Aku berjalan menikmati indahnya kota London. Udara dingin menyelimuti kota ini. Ya, karna di sini sedang musim dingin.
"Je Ra apa kau mau minum coffe?" Tanya somi padaku yang sedang memandangi sekitar.
"Hmmm" aku mengangguk.
Lalu somi dan aku masuk ke sebuah café.
"Kau mau apa?" Tanya somi.
"Coffe latte"
"Baiklah, kau cari duduk disana saja" ucap somi sambil menunjuk tempat duduk di sudut ruangan, disebelah jendela.
Aku hanya mengangguk.
Tidak lama somi pun datang membawa pesanan.
"Ini" somi memberikan pesananku.
"Terima kasih"
"Je ra?!" Panggilnya.
"Hmm?"
"Kenapa kau jadi jarang bicara sekarang?" Tanya somi. "Aku merindukan ocehanmu kau tau?" Lanjutnya.
"Entahlah, aku hanya malas berbicara sekarang" aku tersenyum.
"Padahal kau dulu sangat periang ra!"
"Itu dulu somi. Sekarang tidak" ucapku sambil meminum coffe ku.
Aku memang banyak bicara dulu. Aku juga sangat periang dulu. Tapi entah kenapa sejak kejadian itu, apa yg menjadi diriku saat itu menghilang entah kemana.
Candaku, senyumku, tawaku, sifatku yg periang, cerewet, itu hilang lenyap begitu saja.
Diganti dengan diriku yg saat ini. Yang jarang bicara, lebih banyak diam, jarang tersenyum, jarang bercanda, bahkan hampir tak pernah tertawa keras.
***
5.15 p.m
Selesai minum coffe kami memutuskan untuk pulang ke apartement karna hari sudah mulai petang dan udara semakin dingin.
"Ra! Tunggu tunggu! Aku beli coffe dulu sebentar, lupa tadi mau bungkus bawa pulang, buat nanti malam" ucap somi padaku. Dan dia kembali masuk ke dalam cafe. Sedangkan aku menunggu di luar.
Aku menunggu somi di trotoar depan cafe tersebut. Aku hanya memperhatikan mobil yg lalu lalang di jalan.
Sesekali aku melihat ke seberang jalan. Aku melihat seorang pria yg akan menyeberangi jalan. Aku merasa tidak asing denganya. Aku memperhatikanya dari ujung kaki hingga kepala dari kejauhan.
Hingga terlihat jelas wajahnya. Wajah yg selama ini tersimpan di hatiku.
Kim Taehyung.
Sampai pandanganku teralihkan oleh mobil mobil yg melaju kencang tak terkendali menuju ke arahnya.
"AWASS!! MENYINGKIRLAH DARI SANA TAE" teriaku.
Dia tidak mendengarkanku. Tubuhku gemetar.
Tanpa aba aba aku langsung berlari ke arahnya. Aku hanya tidak mau kehilanganya lagi.
Tin tin
Sebelum mobil itu menghantam tubuhnya. Dengan cepat aku mendorongnya. Dan aku juga ikut terjatuh denganya.
"Nona, apa kau baik baik saja? Apa kau terluka?" Tanyanya sembari membantuku berdiri.
"Terimakasih nona telah menyelamatkanku"
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS × you
Fanfiction[HIATUS] Sebuah imagination antara kamu dan BTS. Dan ini short story gitu, setiap membernya. Waktu part awal-awal aku gunain (y/n) Your Name, agar kamu bisa menyebut nama kalian sendiri. Dan agak basi gitu karena baru awal-awalan tapi lama kelamaan...