13

2.7K 331 72
                                    

Dan disini lah mereka semua sekarang, kumpul di ruang tamu. Johan duduk sebelah Juno yang masih keliatan lemes banget. Di sebelah nya lagi ada mamih sama papih, dan ternyata ada bunda sama ayahnya Juno yang mereka tunggu sebelum kumpul. Dan diseberang Johan dan Juno ada kak Ogum dan kak Irene. Keduanya juga sama duduk sebelahan, tapi yang aneh nya saling pegangan tangan, menimbulkan keanehan dan kecurigaan bagi Johan maupun Juno.

"Ekhm," ini kak Ogum yang berusaha mencairkan suasana yang awalnya tampak tegang.

Dan semuanya pun menoleh ke arah kak Ogum. Satu persatu seolah-olah tengah mengibtimidasi.

"Jadi gini, pertama tama saya sama Irene, ingin minta maaf sama mamih papih, bunda ayah, dan terutama bagi adik-adik kita, Johan sama Juno. Kami memang salah waktu itu kabur diacara yang memang sudah dipersiapkan matang-matang sama mamih papih bunda ayah, dan harus melibatkan Johan dan Juno untuk menggantikan kami sebagai mempelai waktu itu. Kami hanya tidak ingin dijodohkan dan ingin mencari sesuai keinginan kami, itu saja. Irene yang ingin melanjutkan sekolahnya dana saya yang ingin mempunyai pendamping dengan hasil cari saya sendiri tanpa dijodohkan,"

Kak Ogum berhenti sejenak, menarik nafas dan menelan salivanya. Kak Irene pun yang duduk sebelahnya ikut berbicara.

"Dan sepertinya kami terkena karma karena perbuatan kami. Dua minggu yang lalu, kami bertemu di Paris. Dan entah kenapa mungkin saja benih-benih cinta tumbuh diantara kami. Dan untuk saat ini kami memutuskan untuk memulai suatu hubungan diantara kami," kata kak Irene.

Mata Johan membola, ia terkejut dengan apa yang ia dengar. Ingin sekali ia berkata dan memberontak tapi remasan pada tangannya oleh Juno menghentikan segalanya.

"Maka dari itu, kami ingin mendapat restu dari mamih papih sama bunda ayah, untuk melanjutkan hubungan kami ke yang lebih serius, kami ingin menikah. Mumpung belum terlalu lama acara kemarin, Johan Juno pasti kalian tidak ingin menikah dulu kan, sekarang kalian bebas kalian bisa pis-"

Emosi Johan tidak terbendung lagi, ia menggebrak meja di depannya, memotong penyelesaian kalimat lanjutan dari kak Ogum.

"Kak diotak lo tuh ada apa sih hah?! Lo pikir pernikahan itu main-main? Seenaknya aja lo giniin giniin gue sama Juno. Oke dulu awal-awal gue sama Juno gak setuju harus nikah gantiin elo sama kak Irene, nutupin rasa mamih papih bunda ayah sama teman temannya yang udah dateng. Tapi sekarang lo datang, minta restu sama mamih papih bunda ayah buat nikah dan minta pernikahan kalian diulang. Dan kalian berdua seenak nya saja meminta kami untuk pisah hah?! Kalian pikir kami gantiin kalian buat nikah ini main-main? Engga! Gue udah terlanjur sayang sama Juno dan kami saling menyayangi. Dan asal kalian tau aja, gue udah hamil, udah ngandung anak Juno! Dan kalian berdua mau misahin anak gue sama bapa nya? Tega kalian!"

Juno bahkan yang lainnya terkejut dengan pernyataan Johan soal kehamilannya. Ingin rasa nya ia berloncat-loncat kesenangan, tetapi kondisi sekarang tidak memungkinkan.

Johan menatap nyalang ke arah  kak Ogum dan kak Irene bergantian. "Gue benci kalian berdua! Gue benci!"

Johan menumpahkan segala emosinya yang terpendam, ia berlari keluar rumah. Meninggalkan semuanya. Juno menghela nafas, ia segera bangkit dan menyusul kemana perginya Johan.

.

.

.

Johan terus lari keluar rumah nya, sejauh mungkin tapi akhirnya gegara liat mamang siomay deket taman komplek, Johan pun menghentikan niatnya buat kabur dan berakhir membeli sepiring siomay.

Bukan Johan kok yang kepingin katanya, tapi Juno junior. Eaaa

"Bang siomay nya ya siomay dua tahu dua kentang kol gak kasih pare tapi sama telur dua,"kata Johan.

Nikah Dadakan - DEEPWINK [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang