Mata Johan berkedip cepat, merasakan silau nya matahari yang masuk lewat jendela dia yang sudah terbuka. Diliat ke samping kanannya, Juno udah gak ada. Tetapi ia mendengar gemericik air yang berasal dari kamar mandi.
Oh dia disana - johan
Johan menggeliatkan badannya, merefleksikan tubuh nya yang terasa kaku akibat kejadian berjam-jam semalam. Ia tersenyum-senyum mengingat kejadian semalam. Terbayang betapa sexy nya Juno ketika melakukan itu.
Saking terbuainya mengingat pertarungan dirinya dan Juno semalam, Johan tidak menyadari Juno yang sudah keluar kamar mandi, dengan handuk yang dililitkan di atas pinggang. Posisinya kini berada dekat dengan Johan yang masih berbaring.
Juno mendekatkan wajah tampannya ke samping telinga kiri Johan."Ngapain lo senyum-senyum gitu?"
Johan tersentak kaget, posisi Juno sangat dekat dengannya kali ini. Apalagi suaminya itu kini tengah memasang seringaian yang menurutnya err tampan.
"L-lo sejak kapan disitu? Kagetin gue aja lo!"
"Lo nya aja yang gak nyadar. Ngelamunin apa sih lo? Ngebayangin kejadian semalem ya?" Juno menarik turun kan alisnya menggoda Johan.
Pipi Johan lantas langsung saja memerah semerah tomat. Dilemparnya guling yang ada disebelah tangan kanannya, tepat ke wajah Juno.
"Aduh! Anarkis banget lo, suami ndiri digebug pake guling pagi-pagi. Kdrt nih namanya,"
"Bodo amat!"
Johan berusaha bangun dari posisi berbaringnya kini. Namun, ketika akan menggerakkan bagian bawahnya, ia meringis terasa sakit.
"Kenapa?" Juno langsung menghampiri Johan. Ia khawatir melihat Johan yang meringis barusan.
"Masih sakit?" tanya nya lagi. Dan Johan hanya mengangguk.
"Yauda lo tiduran aja lagi, ya. Jangan banyak gerak dulu,"
"Tapi gue mau mandi. Lengket badan gue. Apalagi nih bau sper-"
"Sper apaan?" Juno menyeringai, doyan banget godain Johan.
"Sper ah tau ah! Gendong gue ih~ mau mandi nih!"
"Iya iya kanjeng ratu,"
Juno mengambil posisi jongkok tepat di depan Johan. Dan segera saja Johan menaiki punggung Juno. Dan setelah sempurna, Juno langsung membawa istrinya itu ke dalam kamar mandi dan menurunkannya.
"Udah sana! Gue mau mandi,"
"Gak mau lanjut nih? Pagi-pagi itu katanya enak loh, lebih nikmat"
"Enggak! Masih sakit juga, lo lakuin aja sama boneka sapi gue!" Johan segera menutup pintu dan menguncinya.
"Aelah bini galak bener," Juno melenggang pergi dan berniat untuk memakai pakaian.
"Juno!" Johan membuka pintu kamar mandinya kembali, namun kini hanya sedikit dan kepalanya saja yang menyembul keluar.
"Hm?"
"Masakin gue nasi goreng dong, laper. Ehe,"
"Yeu malen, iya gue masakin,"
"Inget kan nasgor favorit gue gimana?"
"Pake telor ceplok mata sapi, jangan sampe pecah kuningnya. Trus nasgornya pake terasi supaya enak,"
"Sip. Duh suami ku," Johan memberi gestur kiss bye pada Juno lalu menutup pintu kamar nya kembali.
Juno kembali melanjutkan kegiatannya untuk berpakaian. Setelah itu membuatkan sang istri nasi goreng kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Dadakan - DEEPWINK [✓]
FanfictionJohan Anggasta Wijaya Arjuno Satya Wirasastra Dua onggok manusia, yang diharuskan menikah menggantikan kakak mereka yang tetiba kawin lari dihari pernikahannya.