Pagi itu adalah hari pemakaman keluarga gadis yang tengah bersedih itu.
Ia berdiri tegak dihadapan cermin besar yang menampakan seluruh anggota tubuhnya, dengan berat hati ia tersenyum seolah olah semuanya baik baik saja dihadapan benda mati itu."Noona.. apakah kamu sudah siap?"
Dheg!
Jungkook datang menghampiri gadis itu dan memeluknya dari belakang seraya mencium tempat favorit sang lelaki, yaitu puncak rambut gadis tersebut yang beraroma lemon.
Detik demi detik gadis itu mulai mencerna sikap jungkook yang agak beda, padahal kemarin dan sebelumnya jungkook selalu bersikap seperti itu? Lantas?
Mungkin.. gadis itu menyadari sesuatu.."Ah, ehm n-ne Jung.. aku siap kajja kita berangkat" setelah mengatakan itu gadis itu melepaskan tangan jungkook yang nakal seenaknya memeluk tubuh kecil miliknya, jungkook terkekeh dan membalikan badan gadis itu lalu memegang lembut pipi chubby sang gadis
"A-ada apa Jung? Apakah ada sesuatu di wajahku?" Jungkook menggeleng.
Tangannya meraih rambut halus gadis itu lalu menyisirnya ke belakang dengan perlahan sembari menikmati aroma lemon segar dari rambut itu. Tangan jungkook ikut basah karena terkena rambut sang gadis yang habis dikeramas dan belum kering."Eoh, kau belum menyisir rambutmu Noona"
Blussh
wajah gadis itu seketika memerah
Ia tersenyum dan berusaha menyembunyikan raut wajahnya yang tidak karuan. Dan tangannya menepis pelan tangan jungkook yang masih sibuk merapihkan rambutnya"Haha.. kau benar Jung, tapi kajja eomma dan appamu sudah menunggu di bawah"
Jungkook berwajah datar dan hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan gadis tersebut....
..
.
Oh.. yaampun
Ada apa denganku tuhan? Benarkah seperti ini sikapku yang biasanya?
Ah.. kurasa ini hanya perasaanku saja..
Dasar jisoo pabo!Dengan kikuknya jisoo lari meninggalkan kamar jungkook yang kosong dan tidak ada orang lalu menutup pintunya pelan.
_______
Pemakaman pun sudah selesai
Jisoo menyenderkan punggungnya pada senderan jok mobil yang dimiliki keluarga jeon, lalu mengambil tisu dan mengelapkannya pada air matanya yang hampir mengering disisi sisi mata.Jisoo sejenak berfikir ketika pemakaman tadi, ia rasa, ia mempunyai banyak salah baik pada orangtuanya dan adik perempuannya
Kim Eunha. Itulah nama adiknya
Mereka jisoo dan Eunha termasuk saudara kembar. Bukan kembar yang dimaksud lahir di hari yang sama, tetapi kembar dari sifat bahkan wajahnya pun sangat mirip, walaupun selisih mereka lahir adalah 4 tahun Tepat saat kemarin itu adalah hari lahirnya Eunha,sang adik. jisoo pikir itu akan berjalan lancar dan bahagia..
Namun.. ia rasa sekarang keluarganya lah yang sedang berbahagia disana."Jisoo.. bagaimana? Apakah besok kamu ingin sekolah?" Tanya ny.yein atau eomma jungkook. Jisoo menggeleng sembari berwajah datar "kurasa.. aku belum bisa"
Ia menunduk menatap paha kakinya yang tertutupi rok yang dikenakannya"Kalau begitu jungkook akan menemani jisoo Noona selama dia tidak bersekolah"
Ucap lelaki yang tepat duduk disampingnya jisoo dengan wajah serius. Lantas jisoo menatap wajahnya dan sedikit terkejut atau tak percaya mungkin?"Hmm.. baiklah jungkook. Appa percayakan jisoo padamu, karena sepertinya eomma dan appamu akan sering pergi kerja"
Tentu, kedua orangtuanya sibuk menyiapkan data atau apapun mengenai jisoo karena sekarang merekalah walinya. Dan tak lupa mereka selalu disibukan oleh pekerjaan kantorannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noona! [S1] | KJS ✔
Fanfic#1 in jichu | 16/06/19 #2 in sookook | 16/06/19 #6 in Noona | 16/06/19 #145 in kimjisoo | 16/06/19 And others _____________ "My Noona is everything to me" [END] Begitulah kata kata favorit seorang jeon Jungkook. Terkadang Jungkook selalu dibuat pu...