My PAIN _ Chapter 25

2.4K 131 14
                                    

Dalbert melangkahkan kakinya memasuki mansion milik keluarganya, hari ini ia berniat memberi kabar tentang rencana pernikahannya. Untuk semua hal yang mungkin diperlukan suntuk acara pernikahan, sudah Dalbert serahkan pada Nolan.

Walaupun sebelumnya pria itu memakinya dan menolak keras keputusannya kali ini, karena bagaimana pun nama Flafia cukup membekas dihati Nolan, hanya melihat tatapan sayu gadis itu sudah berhasil membuat Nolan jatuh cinta. Tapi apa boleh buat, hati Flafia menyerukan keras nama lain. Sehingga Nolan menerima semua perintah Dalbert.

"mom, dad." Panggil Dalbert pada pasangan yang sedang duduk santai menikmati sore mereka bersama.
Menikmati angin dan kicauan burung yang hinggap di pohon-pohong yang sengaja ditanam di taman itu.

Menikmati angin dan kicauan burung yang hinggap di pohon-pohong yang sengaja ditanam di taman itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Stefia yang mendengar panggilan anaknya, langsung menoleh pada sumber suara. Dimana pria yang memiliki warna mata yang sama dengan suaminya, sedang melangkahkan kaki kearahnya.

"iya sayang, tumben pulang?" Tanya Flafia saat Dalbert memeluk erat tubuh ibunya.

Alfard menarik tangan Dalbert, sehingga pelukannya lepas "sudah, kamu membuatnya sesak." Alfard Alexander, pria yang masih saja cemburu kepada anak-anaknya, setiap anaknya diperlakukan manja oleh ibunya, ia akan berubah menjadi suami protective seperti dicerita wattpad kebanyakan.

"ada maksud apa kamu pulang?"

Pria berhidung bangir itu tidak terlalu suka basa-basi, karena anaknya akan jarang sekali pulang jika ia tidak memiliki masalah, atau ada maksud tertentu dibalik kepulangannya.

"Alfard, mungkin dia rindu dengan kita. Jangan seperti itu." Stefia mencoba mencairkan suasana, yang sempat membeku karena Dalbert langsung terdiam saat Alfard bertanya padanya. Dan fiiran Stefia juga sama dengan suaminya, hanya ia tidak ingin menekan putranya.

"aku tau sifat putraku Stef." Jawab Alfard.

"iya kau tahu, karena semua sifatnya sama denganmu. Kepala batu, seperti malin kudang."

Dalbert duduk pada kursi yang ada di antara Alfard dan Stefia. "aku akan menikah besok."

Bbbfffttt....

Minuman yang baru saja Alfard teguk, langsung tersembur keluar. "hal gila apa lagi Dalbert." Bentak Alfard.

"bukan kan mom, dan dad menginginkan aku cepat menikah, maka aku akan menikah besok."

"besok?" Tanya Alfard dan Stefia besamaan.

"iya, tidak perlu khawatir, karena aku sudah mengatur semuanya, tidak perlu pesta megah dan mewah. Aku hanya ingin SAH dengan Flafia, setelah itu aku bisa mengambil Cherry dari Tina."

Alfard memijit pelipisnya, hal apa lagi yang putranya ini lakukan. Setelah empat tahun lalu ia memebri kabar bahwa ia memiliki anak, memberi kabar jika wanitanya menikah dengan pria lain, dan sekarang ia tiba-tiba mengabarkan akan menikah.

My PAIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang