3 Tahun Yang Lalu...
Kringgggg
Suara tanda bel masuk.
Aku sudah duduk di kelas. Aku masuk kelas X IPA 1. Sebenarnya, aku menunggu kedatangan seseorang. Kenapa dia belum juga berangkat? Padahal, guru yang masuk pada jam pertama ini, guru yang sangat tegas. Dia akan memberi hukuman kepada siapa pun yang terlambat pada jam pelajaranya.
"Selamat pagi anak-anak!" Sapa guru itu memasuki kelas dengan nada tegas.
"Pagi pak!" Seru semua anak di kelas.
Dalam hati, aku masih bergumam 'kenapa dia belum datang juga?'
"Baiklah, langsung saja kita mulai pelajaran kali ini" kata Pak Donghae.
Tak lama, seorang pria muncul dari balik pintu dengan nafas yang terengah-engah. Aku dapat melihat siapa dia.
"Maaf pak, saya terlambat" ucap pria itu sedikit takut tapi dia berusaha tersenyum.
"Beraninya kamu terlambat di jam pelajaran saya?!" Ucap Pak Donghae beranjak dari duduknya. "Kamu tahu kan, hukuman apa jika siswa terlambat masuk kelas?" Lanjutnya.
"Tahu pak, saya harus berdiri di depan dengan satu kaki dan tangan di telinga" jawabnya.
"Bagus, sekarang lakukan!" Suruh Pak Donghae.
"Oh ya, siapa nama kamu?" Lanjutnya."Jungkook, Pak" jawab pria itu, dan segera melakukan hukumanya.
Aku hanya bisa menatapnya dan memberinya semangat dari bangku pojok kanan belakang. Dia juga menatapku dengan senyumanya yang indah, seperti dia tidak peduli dengan hukumanya.
***
"Jungkook-ah kenapa kamu bisa terlambat?" Tanyaku kepada Jungkook yang saat ini kita sedang berada di kantin.
"Aku bangun kesiangan, seperti biasa" jawabnya santai sambil cengengesan.
Itu memang sudah menjadi sifatnya yang ceria, baik, ramah kepada semua orang, kecuali dengan wanita-wanita yang mencari perhatian denganya, dia akan sedikit menjaga jarak. Ya, dia memang tampan jadi banyak siswi di SMA kami yang menyukainya.
Aku tidak tahu kenapa dia tidak tertarik kepada satupun wanita yang mengejar-ngejarnya. Padahal rata-rata mereka cantik.
Tak jarang aku di hujat oleh wanita-wanita itu hanya karena aku dekat dengan Jungkook. Tapi, aku tak menanggapinya serius.
"Kamu tu harus ubah kebiasaan kamu, biar gak kesiangan lagi, di hukum karena telat masuk kelas!" Kata ku menasehatinya.
"Iya iya, kamu khawatir ya? Ga tega kalau aku di hukum lagi, ya kan?" Goda Jungkook.
"Idih, gak peduli aku tuh, kamu mau di hukum atau apa, terserah kamu aja" ucap ku sambil beranjak meninggalkan Jungkook.
"Halah bohong!" Ucap Jungkook, masih menggoda ku.
"Eh, ditinggal beneran, Ra tungguin aku Ra!" Lanjutnya, sambil berlari menyusulku.***
"Pinjem Tipe-X dong" kata Jungkook padaku yang duduk dihadapanku.
Karena kita sedang Kerja kelompok 4 orang, bersama Hoseok dan Seulgi.Belum menjawab, Hoseok mengambilkan Tipe-X milik Seulgi dan di berikan pada Jungkook.
"Gamau, aku maunya tipe-x nya Yera" ucap Jungkook ke Hoseok. "Mana, Ra?" Lanjutnya beralih kepada ku.
"Apaan sih, sama aja udah pake aja" balasku.
"Ga-ma-u" jawabnya.
Mau tidak mau aku mengambilkan Tipe-X ku yang berada di dalam Tas. Dan memberikanya kepada Jungkook.
Aku tidak tahu perasaan Seulgi saat ini karena perkataan Jungkook tadi. Yang aku tahu, Seulgi menyukai Jungkook dan sering mencari perhatian Jungkook. Maka dari itu, Jungkook tidak suka. Tapi, bukan berarti Jungkook membencinya, hanya saja dia tidak ingin memberikan harapan kepada Seulgi, jika pada akhirnya dia tidak bisa membalas perasaan Seulgi.
Sekali lagi, aku tidak mengerti kenapa Jungkook tidak tertarik kepada perempuan secantik Seulgi. Apa mungkin dia sudah menyukai seseorang tanpa bercerita padaku? Aku juga tidak tahu.
***
Bulan demi bulan berlalu, aku dan Jungkook yang dulu semakin dekat. Kita hampir tidak pernah terpisah saat di sekolah."Ra, kamu udah makan?" Tanya Jungkook, setelah mendengar bel istrirahat.
"Belum, kenapa?" Jawabku. Kebetulan, aku belum sarapan dari rumah.
"Ayo ikut ke kantin makan dulu" ucap Jungkook.
"Ahh tapi aku males gerak" elakku.
"Ayo cepet, nanti kamu sakit kalo gak makan" Jungkook mulai menggandeng tanganku.
Setelah sampai di kantin.
"Kamu duduk, aku pesenin bakso ya?" Ucapnya.
"Iya" jawabku.
Jungkook memang selalu begitu, dia selalu memperhatikanku, memperdulikanku. Mungkin, jika orang awam melihat kita, pasti mereka mengira bahwa kita berpacaran, padahal tidak. Karena, menurut mereka perhatian Jungkook itu melebihi seorang teman ataupun sahabat.
"Nih, makan dulu bakso nya" kata Jungkook dengan membawa 2 mangkok bakso dan minuman.
"Iya iya" balasku sambil tersenyum.
"Kamu itu, jangan telat makan nanti Maag kamu kambuh, siapa yang susah? Aku juga yang susah. Harus nganter kamu pulang ke rumah" ucapnya panjang lebar. Tapi, justru membuatku tertawa kecil.
"Iya iya bawel" jawabku yang masih terkekeh.
Setelah selesai makan, kita beranjak untuk pergi. Tapi, saat aku berdiri, aku tak sengaja menabrak seorang pria dan minuman yang dibawanya tumpah di baju nya.
"Aduh, maaf" ucapku merasa bersalah.
"Punya mata gak sih lo?! Kalo jalan tu liat liat!" Bentaknya padaku, sambil mendorong bahu ku.
Aku sungguh ketakutan. Aku benar-benar tidak tahu apa yang harus ku perbuat.
"WOY!!!" Suara teriakan seseorang di sertai getakan meja.
Aku menoleh ke arah suara, dan itu Jungkook. Dia terlihat sangat marah.
"Woy! Lu berani jangan sama cewek dong!" Ucap Jungkook dengan suara yang membentak. Sambil mendorong bahu pria itu.
Jungkook menarik erat kerah baju pria itu, seperti orang yang benar benar marah.
"Sini berani sama cowok nya! Banci lo!" Lanjutnya.
"Jangan berani-beraninya lo nyakitin Yera!...sampe lo berani, urusan lo sama gue!"
Mendengar ucapan dari Jungkook, jantungku berdekup kencang. Aku hanya merasa nyaman dan merasa dilindungi. Dari semua hal-hal yang di lakukan Jungkook untuku, baru kali ini aku merasakan hal yang berbeda. Aku merasa terjadi sesuatu di hatiku.
"Jungkook ah ! Jungkook, udah cukup" aku menghampiri Jungkook dan melerai mereka berdua.
Aku memegang erat lengan kiri Jungkook.
"Udah, Kook. Aku gak papa kok, ayo kita pergi aja"
"Inget, lo!" Peringatan Jungkook ke pria itu.
Aku segera menarik Jungkook menjauh dari kantin. Karena sedari tadi kita menjadi sorotan mata orang yang ada di kantin. Aku menggandengnya menuju taman. Kita duduk di kursi taman.
"Yera, kamu gak papa kan?" Tanya Jungkook khawatir.
"Gak papa. Kamu juga gak papa kan, Kook?" Tanya ku kembali.
"Hmm" dia mengangguk.
.
.
.TbcHua hua gimana gaes?
Siapa yang pernah di lindungin cem Yera? Cung !
Btw gue jg pernah sih wkwk. curhat!
Jangan lupa klik tombol bintang di bawah ini gaes!!
Oiya jangan lupa juga baca work baru aku "ABANG SAYANG" BTS yahh :)
Maaci yg udah vote, muah !!
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS × you
Fanfiction[HIATUS] Sebuah imagination antara kamu dan BTS. Dan ini short story gitu, setiap membernya. Waktu part awal-awal aku gunain (y/n) Your Name, agar kamu bisa menyebut nama kalian sendiri. Dan agak basi gitu karena baru awal-awalan tapi lama kelamaan...