi dipesannya bersamaan dengan pizza.
Deya hanya mengerjapkan matanya pelan. Jemari tangan si gadis tetap mengenggam pizza yang masih belum habis.
"Kenapa sih, De?" merasa Deya tidak akan menjawab pertanyaan dari Ahran, kini Witri yang memulai pertanyaan. Tatapan matanya tidak beralih dari wajah Deya yang tetap memasang ekspresi polosnya.
"Nggak. Aku cuma nanya aja. Gak mau balikkan sama Felix lagi? Kasian loh. Besok dia balik lagi ke Indonesia, dan mungkin kamu gak akan ketemu lagi sama dia," jelas Deya seadanya, membuat kelima temannya yang lain menghela nafas gusar.
Pasti ada apa-apanya, mereka yakin. Tak biasanya gadis seperti Deya menyembunyikan sesuatu jika itu bukanlah masalah penting. Mereka juga yakin jika saat Deya menghilang kemarin, sesuatu pasti terjadi antara dirinya dan Felix.
Yang jadi pertanyaannya, sepenting apakah itu?
Sepenting apakah kejadian yang Rheana alami dengan Felix sehingga gadis itu enggan memberi penjelasan?
Tak seperti Deya yang biasanya menjelaskan secara rinci.
"Gak lucu loh kalau lo sembunyiin sesuatu sama kita. Apalagi ada hubungannya sama mantan Rhea."
Ucapan itu berhasil membuatnya mendapatkan pukulan telak tepat di atas ubun-ubunnya. Dan hal tersebut dilakukan oleh oknum bernama Rheana Andria yang tadi namanya disebutkan.
Rheana mendengus pelan melihat ekspresi wajah Ara yang cemberut, lantas menyendok Chicken Cream Soup-nya sembari menatap layar ponsel yang sedaritadi memunculkan notifikasi dari Luhan, Darrel, maupun Yifan.
Tak ada satupun pesan yang penting dari sana. Hanya pesan dari Luhan yang mengajaknya pergi ke taman bermain Seoul, pesan dari Yifan yang mengajaknya makan malam, serta pesan dari Darrel yang....
Ingin sekali membuat Rheana Andria menghujat karenanya.
Ting!
Sebuah pesan kembali masuk ke nomor ponselnya. Nomor tidak dikenal yang membuat Rheana mengerutkan keningnya heran. Pasalnya, nomor tersebut adalah nomor Indonesia yang hanha digunakan kelima temannya, serta Darrel saja.
Lantas siapa?
Siapa yang memberikan nomor telepon Rheana pada seseorang tak dikenal seperti ini?
"Kenapa Rhe?" Rillian melongokkan kepalanya kala menyadari gurat heran di wajah Rheana. Ia menatap layar ponsel Rheana yang kini menampilkan sebuah room chat dari nomor tidak dikenal.
Deya ikut melongokkan kepalanya setelah menghabiskan pizza tersebut. Ditatapnya huruf-huruf yang terpampang jelas pada room chat WhatsApp tersebut. Di detik berikutnya, si gadis tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
TPS ( 3 ) - Hurt » Wu Yifan Ft Lee Taeyong [ ✔ ]
FanfictionBook three of the programmer series; Hurt - Wu Yifan ft Lee Taeyong Hal yang paling menyesalkan di hidup Rheana Andria adalah bertemu dengan seorang CEO seperti Wu Yifan.