"He? Kau kenapa, Sakura-chan?" Dengan sigap Naruto menangkap tubuh Sakura yang limbung. Gadis musim semi itu pingsan entah kenapa membuat semua orang di sana terkejut.
"Jangan sentuh." Sasori langsung mengambil alih tubuh Sakura. Naruto hanya mendecih.
"Mengapa dia menjadi seperti ini?" Tanya Gaara.
"Sebentar lagi, sang Iblis Waktu akan bangkit. Darah manusianya akan semakin sulit menerima darah iblis yang mulai menyebar di seluruh tubuhnya." Ucap Sasori tenang sambil mengusap helai merah muda adiknya.
Gaara dan Naruto membelalakkan matanya. Sasuke hanya menatap datar mereka.
"Hei! Mengapa bisa kalian berdua setenang ini? Teme! Saori! Kita harus secepatnya membawa Sakura-chan ke Lembah Kematian!" Seru Naruto panik. Ia sedikit takut sekarang melihat kondisi Sakura yang berangsur bagaikan tubuh tanpa nyawa, "Saori, kau penjaga iblis, bukan? Kenapa kau tidak bisa menahan kebangkitan monster itu?!" Sambungnya.
"Yang pertama, namaku Sasori! Dan yang kedua, aku ini hanya bisa menjaga juga mengawasi, bukan mencegah. Jika bisa, akupun ingin Saki-ku hidup layaknya manusia normal sedari dulu." Sasori berjalan mendahului Naruto. Ia yang menggendong Sakura.
"Jangan memaksanya, Naruto. Aku yakin dia juga merasa sedih." Gaara menepuk bahu Naruto lalu berjalan menyusul Sasori diikuti Sasuke.
Naruto mengepalkan tangannya. Ia bergumam rendah, "Karena aku lebih tahu, apa yang akan terjadi. Kalian tidak akan pernah tahu. Hidup lama seperti ini begitu menyiksa.."
.
.
.
Yahiko berjalan menuju tempat di mana beribu-ribu pasukan prajurit telah ia siapkan. Kabuto mengikuti sang Shogun yang berkuasa tersebut."Apakah anda yakin, Yahiko-sama? Saya pikir ini terlalu beresiko." Yahiko menghentikan langkahnya mendengar penuturan Kabuto. Baju zirah yang mereka kenakan berkilat-kilat oleh cahaya matahari pagi hari itu.
"Aku tidak pernah seyakin ini. Aku akan pergi ke Lembah Kematian lebih dulu daripada mereka." Ucap Yahiko melanjutkan langkahnya. Ia benar-benar sudah tidak sabar untuk menuju ke Lembah Kematian.
Yahiko, Shogun itu langsung memerintahkan Kabuto untuk menyiapkan 4.000 pasukan setelah mendengar berita bahwa sang Iblis Waktu sudah mendekati tempat itu.
Di dalam buku sejarah kekaisaran yang ia baca saat masih menjadi pelajar dulu, sang Iblis Waktu yang akan bangkit akan mengabulkan sebuah permohonan apapun bagi siapa saja yang ia lihat pada saat itu. Tentu saja banyak manusia, bahkan vampir ataupun iblis menginginkannya.
Oleh karena itu, kebangkitan sang Iblis Waktu bisa membawa bencana maupun kebajikan di dunia ini.
Selama ini, sang Iblis Waktu selalu dapat di cegah kebangkitannya oleh para Bayangan Waktu. Namun, perpindahan darah sang Iblis Waktu sangat sulit untuk diprediksi. Iblis Waktu selalu memiliki cara untuk berpindah wadah tanpa diketahui sedikitpun, ia sangat cerdas.
Ia memindahkan dirinya yang belum sempat bangkit di wadah sebelumnya ke rahim seorang wanita yang sedang mengandung.
Jabang bayipun tidaklah sembarangan. Jika sang Iblis Waktu masuk ke salah satu rahim yang tidak cocok, maka sang jabang bayi maupun ibunya akan meninggal.
Para warga sangat ketakutan, apalagi bagi seorang ibu yang sedang mengandung. Oleh karena itu, jika wadah sudah dewasa dan diketahui oleh warga setempat, maka ia pasti akan dibunuh. Ini adalah bentuk balas dendam dari keluarga yang ditinggalkan. Di sinilah peran Penjaga Iblis sangat dibutuhkan.
Mulanya, wanita tersebut hanya memiliki satu jabang bayi. Setelah sang Iblis Waktu berpindah, jabang bayi tersebut mulai membentuk bagian dari dirinya yang lain menjadi saudara kembar yang akan ia gunakan sebagai Iblis Penjaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNOCENT BLOOD
Teen FictionVampire, Iblis, bahkan Manusia ingin memilikinya. Banyak pertumpahan darah hanya untuk memperebutkan satu tujuan. Membuat setitik harapanpun terasa mustahil. . . 'Semoga mereka semua mati.' . . 'Pantaskah aku?' . . 'Aku hanya ingin bahagia seperti...