Duapuluh Delapan 28

17 7 1
                                    

Aku harap hubungan kita bisa bertahan lama, sekalipun sering bertengkar.

^^^

Sudah satu minggu lebih mereka memilih jalan buat sendiri dulu dan seminggu juga mereka tidak saling tegur bahkan bertanya kabar pun tidak pernah. Dan Talia dia tersenyum bahagia.

Shania merasa dunia nya sangatlah menyedihkan, orang yang satu-satunya alasan Shania bertahan justru menjadi masalahnya.

Saat malam mulai menjelang dan terkadang cahaya bulan bertaburnya gemerlap bintang, akan selalu ada, gadis itu berulang kali mencoba mengetikan pesan namun tidak ia kirim ke Bryan melainkan dihapus kembali.

Ia melempar asal Handphone nya di atas kasur, dan tiba-tiba ada suara pesan masuk, Shania suda senang karena ia mengira pesan itu dari Bryan namun ternyata itu dari:

From: Cleon
Apa kabar?

Shania mendengus gusar, lalu membalas pesan dari Cleon tersebut.

baik:)

Bisa ketemuan?
ada hal yang mau gue sampein

Gabisa Lama-lama

sepuluh menit lagi gue sampe

iya

oke, makasih udah mau ketemu

iya, sama-sama.

Shania langsung beres-beres dan benar bahkan tidak sampai menunggu sepuluh menit Cleon tiba dengan motor ninjanya itu.

"Udah siap?"
Cleon terlihat sangat keren malam itu, Shania sengaja tidak memberitahu dia berjalan dengan Cleon pada Bryan karena menurutnya ini ga penting.

"Udah, jangan terlalu malem pulangnya."

"Iya tenang aja"

Kemudian mereka berhenti di sebuah kafe yang biasa mereka kunjungi saat berpacaran dulu.

"Ada apa?" Tanya Shania langsung pada intinya.

"Apa lo masih ada rasa sama gue?"
Pertanyaan Cleon kali ini sangat gila, kenapa ia bertanya seperti itu disaat Cleon sudah tau dirinya bersama Bryan.

"Udah ga ada sejak lama."

"Bagus, makasih udah pernah ada dalam hidup gue, gue cuma mau kasih lo ini."

Shania diam melihat yang baru saja Cleon berikan, kenapa cepat sekali semua pertanyaan itu muncul di benak Shania.
Undangan pernikahan yang bewarna abu itu sangat indah. Ini benar, siapa wanita yang Cleon nikahi.

"Lo mau nikah?"

"Iya, minggu depan setelah itu gue tinggal di Jerman meneruskan perusahaan milik papa. Gue harap lo bisa datang dengan Bryan."

"Semoga." Jawab Shania

"Kok semoga?"

"Gue lagi break sama Bryan."

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang