My PAIN _ Chapter 11

3K 127 11
                                    

Sebelumnya,

Minal Aidzin walfaizin, untuk semua pembaca story aku.

ada yang masih kangen akuh kah?

maaf baru sempet nulis lagi, walaupun seperti biasa ngga ada yang nungguin, aku masih tetap sangat percaya diri. aku nulis Chapter ini 4 hari. cobaa gila ngga?? satu Chapt yang ngga seberapa panjangnya, gua selesain 4 hari. karena urusan kumpul kluarga yang harus kesana kesini. tapi, Alhamdullilah akhirnya kelar juga.

yeee nggaaakkk???? :D

udah yuk langsung aja.

jangan lupa bintang kecilnya ya gaes.

Playlist : I'm The One
Dj. Khaled ft. Justin Bieber
_

___________________________________________________________________________

"Jika yang kamu tau sekarang adalah dia yang arogan, suka memerintah, emosian, pekerja keras. Percayalah dia tetap anak daddy . Yang akan merengek jika keinginannya tidak dituruti, yang pemalas, yang susah bangun, yang suka main ke club sampe pagi"

____________________________________________________________________________

Flafia duduk ditaman yang ada dibelakang bangunan besar milik Alexander. Dimana taman itu dipenuhi oleh mawar-mawar yang cantik dan indah. Flafia pernah mendengar jika tuan Alfard pernah membuat taman yang dipenuhi oleh bunga mawar, dan itu hanya untuk wanita yang sekarang menjadi istrinya. Mungkin taman yang sekarang ada dihadapan Flafia, adalah taman yang dimaksud.

Indah, sangat indah. Hanya itu yang bias Flafia ucapkan dalam hatinya, untuk memuji taman indah dihadapannya. Jika ia menjadi nona Stefia, pasti ia akan seketika luluh pada tuan Alfard kalau perlakuannya semanis ini. Beda dengan putra pertamanya yang pemaksa.

Ihhh apaan dia lagi ajaa ya..

Lamunan Flafia buyar saat ia melihat empat ekor anak kucing berlari menghampirinya.

Namun saat Flafia berdiri, berniat untuk memegang mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun saat Flafia berdiri, berniat untuk memegang mereka. Anak-anak kucing itu malah lari, dan berhenti pada sebuah kaki yang tak jauh dari tempat Flafia sekarang berdiri.

Seolah tidak takut, anak kucing itu diam saat Dalbert menggendong keempat anak kucing itu.

"mungkin mereka butuh berkenalan dengan mu Fla" berjalan ke kursi taman yang sebelumnya diduduki Flafia.

Flafia mengikuti Dalbert seolah Dalbert minta ia untuk mengikutinya. Flafia duduk disamping Dalbert, dan terus mengamati cara Dalbert menggendong anak kucing itu. Ia terlihat sangat menyayangi mereka. Tak sadar Flafia tersenyum melihat betapa manisnya Dalbert saat ini.

My PAIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang