07

3.3K 381 53
                                    

Kak Joy, Ana, sama Raka lagi ada PIM. Suatu kebiasaan kalo tiap minggu nya Kak Joy sama Ana buat shopping, Raka cuma nganterin aja, ditambah sering jadi babunya mereka. Alias tukang angkatin barang belanjaan mereka.

Kayak sekarang, Kak Joy baru aja beli sepatu yang harganya melebihi dari setengah juta. Mereka sekarang lagi antri di kasir, buat nyelesaiin transaksi belanjaan nya kak Joy.

"Nih, tem pegangin ya," Kak Joy nyerahin belanjaan sepatu barunya ke Raka supaya dibawanya.

"Kak, lo gak liat apa? Tangan gue udah penuh semua," keluh Raka. Tangan kanan kirinya udah full penuh sama belanjaan kak Joy sebelumnya dan juga ada belanjaannya Ana yang terdiri dari beberapa baju, alat makeup dan tas.

"Lo gak mau angkatin barang gue nih?"

"Gak itu kan sepatu doang, lo pegang sendiri aja. Tangan gue sibuk,"

Kak Joy menyeringai, memberi tatapan mengancam pada Raka. Menyadari sesuatu berbahaya bagi dirinya, Raka pun menyerah. Diambilnya belanjaan sepatu milik kak Joy dan ditaruh di jari-jarinya yang masih terdapat sela kosong. Ana yang juga membeli sepatu dan telah menyelesaikan transaksinya segera menghampiri pacar dan kakak temannya ini.

"Maaf ya lama," dikecupnya pipi tembam kecoklatan milik Raka. Ditaruh nya belanjaan sepatunya pada jari Raka yang sudah penuh. Dengan sigap Raka menangkap belanjaan pacarnya itu ke dalam pelukannya supaya tidak jatuh.

"Bucin banget lo, Rak" kak Joy gelengin kepalanya, lalu dirangkulnya pacar sepupunya ini sekaligus teman dari adiknya. Dan berjalan berdua beriringan keluar toko sepatu. Sementara Raka mengekori mereka di belakang.

"Na, lo laper gak?"

"Laper kak, makan yuk. Gak tahan, tadi anak-anak gue udah ngeraung minta dikasih makan,"

Kak Joy menghentikan langkahnya, dahinya mengernyit heran pada Anak yang juga ikut berhenti sembari memandangi dirinya.

"Anak-anak lo? Lo ham--"

"Ih kak Joy otaknya gitu mulu. Maksud gue tuh anak-anak gue ya cacing lah. Udah minta makan dari tadi,"

Kak Joy memutar bola matanya malas, dan kembali merangkul Ana dan melanjutkan langkahnya diikuti oleh Ana disamping nya.

"Peliharaan lo gitu bilangnya ah,"

"Gak mau, gue maunya bilang anak-anak,"

"Yeu anak mah bentuknya bayi, hasil anu-anuan lo sama Raka,"

"Ihh itu juga gue tau kali kak. Pokoknya gue maunya bilang anak-anak gue,"

Mari kita tinggalkan sejenak perdebatan kecil bernilai tidak berfaedah tentang "anak dan cacing" dilakukan oleh kak Joy dan Ana.

Raka masih berjalan mengikuti mereka, namun dengan jarak yang lumayan jauh. Karena keberatan, daya kecepatan berjalannya Raka pun melambat.

"Anjir lah dasar cewek!"

Raka memejamkan matanya sejenak sebelum akhirnya menengok ke arah kanan. Ia berhenti sejenak, menyipitkan matanya untuk bisa melihat lebih jelas lagi sepasang kekasih yang berada di seberangnya sedang berjalan berlawanan arah. Dan salah satu dari mereka sangat dikenali oleh Raka.

"Anjir tuh cangcorang, gue laporin benyek lo jadi tempe bacem sama bini lo. Samperin ah kaget kaget aja mampus lo,"

Raka berbalik arah tidak mengikuti kemana perginya kak Joy dan Ana melainkan pada sepasang kekasih yang akan dipergokinya.

.

.


Juno sama Desta lagi ada di mall. Sebenarnya Juno ingin mengantarkan Desta pulang ke rumahnya setelah membeli otak-otak pinggir jalan. Tapi Desta memaksa buat Juno nganterin dia ke mall. Padahal Juno kangen sama buntelan kesayangan nya yang udah nunggu di rumah.

Nikah Dadakan - DEEPWINK [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang