17

1.6K 95 8
                                    

Kuy follow author, nanti bakalan ada chapter yang diprivat.

Tekan bintang diujung kiri dulu sebelum baca ya guys

Happy reading guys!

Ayira, gadis itu sedang berjalan dikoridor sekolah dengan langkah gontai, pandangan yang menatap lurus kedepan dan tidak ada senyum sama sekali. Percayalah ini bukan Ayira yang sesungguhnya.

Ayira yang sesungguhnya adalah Ayira yang selalu tersenyum, menyapa siapa saja yang menyapanya. Bukan Ayira yang dingin dan hm, tatapan nya memancarkan kesemobongan.

Langkah kaki Ayira terhenti saat matanya menatap Aditi yang sedang duduk dibangku pojok kanti dan yang membuat hati Ayira begitu teriris disana, dimana Ryan sedang bersanda gurau dengan Aditi.

Bahkan Ayira tak habis pikir, disana juga ada teman temannya. Rasa benci dan dendam kian menyelimuti Ayira.

"Gimana? Lambat laut semua yang ada buat lo, bakalan diambil sama Aditi." Ayira menoleh dan mendapatkan Cinta yang juga menatap meja yang dipenuhi oleh manusia yang sedang tertawa.

Senyum sinis bahkan sangat nyata dipandang. "Gue yang bukan lo aja, greget apalagi lo."

Ayira tak memperdulikan ucapan Cinta, dia melangkahkan kakinya berjalan memasuki kantin meninggalkan Cinta yang menatap pungung Ayira dengan tatapan kemenangan.

Ya, Cinta sudah berhasil memengaruhi otak gadis itu. Tinggal tunggu tanggal mainnya aja, maka semua akan beres tampa Cinta harus mengotori tangannya untuk ini.

Kembali ke Ayira.

Gadis itu melewati meja yang sedang dihiasi oleh tawa kebahagiaan, bahkan Ayira sama sekali tak menoleh pada mereka semua. Bagi Ayira sekarang Aditi adalah musuh terbesarnya.

"Ira, lo mau kemana? Gabung aja sama kita?" Ucap Nindia yang berhasil menghentikan langkah kaki Ayira.

"Sorry, gue cari bangku lain aja." Suara yang dikeluarkan Ayira sangat dingin, tidak ada nada didalamnya. Terselip pun bahkan tidak, dan itu membuat seluruh sahabatnya menatap Ayira tak mengerti.

"Lo kenapa? Nggak lagi sakit kan?" Kali ini Al yang mengangkat pembicaraan.

Dia menatap sang adik dengan tatapan penuh tanda tanya karna sikap yang sangat berbeda.

"I'm good, and you do not have to worry about me." Setelah mengatakan itu Ayira melangkah pergi meninggalkan mereka semuanya.

Tanpa ucapan apapun, Aditi meninggalkan mereka semua dan memilih untuk menyusul Ayira.

Saat bersamaan dia berhadapan dengan Cinta, seketika tubuh Aditi menengang. Melihat wajah penuh kedendaman dari Cinta semakin membuat Aditi ketakutan.

"Halo Aditi sayang. Long no see what you are doing now?" Ucap Cinta sambil mengambangkan senyum yang lebar namun terselip senyum sinis didalamnya.

"Mau apa kau kemari?" Ucap Aditi dan memundurkan langkahnya. Aditi menatap wajah Cinta yang tersenyum menyeramkan.

"Mau ku? Kau mati." Bisik Cinta tepat ditelinga Aditi.

Seketika tubuh Aditi menegang mendengar ucapan Cinta. Semua bahkan belum mengerti, semua hanya mengangap bahwa Cinta dan Aditi hanya mengobrol bisa. Tapi mereka tidak tau apa yang terjadi.

"Apa maksudmu? Aku bahkan tidak mengerti." Cinta terkekeh mendengar ucapan Aditi.

Dengan gerakan cepat Cinta menarik pergelangan tangan Aditi dengan sangat kuat. Aditi meringis mendapatkan cengkaraman yang tiba tiba didapatkan oleh Aditi.

Menderita?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang