26 : Accept his love or decline?♪

1.4K 163 60
                                    

• Kusaranin puter lagunya

• Happy reading ♥

_______

Sekarang jisoo tak mempunyai siapa pun lagi. Keluarga nya sudah pergi mendahului sang gadis duluan ke dunia sana, sudah cukup sedih jisoo kehilangan keluarga kecilnya. Dan sekarang dia telah mengacaukan segalanya, jisoo sadar kata katanya tadi telah membuat hati Jungkook sakit, itu terlalu menusuk. Mau tak mau jisoo merasa bersalah, mengapa harus Jungkook yang meninggalkan nya!? Jungkook itu bagai eomma kedua jisoo. Lelaki seperti Jungkook hanya bisa di temukan satu satu nya dari seluruh penjuru dunia. Memang ini terdengar berlebihan, tetapi ini tidak bercanda. Bahkan jisoo sempat melihat air mata Jungkook yang keluar dengan jelas di matanya, taehyung yang menjadi korban omongan jisoo pun merasa sakit hati tentunya.

Oh.. ini tidak adil
Sebenarnya dari dulu jisoo menyembunyikan ini, dari dulu ia tak mempunyai teman seorang pun di kelasnya, tidak pernah. Apalagi seorang yeoja. Ketika ia diajak teman teman yeoja nya untuk pergi bermain pastilah ujung ujungnya jisoo selalu tidak dianggap. Mereka hanya mengajak jisoo karena merasa tidak enak membiarkannya sendiri. Namun akhirnya sama saja

Jungkook adalah tempat pelarian semua itu, ditinggali keluarga, teman, dan sekarang... Jungkook?. Apakah ini yang terbaik? Apa memang jisoo sudah ditakdirkan seperti itu? Tidak dicintai dan tidak disayang? Apa sebaiknya ia menyusul keluarga saja di sana yang sudah berbahagia? Oh... Seperti nya itu menyenangkan.

Berkali kali pikiran jisoo sudah kelewatan seperti itu, dia membenci dirinya sendiri. Perkataan Jungkook tadi sungguh masuk sangat dalam pada hati nya, terlalu dalam hingga menyentuh inti hati. Apa yang harus ia lakukan?

"Jisoo-ya, berhentilah berpikiran seperti itu. Aku tahu kau sedang memikirkan sesuatu yang negatif, terlihat dari tatapan wajahmu yang sangat kosong. Hey... Hapus air matamu itu, aku tahu seperti nya kau berat menjalankan kehidupan mu, aish... Jisoo kau nampak rapuh jika seperti ini sayang..." Jimin semakin mendekap jisoo pada pelukannya semakin erat, jisoo masih menangis tapi sudah membisu. Jimin meraih puncak rambutnya kemudian mengecup sekilas

Jimin benar benar sayang pada jisoo
Dia hanya bisa memperhatikan nya dari jauh, melihat nya tersenyum ria saja bagai sesuatu yang membahagiakan. Jika sebuah senyuman satu saja dapat membuat Jimin bahagia, lalu? Bagaimana jika jisoo menangis?

...
Sedih.
Itulah yang dirasakan Jimin
Jika saja ia melepaskan pelukan itu, dalam sekejap jisoo akan langsung ambruk, jisoo benar benar rapuh. Bagaimana sebuah perkataan tadi mampu membuat jisoo seperti ini? Mungkin.. Jungkook itu orang yang berarti baginya ,pikir Jimin

Jimin teringat perkataan nya tadi yang sempat terjeda, ia belum mendapatkan jawaban cintanya dari jisoo. Kemudian Jimin melepaskan pelukan itu sejenak sambil memegang kedua bahu jisoo

"Jisoo-ya.. bagaiman dengan pernyataan ku tadi..? Aku tahu ini bukan waktu yang pas.. terserah jika kau ingin menerimanya atau tidak aku tak akan mem-

"Aku mau"

.........

Jimin terdiam sesaat

"Ne, apa?"
Jimin pikir tadi ada kotoran yang masuk menyumbat telinganya, makannya ia jadi berilusi mendengar itu.

"Aku mau jimin-ah, aku tak bisa berkomentar apa apa lagi... Tapi entah kenapa aku nyaman jika berada di dekatmu.." ucap jisoo malu malu sambil mengelap air matanya.

Oh biarkan Jimin mencerna perkataan jisoo sebentar

........

Jadi................... Dia..? Menerimanya?

Noona! [S1] | KJS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang