One day you will search me to say sorry, but that will be too late.
-Shania
_______________________________________Mereka menaiki mobil Bryan dan langsung menuju ke arah rumah Shania.
Sekarang sudah tiba di depan rumah Shania, ia pun turun dari mobil dan melangkahkan kakinya menuju rumahnya yang begitu besar namun rasa kesepian itu mulai muncul lagi.★★★★★
Sekarang Shania hanya di kamar dengan di temani boneka panda kesayangannya, ia benar benar sendiri pasalnya pembantu di rumahnya sedang pulang kampung, dan Reno-papanya belum juga pulang dari kantor.
Jari jemarinya memainkan ponselnya sembari menunggu papanya pulang, ketika ia sedang asik bermain game tiba tiba bel rumah berbunyi, ia langsung berlari menuju ruang tamu untuk membukakan pintu, karena siapa tau reno sudah pulang."Pap.." kalimatnya terhenti setelah melihat seseorang yang berdiri di hadapannya. "Cleon..'' ucapnya sedikit kaget.
"Mau apa lo kesini?" Sambung Shania."Gue cuma mau ketemu lo, setiap gue hubungin lo pasti alasannya sibuk, jadi gue datengin aja kerumah lo." Jelas Cleon.
"Ya gue sibuk sekarang." Shania mulai mengeles.
"Sha...gue tau lo ngehindar dari gue,dan bisa di lihat dari bola mata lo itu kesepian jadi ikut gue yok." Ajak Cleon.
"Ga bisa, gue nunggu papa gue pulang."
"Tadi gue udah izin ke bokap lo, katanya papa lo pulang malem."
"Tapiiiii."
"Ayolah Sha, sekali aja." Rayu Cleon.
"Yaudah bentar gue mau ganti baju dulu."
Cleon tersenyum senang, sekian lama ia berusaha mengajak Shania akhirnya ia mau juga.
Shania datang dengan memakai celana jeans selutut dengan di padukan baju putih, dan rambutnya hanya di ikat kebelakang. Shania hanya berpenampilan sederhana namun Cleon melihat gadis itu nampak cantik dan sempurna.
Shania menaiki mobil hitam milik Cleon, ia bingung akan kemana dirinya,suasana antara dirinya dan cleon sangat canggung dirinya merasa sangat tidak nyaman mungkin karena salah satu diantaranya menganggap hubungan keduanta belum tuntas
"Kita mau kemana." Tanya Shania penasara.
"Pasar malem." Jawab Cleon yang sedang sibuk menyetir dengan di beri anggukan kecil oleh Shania.Mobil Cleon melaju dengan kecepatan sedang menuju Pasar malam yang tidak terlalu jauh dari rumah Shania.
Mungkin terlalu lama mereka tidak bertemu membuatnya merasa canggung untuk memulai pembicaraan.Setibanya di Pasar malam Shania melihat banyak wahana permainan seperti komedi putar, bianglala, kora kora, rumah hantu dan masih banyak lagi ia mengingat waktu saat ia pergi ke Pasar malam bersama bundanya saat keluarganya tersa sangat hangat saat itu yang membuatnya sangat bahagia.
Shania berjalan beriringan dengan Cleon di ramainya orang orang yang antri untuk memasuki salah satu wahana di sana
"Mau naik apa?" Tanya Cleon.
"Terserah." Jawabnya singkat.
"Kora kora mau?" Tawar Cleon.
"Tapi gue takut."
"Udah tenang aja, Kok belum di coba sampe kapan pun lo tetep takut." Jelas Cleon.
Shania hanya mengangguk ia mencoba mengumpulkan nyalinya untuk bisa naik kora kora ituMereka mengantri untuk membeli tiket, dan menunggu gilirannya untuk naik. Akhirnya setelah menunggu cukup lama mereka bisa naik dengan perasaan shania yang di campuri dengan rasa khawatir
"Ayo!" Ajak Cleon yang melihat Shania tampak ragu.
Cleon dan Shania duduk berdua kebetulan pas bagian mereka tidak terlalu ramai, shania memperhatikan sekelilingnya dan merasakan angin malam yang mulai membuatnya merasa sedikit dingin,cleon mengulurkan tangan nya dan menggenggan tangan shania yang terasa dingin,namun cepat cepat shania tepis ia tidak mau membiarkan cleon mencari kesempatan kepadanya dan berfikir shania akan membukakan hatinya untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Teen FictionJika dia bukan yang terbaik buat apa dipertahankan, namun mungkin akan sulit buat melupakan semuanya. (Metro, 28 Mei 2018)