Sendiri kehilangan mu itu sulit
Andai ku bisa memilih
Aku ingin pergi setelah kalian
Aku tak ingin sendiri di sini yang menanti mu hadir walau hanya sebentar.-Shania
————————————————
"Ya ampun kenapa si engkau hadapkan ku dengan dua orang gila sekaligus."
Ucap Bryan tanpa dosa di hadapan Shandy, Shandy yang mendengarnya langsung melempar Bryan pake guling namun tidak berhasil karena Bryan langsung lari begitu saja.
"Masuk."
"Bryann!! Ada kabar penting drama lo sama Shasha di majuin."
"Kata siapa?""Kata bu Nosa-guru bahasa."
"hm."
"Lo yakin responnya kaya gitu doang?"
"Kenapa kok di majuin."
"Karena tabrakan sama jalan-jalan sekolah kita."
Jelas Tristan dengan sangat samangat.
"Emang mau ada jalan-jalan?"
"Ya ampun Bryan satu sekolah udah heboh mau duduk sama siapa, lo baru tau??
Gila banget sumpah.""Gue duduk sama lo ya?" Ucap Bryan.
"Males lah gue pingin duduk sama yayang Talia."
"Lo suka Tris sama Talia?"
"Iya, hehe"
"Dari kapan?? Bukan nya lo suka ngelokin dia?"
"Baru aja tadik malam suka nya."
"Ada yang jadian nih." Goda Bryan dan mereka tertawa lepas."Gue mandi dulu ya Tris?"
"Ya udah gue mau cabut dulu."
"Tumben cepet, biasanya sampe gue usir baru balek."
"Biasa mau cari boneka."
"Okelah paham gue."
Balas Bryan.⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Wirda mengetuk pintu rumah Shania, lalu tak lama kemudian gadis itu keluar dengan penampilan yang sudah rapi.
"Mama!!!!!!"
Teriak Shania lalu memeluk Wirda dan mengajak mama nya masuk."Duduk ma, Shasha ambil tas dulu ya?"
"Iya sayang."Setelah mengambil tas Wirda dan putri nya pergi dari rumah, di tengah perjalan tiba-tiba perasaan Shania jadi tidak enak seperti ada sesuatu yang akan menimpanya, ia terhanyut dalam lamunan nya di sisi lain Wirda yang tengah memperhatikan putri nya merasa ada yang aneh dengan diri Shania.
"Sha." Panggil Wirda.
"Iya ma?"
"Shasha ga papa kan?"
"Ga papa kok ma, Shasha seneng banget bisa ketemu sama mama."
"Iya sayang mama juga, gimana sekolah nya baik aja kan?"
"Iya ma beres pokok nya."
Jawab Shania lalu memeluk Wirda yang tengah menyetir."Kita mau kemana ma?"
"Shasha mau nya kemana?"
"Kita ke toko buku yok ma, Shasha mau beli buku."
Jawab Shania girang.
"Boleh, kita ke sana ya?"
"Iya."
Jawab Shania lalu ia memperhatikan jalanan yang lumayan ramai.Sesampainya di depan toko buku, handphone Shania bunyi lalu cepat-cepat ia angkat.
————
Dengan Shania?
Iya ini siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Teen FictionJika dia bukan yang terbaik buat apa dipertahankan, namun mungkin akan sulit buat melupakan semuanya. (Metro, 28 Mei 2018)