Chapter 2

147 9 12
                                    

Fatma Jung Pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fatma Jung Pov.

Aku turun dari bus yang membawa kami menuju sebuah vila di daerah Jeju. Kalau sekolah lainnya mungkin akan menyelenggarakan MOPDB di dalam gedung sekolah mereka masing-masing, akan tetapi berbeda dengan sekolahku ini, yang setiap ada event-event tertentu maka akan di selenggarakan di vila ini termasuk proses MOPDB, graduation, prom night dan masih banyak acara lainnya.

Aku menyeret karung berisi barang-barang perlengkapan MOPDB yang menurut Lia terlalu hiperbol. Aku sih sudah tidak heran lagi karena tiga tahun lalu ketika aku mau masuk junior high school di sini pun harus membawa perlengkapan yang sangat banyak, yah walaupun tidak banyak seperti sekarang ini.

“Fatma, tunggu!” panggil Lia yang berada di belakangku. Aku berhenti sejenak menunggunya yang sedang berjalan ke arahku.

“Ya Tuhan, aku masih gak nyangka kalau harus membawa peralatan-peralatan ini. Sebenarnya kita ini mau MOPDB atau mau pindahan rumah sih? Gak tau apa kalau kita itu udah persis kaya anak yang diusir dari rumah,” Rutuk Lia yang kontan membuat aku terkekeh.

“Hahaha, Li kamu itu kaya nggak pernah MOPDB di sini saja. Kan memang begini setiap MOPDB, barang-barang yang kita bawa itu sangatlah tidak lazim,” sahutku, sambil berjalan pelan menarik karung berisi peralatanku.

“Yayaya. But, paling nggak yah Sonbae-Sonbae panitia tahun ini tuh berbeda dengan panitia sebelumnya lah. Masa dari tahun ke tahun pasti kaya gini terus, memangnya mereka nggak bosen apa?” lanjut Lia masih dengan nada kesal.

“Lah kan mereka belajar dari Sonbae sebelumnya, jadi yah kita nggak bisa menampik kalau pastinya tidak jauh-jauh dari proses MOPDB sebelumnya,” jawabku sambil masih menarik karungku.

“Atau mereka mau balas dendam sama kita yah? Mereka kan dulu di siksa sama senior mereka yang akhirnya mereka lampiaskan pada kita, ckckck benar-benar keterlaluan,” gerutu Lia.

“Yah maybe, tapi kalau masih dalam batas wajar yah no problem, asal kita nggak di suruh melakukan hal-hal yang tidak masuk akal saja,” kataku masih jalan mengikuti rombongan anak-anak MOPDB lainnya.

“Memang sih, ya sudahlah kita masuk!” ajaknya sambil berjalan mendahuluiku. Namun tiba-tiba tubuhnya mematung.

Aku menoleh ke depan ternyata Kyungsoo Sonbae sedang berjalan ke arah kami. Pantas saja Lia mendadak terkena sindrom lumpuh mendadak. “Hey, selamat datang di acara MOPDB yah,” sapa Kyungsoo Sonbae.

“Iya Sonbae, oh ya Sonbae sudah datang dari hari apa?” tanyaku. Kyungsoo Sonbae bisa ada disini karena dia menjadi ketua club music sekaligus anggota student organization di sekolah kami.

“Sudah datang dari kemarin. Oh ya sini aku bantu,” tawarnya mencoba mengambil karung di genggamanku.

“Ehm gak usah Sonbae, nanti malah ngerepotin. Kalau Sonbae mau mending sonbae bantuin Lia aja, kasihan tuh dia keberatan,” dalihku supaya dia bisa dekat dengan Lia.

Beautifull GengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang