Chapter 20

44 7 0
                                    

Perlahan aku membuka mataku. Hal yang pertama kali kulihat adalah atap dengan warna ocean blue. Ternyata semua yang kualami barusan hanya mimpi. Tapi entah kenapa aku berharap mimpi itu bisa menjadi nyata. Namun sepertinya semua itu mustahil. Ku miringkan posisi kepalaku ke samping. Aku mendapati seorang namja yang yang tidur disampingku. Bukan hanya itu saja. Ternyata aku juga tidur di lengannya. Aku mengamati wajah namja tersebut. Wajahnya begitu damai. Dengan bulu mata lentik dan bibir yang ranum. Aku menggeliatkan badanku sedikit dan menghadap ke arahnya.

Aku menaruh tanganku di atas dadanya yang telanjang, "Jaehyun, bangun!" bisikku pelan di telinganya. Aku merasakan tubuhnya bereaksi. Bukannya menjawab pertanyaanku dia malah memeluk tubuhku dengan kedua tanganya dengan kondisi masih terpejam. "Jaehyun, ini udah siang," lanjutku sambil mencubit hidungnya. Dia malah tersenyum, kemudian dengan perlahan dia membuka matanya.

"Bisa gak sih kamu biarin aku lebih lama meluk kamu kayak gini? Aku tuh pengen lebih lama meluk tubuh kamu," ujarnya malas. Aku hanya tersenyum mendengar omongannya barusan. Aku merasa kalau omongan Jaehyun barusan itu membuatku tersanjung, "I Love you," ujarnya sambil memegang wajahku dengan tangan kanannya.

"I love you too," balasku cepat sambil memandang lekat wajahnya. Dia mendekatkan wajahnya ke arahku dan pasti kalian tahu apa yang terjadi selanjutnya. Ya, bibir kami saling bertaut dan saling melumat. Untuk beberapa saat aku menikmati tekstur bibirnya yang kenyal itu. Sekarang posisiku berada di bawah tubuhnya, dan Jaehyun berada di atas tubuhku. Walaupun aku dan Jaehyun masih berpakaian lengkap, -ralat-karena Jaehyun tidak mengenakan baju sekarang, aku bisa merasakan kalau kemaluan Jaehyun mengeras. Aku melepaskan ciumanku padanya. "Jaehyun, aku boleh tanya sesuatu sama kamu?" tanyaku cepat. Dia terlihat kecewa, tapi kemudian dia tersenyum ke arahku seakan memberiku tanda kalau aku boleh melanjutkan pertanyaanku, "Aku tadi...eehhmm," perkataanku tertahan karena sekarang bibir Jaehyun sedang mengecup sekujur leherku. Dia mengecup setiap senti leherku dari atas hingga ke bawah leher. "Mimpi Suho bangun," lanjutku sambil menahan sensasi kecupan yang Jaehyun berikan.

Dia langsung menghentikan aktifitasnya menciumi leherku, lalu dia menengadahkan kepalanya dan melihat lekat ke arahku, "Kamu mimpiin Jummyeon bangun?" tanyanya bingung. Aku hanya menganggukkan kepalaku. "Kamu gak lagi mimpi kok," ujaranya cepat. Keudian dia malah merendahkan wajahnya dan malah mencium keningku. "Karena Jummyeon memang udah sadar," lanjutnya sambil tersenyum ke arahku. Aku langsung membelalakkan mataku.
"Maksud kamu?" tanyaku makin bingung.

"Iyah. Jummyeon udah sadar. Semalem pas kita mau ngasih tau dia perihal hubungan kita, dia sadar dan tiba-tiba kamu malah pingsan," aku makin bingung mendengar omongan Jaehyun barusan. "Akhirnya kamu aku bawa ke kamarku aja,hehehe," lanjutnya sambil tersenyum lebar ke arahku.

Jadi yang tadi aku mimpikan bukanlah mimpi? Melainkan hal nyata. Namun karena aku pingsan dan terbangun di tempat yang lain makanya aku mengira kalau itu semua itu mimpi. Benar-benar sulit di percaya. Seumur-umur aku baru pertama kali pingsan. "Terus sekarang Suho dimana?" tanyaku penasaran.

"Ehm mungkin masih melakukan serangkaian pemeriksaan. Soalnya dokter Huang juga kaget waktu tahu kalau Jummyeon bangun. Dia bilang ini adalah mukjizat Tuhan. Karena memang dia memperkirakan usia Jummyeon gak lama lagi. Tapi buktinya sekarang dia bangun. Aku aja masih bertanya apa penyebab dia bisa bangun. Padahal aku juga udah pesimis sama kondisi Jummyeon," jawabnya panjang lebar.

Ciuman itu. Apakah ciuman itu yang membangunkan Suho dari komanya? Ciuman yang kuberikan ketika akan berangkat ke pesta ulang tahun Lia. Apakah benar itu penyebabnya? Ahhh mungkin ini memang sudah kehendak Tuhan. "Aku mau lihat kondisi Suho," kataku cepat.

Dia langsung menatapku malas, kemudian dia bangkit dari atas tubuhku dan berpindah ke samping. Aku bisa melihat garis-garis di perutnya. Walaupun dia tidak Six packs tapi garis-garis itu seakan menandakan kalau Jaehyun memang mempunyai tubuh yang bagus. "Mau ngapain sih? Aku kan masih pengen berduaan sama kamu," katanya malas, lalu dia duduk sambil menatap wajahku dengan raut muka kecewa.

Beautifull GengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang