NB : Sebelum baca chapter ini, aku harap kalian gak marah dan jangan perkosa aku! Maaf yah! maaf kalau postingnya ngaret,hihihi.
Chapter Eighteen :
Aku dan Jaehyun langsung beringsut dari atas motor setelah kami sampai di rumahnya. Dia berjalan dengan langkah panjang masuk ke dalam rumahnya. Sementara aku mengikutinya dari belakang. Dia terus melangkahkan kakinya cepat hingga akhirnya kami sampai di depan lemari hias yang sangat besar. Kemudian Jaehyun berjalan ke pinggiran lemari tersebut, lalu menggeser bingkai foto kecil yang berada di samping lemari besar tersebut. Teryata dibalik bingkai foto tersebut terdapat sebuah panel tombol. Dia memencet beberapa tombol pada panel tersebut dan tak lama kemudian lemari yang berada di depanku bergeser ke arah samping. Ketika lemari itu sudah bergeser, terlihatlah sebuah ruangan dengan tembok berwarna putih. Jaehyun buru-buru masuk ke dalam ruangan yang berada di belakang lemari tersebut. Aku pun hanya bisa membuntutinya.
Hal yang pertama aku dapatkan di dalam ruangan ini adalah bau. Bau yang menyerupai rumah sakit. Aroma obat-obatan langsung terhirup masuk kedalam hidungku. Selain itu juga interior ruangan ini benar-benar mirip dengan rumah sakit. Aku sampai mengira kalau aku sedang berada di sebuah rumah sakit. Tapi ternyata ini bukan, ini adalah ruang rahasia. Karena ruangan ini berada di tempat yang dirahasiakan sehingga orang pasti tidak akan pernah tau kalau di balik lemari hias tadi ada sebuah ruangan. Aku juga tidak habis fikir kenapa keluarga Jaehyun membangun ruangan rahasia seperti ini. Aku terus membuntuti Jaehyun yang berjalan mendahuluiku hingga kami sampai di depan ruangan berpintu kaca. Dhevia terlihat duduk di depan ruangan tersebut sambil menunduk dan memegangi wajahnya. Tapi ketika dia menyadari kedatangan kami dia langsung menghampiri Jaehyun. “Gimana Dhev keadan Jumyon?” tanya Jaehyun kuatir. Sementara Dhevia hanya menggeleng lalu memeluk Jaehyun.
“Nggak tahu J. Tadi tiba-tiba aja kondisi Jummyeon Collapse. Sekarang dokter Huang lagi ngupayain agar kondisi Jummyeon bisa kembali stabil,” jawab Dhevia sambil sesekali terdengar isakan tertahan dari mulutnya. “Aku takut kalau Jummyeon kenapa-kenapa J,” lanjutnya sambil membenamkan wajahnya di dada Jaehyun. Jaehyun megelus rambut Dhevia pelan.
“Sssshhhh, jangan berfikiran yang enggak-enggak. Jummyeon pasti baik-baik aja. Sekarang kita berdoa saja semoga keadaan Jummyeon baik-baik aja, yah?!” kata Jaehyun sambil terus mengelus rambut Dhevia. Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke arahku yang berdiri di belakangnya. Sepertinya ada yang ingin dia beritahu padaku, itu terlihat jelas dari tatapan matanya.
“Fatma, aku sampai gak sadar kamu ada disini,” seru Dhevia terkejut. Dia berjalan ke arahku lalu memeluku. Aku yang kaget hanya bisa membalas pelukannya. “Makasih yah udah mau repot-repot dateng kesini,” ujarnya. Aku hanya meganggukkan kepalaku, kemudian dia melepaskan dekapannya pada tubuhku.
“Eomma sama Appa udah di kasih tau Dhev?” tanya Jaehyun, dia melirik ke bangku yang berada di belakang Dhevia, lalu dia duduk. Kemudian tiba-tiba tanganku di tarik Jaehyun agar aku ikut duduk disampingnya. Ketika aku sudah duduk disampingnya dia menggenggam tanganku dan menaruh genggaman tangan kami di atas pahanya. Aku mencoba untuk melepaskannya, namun tangan Jaehyun malah makin kuat menahannya. Ku lirik ke arahnya, dia malah pura-pura cuek dan bersikap biasa. Akhirnya aku hanya bisa pasrah.
“Udah. Mereka lagi ada di pesawat jet sekarang menuju kesini,” jawab Dhevia sambil melirik jam tangannya, “Kemungkinan 2 jam lagi mereka sampai,” lanjutnya. Kemudian dia ikut duduk disampingku. Sebisa mungkin aku menutupi genggaman tangan Jaehyun agar Dhevia tidak curiga dan bertanya macam-macam. Karena kalau rasa ingin tahu Dhevia muncul pasti kita akan terus dipaksa sampai dia mengetahui kebenarannya.
Pemeriksaan masih terus berlanjut. Dehevia saat ini sedang berjalan mondar-mandir tak tentu arah. Sesekali dia menggigit bibirnya. Sementara Jaehyun terlihat sedang memikirkan sesuatu, entah itu apa. Yang jelas saat ini aku benar-benar ingin bertanya banyak hal padanya. Hanya saja waktu dan kondisi yang tidak mendukung. “Bisa duduk gak sih Dhev?” tegur Jaehyun, “Dari tadi mondar-mandir kayak gosokan,” lanjutnya, tak sengaja genggaman tangannya ditanganku terlepas, lalu aku buru-buru menarik tanganku. Namun Jaehyun terlihat menatap kesal ke arahku, kemudian dia membenamkan wajahnya ke dalam kedua telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautifull Geng
RomanceMain Cast: -Wendy =aka= Fatma Jung -Dahyun =aka= Lia Park -Umji =aka= Piyol Sung -Irene =aka= Dhevia Kim -Baekhyun =aka= Shim Lee You'r Bias Cast: -ChanyeolEXO =aka= Prak Chanyeol -D.O EXO =aka= Do Kyungsoo -JaehyunNcT =aka= Kim Jaehyun -Suho EXO =a...