My PAIN_Chapter 12

2.8K 133 9
                                    

typo bertebaran dimana-mana. Jadi bantu comment biar langsung dibenerin ya.
Aku udah unpub buat nyari typo.nya tapi rasanya masih banyak aja.
______________________________________

Dalbert melangkahkan kakinya menuju jet pribadi yang sudah siap untuk mengantar perjalanannya.

Dimana Flafia tidak berhenti berdecak kagum atas apa yang ada dihadapannya, beberapa hari ini. Mulai dari penthouse, mansion, koleksi mobil, dan sekarang jet pribadi.

Dalbert berjalan didepan Flafia, bersama dengan Nolan. Nolan adalah salah satu orang kepercayaan Dalbert, seperti assistan yang mengikuti kemanapun Dalbert pergi.
Membicarakan sesuatu, yang Flafia sama sekali tidak paham, mungkin bahasa-bahasa sakral para pengusaha. Dan mungkin, hanya orang-orang seperti mereka yang tau.

Flafia kembali membulatkan matanya, saat ia menginjakan kaki di dalam jet pribadi milik Dalbert.

Interior yang mewah, benar-benar diluar bayangan Flafia. Sebelumnya ia hanya membayangkan, mungkin jet milik bosnya ini, hampir mirip seperti milik Syahrini atau beberapa artis Indonesia lain, yang pernah meng ekspose jet milik mereka.

Tapi, ini berbeda.
Flafia seolah memasuki rumah nyaman, dengan sofa dan tv.

 Flafia seolah memasuki rumah nyaman, dengan sofa dan tv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Norak?

Iya Flafia mengakui jika kali ini dirinya sangat Norak.
Karena sebelumnya tidak ada sedikitpun difikiran Flafia akan menaiki jet semewah ini.

Dalbert mengerutkan keningnya saat melihat Flafia masih berdiam diri di dekat pintu. Matanya berbinar dan senyum mengembang dari bibir tipis dengan tahi lalat di ujungnya. Tak terasa Dalbert ikut tersenyum, sambil berjalan menghampiri Flafia.

"kau sedang apa hah?"

Flafia tersenyum, menahan malu karena bosnya menyadari tingkah anehnya.
"jet mu keren bos"

Dalbert merangkul pundak Flafia,sambil mengajaknya berjalan mendekati sofa.
"apa kau mau jet ini? Nanti aku berikan untuk mu, asal perjanjiannya diperpanjang, jadi seumur hidup"

Flafia langsung melepaskan tangan Dalbert dari pundaknya, saat ia melihat seringaian licik dari wajah bosnya.

"tidak bos, terimakasih. Aku hanya memerlukan tempat tinggal." Lalu duduk disofa depan mereka.

"kaupun bisa tidur disini, mungkin kau bisa juga tinggal disini"

Flafia tersenyum garing " aduh bercandamu itu lohh bos. Ya masa ada orang mau hidup didalam pesawat. Pilot aja pulang woyyyy!!"

Dalbert tersenyum, lalu mengambil badan Flafia, Dalbert menggendong Flafia ala bridalstyle "masuklah kekamar, aku akan melakukan rapat bersama Nolan disini, kamu istirahatlah" .

Flafia langsung meronta, ditambah lagi saat ia melihat tawa yang keluar dari bibir Nolan,dan tatapan sinis dari beberapa pramugari, yang iri melihat Dalbert menggendong dirinya.

My PAIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang