Chapter 13

48 7 5
                                    

"Jadi, ternyata mereka yang nyebarin foto kamu sama Chanyeol?" Taemin oppa, berhenti sejenak lalu mengatur nafasnya. Kemudian dia mengelap keringatnya dengan handuk yang terslampir di tengkuknya. Aku menganggukkan kepalaku. "Kita duduk disana yuk!" dia menunjuk ke bangku panjang yang berada di bawah pohon. Lalu kami berjalan bersama ke pohon tersebut. "Terus apa alasan mereka mempublikasikan foto kalian?" Tanya Taemin oppa ketika kami sudah duduk di bawah pohon tersebut.

"Yang jelas tujuan mereka baik. Mereka hanya ingin menyadarkanku bahwa orang yang aku cintai bukanlah orang yang tepat," jawabku, kemudian aku menenggak air minum yang aku bawa.

"Hanya itu saja?" tanyanya. Aku langsung mengerutkan keningku dan mencoba mengerti apa maksud perkataan Taeimin oppa.

"Maksud oppa?" tanyaku bingung.

"Yah maksudku mereka gak ada motif lain di balik semua ini? At least ada nggak diantara mereka yang sebenarnya juga suka sama kamu?" Aku diam sejenak, aku tidak langsung menjawab pertanyaan Taeimin oppa. "Fatma," tegurnya sekali lagi seraya memandang wajahku lekat-lekat.

"Eh...uhm gimana yah oppa. Meurutku mereka melakukan itu demi kebaikanku sendiri. Tapi kemarin setelah Saddie Hawkins usai, Minho sunbae malah menembakku," jawabku ati-hati.

"Hahaha," tawanya pecah. Aku sebenarnya masih tidak tahu kenapa dia bisa tertawa seperti itu. Memangnya ada yang lucu dari perkataanku barusan?

"Kok oppa malah tertawa? Emangnya ada yang lucu?" tanyaku sebal.

"Haha enggak kok Fat, cuman oppa udah nebak aja. Jadi sekarang aku tahu maksud mereka," katanya mantap.

"Memangnya apa?" tanyaku penasaran.

"Ehm, menurutku sih sebenarnya mereka sudah sadar kalau mereka suka sama kamu sejak lama. Tapi karena mereka tahu kalau kamu cinta sama Chanyeol dan kalian jadian makanya mereka mengalah. Tapi karena Chanyeol melakukan kesalahan, maka dari itu mereka tidak terima. Jadi, mereka sepakat utuk membuatmu sadar kalau kamu mencintai orang yang salah. Tapi itu menurutku lho..hehehe," dia menyegir ke arahku.

"Oh," Aku menganggukkan kepalaku, "Mungkin omongan oppa ada benarnya juga," jawabku.

"Yasudah ayo kita pulang!" ajaknya, dia berdiri dan mengulurkan tangannya ke arahku. Aku hanya diam saja dan menatap ke arahnya. "Ayooo!" ajaknya sekali lagi. Aku hanya menggeleng. "Kamu mau oppa tinggal?"

"Enggak. Aku cuman pengen nagih janji oppa. Tadi sebelum kesini, oppa kan janji mau gendong aku. Sekarang aku mau nagih janji oppa," kataku lalu menampakkan senyum lebar.

"Huh, dasar! Yasudah sini naik!" dia berjongkok di depanku. Dengan antusias aku berjalan ke arahnya, lalu melingkarkan kedua tanganku di depan lehernya. "Udah?" tanyanya. Aku menganggukan kepalaku tanda kalau aku sudah siap untuk di gendong. Kedua tangannya meraih pahaku kemudian dia berdiri. "Kamu sadar gak Fat kalau kamu itu udah gak pantes buat di gendong?"

"Iyah, tapikan aku cuman nagih janji oppa aja. Suruh siapa oppa janji-janji segala," jawabku seenaknya.

"Dasar. Habisnya kamu kalau nggak oppa janjiin pasti gak mau ikutan jogging, ya kan?"

"Iya juga sih. yaudah sekarang oppa mau nurunin aku?" tanyaku karena aku merasa tidak enak.

"Nggak. Lagian bentar lagi sampe kok," jawabnya, lalu dia mengencangkan pegangan tanganya pada kedua pahaku. Aku pun menaruh kepalaku di salah satu pundaknya. Kucium aroma keringatnya yang maskulin. Ternyata memang aroma keringat sebagian namja itu seperti parfum dengan aroma memabukkan. Itu menurutku sih, karena aku selalu suka ketika mencium aroma keringat namja, seperti Minho sunbae, Taemin oppa dan Chanyeol. Keringat mereka bahkan lebih harum dari parfum yang aku pakai dan mempunyai sensasi tersendiri.

Beautifull GengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang