25

1.7K 221 25
                                    

Gara-gara kejadian dihancurkannya dapur kesayangan Johan, berdampak buruk bagi kesejahteraan Juno.

Juno yang mencari perhatian Johan setelah kejadian itu, sayangnya berbuah buruk. Johan mengabaikan Juno, hingga dua bulan lamanya.

Juno mau meluk, Johan ngehindar milih ngurus dek Pinkan ketimbang ngurus suaminya. Juno bingung mau gimana.

Sampai Juno jalanin ospek di kampus dan fakultas serta jurusan yang sama dengan Johan tetep aja Johan diemin dia. Padahal Johan termasuk panitia ospeknya juga loh komdis lagi.

Seperti hari ini, Juno pulang dengan selamat setelah seharian ngejalanin ospek, dan sebelum pulangnya pun dimarahin kakak-kakak komdis. Mana Johan, Raka, dan Ana yang jadi komdis juga. Dan Juno jadi target marah-marahnya mereka.

Sepulang dari kampus, dengan mobil milik Raka, mereka berempat mampir ke rumah mamih papih Johan, bermaksud menjemput dua bayi yang dititipkan ke eyang dan oma nya. Dan setelah itu langsung saja pulang ke unit apartemen mereka.

Dua mahmud jalan duluan turun dari mobil dan jalan masuk gedung apartemen. Sementara dua pahmud jalan dibelakang sambil bawa tas dan mainan milik para bayi. Mana Juno masih pakai atribut ospek.

"Eh lo jangan lupa besok, bikin surat cinta,"

"Males ah gue gak bisa buat surat cinta," kata Juno yang masih agak lelah.

"Lo gak buat tau rasa lo jadi sasaran gue,"

Juno gak nanggepin ancaman Raka, justru dia mandang lurus ke arah Johan yang asik ngobrol sama Ana sambil main sama Pinkan dan Yuma.

Btw, Yuma itu anaknya Ana dan Raka. Ayuma Nindya Radiansyah. Iya anak mereka juga perempuan. Tapi tenang saja, wajahnya cantik putih seperti uminya, tidak ada satu cetakan pun dari Raka. Paling hanya matanya yang terlihat sipit.

Balik lagi ke Juno yang masih mandang lurus ke istrinya. Raka yang nyadarin itu langsung nyenggol orang disebelahnya pake siku.

"Masih didiemin lo?"

Juno ngangguk-ngangguk pelan. Kepalanya nunduk lalu menghela nafas pelan.

"Mau gue bantuin gak?"

Kepalanya langsung mendongak tatkala mendengar tawaran dari Raka.

"Mau dong, bantuin gue plis. Lo kan pinter tuh ngalus-ngalus gitu, rak. Sapa tau aja bini gue luluh gitu abis gue alusin."

"Jadi..... Gimana entar besok lo gak usah kasih surat ke panitia dan komdis,"

"Lah gimana sih, katanya suruh kasih. Kenapa sekarang gak usah,"

"Duh cangcorang dengerin gue dulu. Lo gak usah ngasih surat emang tapi nyanyi aja, mumpung bini lo jadi komdis juga kan, lo kasih aja nyanyian lo buat dia. Entar gue bantuin mainin gitar ajak dua temen lo itu juga, supaya kita bikin band,"

Mata Juno berbinar. Ide milik Raka gak buruk juga. Mungkin dengan cara itu Johan bakalan luluh dan maafin dia.

"Okay, gue setuju sama saran lo. Tumben kali ini lo kasih saran bener, biasanya bobrok,"

.

.

Mereka pun masuk ke unit apartemen masing-masing. Juno yang baru aja buka kunci pintu, Johan langsung nyerobot masuk sambil gendong Pinkan. Juno hampir terdorong ke belakang, setelah Johan masuk diapun masuk, lalu jalan ke kamar.

Dilihatnya Johan yang tengah membaringkan Pinkan di ranjang lalu membuka baju putri mereka dan menggantinya. Sesekali Johan bercanda dengan Pinkan.

Nikah Dadakan - DEEPWINK [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang