Kenapa di kehidupan gue terus ada lo yang selalu buat hidup gue susah
•Shania____________________________________
Bryan yang sudah sejak tadi pulang dari sekolah hanya menghabiskan waktunya di ruang musik yang ada di rumahnya.
Ia terus memetik senar gitarnya yang membentuk melodi."Eh mandi dulu sono, terus makan dari tadi disini mulu ga pindah pindah." Jelas Shandy yang berada di pintu.
"Iya, bunda kemana? Kok lo yang perhatian sama gue." Tanya Bryan."Idih perhatian sama lo, gue cuma nyampein amanah bunda ga perhatian sama lo, bunda lagi pergi ada urusan." Balas Shandy yang langsung pergi.
"Dasar abang tukang bakso."
"Lo tadi ngomong Apa?" Tanya Shandy yang tiba tiba datang lagi membuat Bryan kaget.
"Ngga bang, yaudah gue mau mandi, awas." Ucap Bryan kepada Shandy yang ada di tengah pintu.
Setelah selesai mandi Bryan mengambil gitar tua nya lagi yang tersender di dekat meja belajarnya.
Saat Bryan melangkahkan kakinya keluar, tiba tiba handphone nya berbunyi, melihatkan nomor yang tak diketahui. Ia langsung mengangkat telfon nya."Halo."
"Bryaann."
"Sapa."
"Gue Miko, masih inget kan lo."
"Hm, iya gue inget."
"Lo ga brubah ya yan, tetep kek es tebu, hahaha." Tawa Miko di seberang sana."Mau apa?"
"Lo ngapa ga pernah nongkrong ke beskem lagi?"
"Gue sibuk."
"Elah yan pindah sekolah tambah sibuk lah ya."
"To the point aja mau apa?"
"Hehe lo balap lagi sih yan, ada orang yang ga bisa di kalahin, lo kan selalu menang."
"Gue ga bisa."
"Ayolah yan, sekedar reuni sama temen lama lah."
"Gue kesana, tapi lo jangan bilang bilang ke yang lain Kok gue balap apa lagi sama cewe cewe."
"Oke."Bryan langsung mematikan handphone nya dan langsung mengganti pakaian dan beranjak pergi.
"Mau kemana lo udah rapi gini." Tanya Shandy yang sedang menonton tv.
"Mau pergi bentar, lo jaga rumah." Balas Bryan.
"Bentar lo ni pulang jam 12."
"Bodo, yaudah assalamualaikum." Ucap Bryan dan langsung pergi.
"Wallaikumsallam, ade gue gitu amat dah, pengen gue karungin buang ke kang toilet." Ucap Shandy sambil cekikikan membayangkan Bryan.
Bryan langsung melajukan mobil nya ke tempat Ia nongkrong dan menghabiskan waktunya bersama teman teman nya dulu sebelum pindah ke Cahaya Bangsa School.
Memang saat Bryan pindah sekolah dia banyak perubahan apalagi dengan datang nya seorang Shania.Ia sudah sampai di club mobil yang Ia gandrungi dulu, disana terlihat sudah ramai Bryan tak berniat membuka kaca mobil dan langsung bersiap di garis start menunggu lawannya datang.
"Eh Mik itu siapa?" Tanya Bondan teman Bryan dulu.
"Bryan." Jawabnya pelan.
"Serius lo." Ujar Bondan tak percaya."Iya lo diem diem aja."
"Kok dia mau?"
"Gue paksa."Setelah menunggu lama, lawannya datang dengan mobil berwarna merah maron, gemuruh penonton semakin menjadi jadi.
"Eh apa bisa dia ngalahin Ion?"
"Ngga bisa lah, Ion paling hebat ga ada yang ngalahin." Bisik para penonton cewek, Bryan yang mendengar itu hanya acuh Ia tau bahwa lawannya bernama Ion.Cewek bertubuh sexy membawa bendera, akan mengaba aba balapan akan dimulai. Penonton semakin bergemuruh menyebut nama Ion.
"1."
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Teen FictionJika dia bukan yang terbaik buat apa dipertahankan, namun mungkin akan sulit buat melupakan semuanya. (Metro, 28 Mei 2018)