Chapter 3

63 6 0
                                    

Sudah tiga hari aku berada di vila ini, dan selama tiga hari itu aku lalui dengan berbagai cobaan. Mulai dari namaku yang berubah menjadi penis, hukuman yang ku terima apabila aku melakukan kesalahan dan hal-hal melelahkan lainnya. Ku buka buku panduan MOPDB untuk mengecek jadwal kegiatan besok. Besok adalah hari terakhirku menjalani MOPDB. Dan besok merupakan puncak kegiatan ini.

Ternyata kegiatan untuk besok tidak banyak. Hanya penobatan siswa siswi teladan, ramah-tamah kepada para Sunbae, kemudian di tutup dengan upacara penutupan MOPDB. Kulihat di sekelilingku semua anak yeoja sudah tertidur. Ku ambil smartphoneku dan mengusap layarnya, kemudian aku mengecek whatsapp. Iseng-iseng aku lihat profil Chanyeol yang ternyata masih dalam satatus online. Aku hendak mengechatnya namun tiba-tiba satu chat masuk.

“Belum tidur?” isi chat Chanyeol.

“Belum, kamu sendiri kenapa belum tidur?” balasku antusias.

“Nggak bisa. Boleh aku telepon kamu?” isi chat Chanyeol selanjutnya. Aku langsung berjingkrak-jingkrak. Ya Tuhan, mimpi apa aku semalam? Kenapa tiba-tiba Chanyeol ingin menelponku?

“Gimana? Bisa nggak?” lanjutnya.

“Bisa kok. Silahkan saja,” balasku cepat. Tak lama smartphoneku berdering.

“Halo,” sapaku. “Halo,” jawabnya dengan suara merdu yang dia miliki.

“Kamu lagi apa?” tanyanya padaku. “Hmmm aku..aku..lagi nelpon kamu,” begitulah jawaban bodohku. Nenek-nenek metalpun tahu kalau aku sedang menerima telepon dari dia, tapi gak sebodoh itu juga kali jawabanku. Aku mengutuk diriku sendiri.

“Hahaha kamu lucu. Oh ya besok hari terakhir yah?” lanjutnya.

“Iya,” jawabku singkat.

“Yasudah, kamu istirahat saja sana! Nanti kesiangan lagi,” perintahnya.

“I..i..iya,” jawabku terbata.

“Yasudah, selamat istirahat yah. Good night and sleep tight,” katanya.

“You too,” jawabku. Lalu percakapan kami pun berakhir. Walaupun hanya sebentar namun aku sangat senang sekali dengan percakapan barusan, entah kenapa setelah suaranya menghilang dari speaker smartphoneku aku merasa kehilangan juga. Namun aku akhirnya memutuskan untuk tidur.

Aku membereskan tempat tidurku untuk aku tidur, namun tiba-tiba terdengar bisikan suara. Ppssstttt…Ppssstttt, bulu kuduku langsung merinding. Dalam fikiranku langsung terlintas bayangan setan jelek dan menyeramkan. Mulai dari genderuwo, mak lampir, nenek gayung dan juga kakek cangkul. Namun setelah kupikir-pikir kayaknya gak mungkin kalau setan berani berbisik ke arahku. Lalu kuberanikan diriku untuk menoleh ke arah suara itu berasal. Dan ternyata itu Kyungsoo sunbae. Dia melambaikan tangannya ke arahku sebagai tanda kalau aku harus menemuinya. Aku bangkit dan berjalan ke arahnya.

“Ada apa?” tanyaku, ketika aku sudah berdiri di depannya.

“Maaf kalau malam-malam gini ganggu kamu, kamu bisa ikut aku sebentar?” pintanya padaku.

“Bisa sunbae, memangnya ada apa?” lanjutku, namun Kyungsoo sunbae tidak menjawab, malah menarik tangan kananku dan menggandengnya. Aku melihat  ke sekeliling vila, takut kalau ada yang mengikuti kita. Karena aku yakin kalau yang akan di bicarakan pasti hal yang sangat penting.

***

Pagi ini kita sudah berkumpul di tengah-tengah aula. Aku melirik ke arah Lia yang dari tadi hanya diam membisu. Entah kenapa setelah peristiwa pembelaan yang dilakuan Kyungsoo sunbae padaku sikapnya berubah drastis. Dia jadi jarang bicara, dan hanya menjawab pertanyaanku seperlunya saja. Aku sudah bertanya kenapa dia seperti ini. Namun dia cuman bilang nggak apa-apa, padahal dari tingkahnya sekarang, aku bisa menebak kalau dia sedang tidak baik-baik saja. benar-benar membuatku tidak enak hati.

Beautifull GengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang