Hello

1K 103 9
                                    

"I want to be your favourite hello, and hardest goodbye" - unknown

****

"Aku mengajakmu kesini untuk mengajariku. Bukannya malah menatap Nong kesayanganmu itu" Newwiee berkata dengan kesal. Dia kesal dengan Singto yang lagi-lagi auto fokus kepada N'Kristt. Bukannya belajar bersama, yang ada dia malah gak dianggap sama sekali.

"Jika tau begini, lebih baik aku belajar bersama orang lain saja" Newwiee menatap miris soal-soal integralnya yang belum tersentuh sama sekali.

"Dasar cacing-cacing merepotkan" batinnya kemudian mengalihkan pandangan ke Singto lagi.

"Biar aku perjelas, ini hari ke-4 dimana kau hanya duduk disini, memandangnya seperti orang bodoh tanpa menyapanya sama sekali".

Singto terkekeh kecil "Jadi?"

"Bodoh. Itu berarti dia tidak akan mengenalmu sama sekali." Newwiee memutar matanya dengan malas. Kesal sendiri dengan sikap temannya yang sok menjadi secret admirer.

"Sapa dia, jumpai dia. Atau kalian akan menjadi orang asing selamanya" kalimat Newwiee menyadarkan Singto. Dengan segera dia berdiri dan merapikan pakaiannya.

"Apa aku terlihat rapi?"

"Hah?" pertanyaaan dan sikap Singto yang tiba-tiba membuat dia bingung.

"Kalimatmu membuatku tersadar" ucap Singto singkat.

Newwiee mengangguk paham. Memandang penampilan Singto yang terbalut seragam putih-hitamnya. "Kau... rapi dan tampan".

Singto tersenyum percaya diri "kau bisa mengambil buku tugasku dan menyalinnya" ucapnya sebelum melangkah ke tempat Kristt duduk.

****

"Hello, apa aku boleh duduk disini?" Suara itu memecah konsenstrasi Kristt dengan bukunya.

Kristt mengadahkan kepalanya dan menemukan Singto -pria yang ia sadari menatapnya beberapa hari ini- yang tersenyum ramah.

"Aww, tentu saja boleh" Kristt menggeser sedikit badannya. Memberikan Singto ruang untuk duduk.

"Aku Prachaya Ruangroj, tapi kau bisa memanggilku Singto". Singto mengulurkan tangannya di depan Kristt.

Kristt menyambut uluran tangan itu. Membuat mereka saling berjabat tangan "Perawat Sangpotirat dan kau bisa memanggilku Kristt".

"Kau kuliah disini?" Tanya Singto pura-pura tak tau untuk berupaya mengakrabkan diri.

"Yap, Teknik Industri tingkat 1".

"Wah kalau begitu kau juniorku. Aku juga mahasiswa tingkat 2 Teknik Industri kampus ini" kali ini Singto pura-pura terkejut.

"Aww, maaf atas kelancanganku P' " Kristt merasa tak enak dengan kesopanannya. Walaupun berbeda satu tahun, tetap saja dia merasa harus menghormati yang lebih tua.

"Tak apa. Bukan masalah besar". Singto terkekeh kecil menyadari Kristt segera menganti kata 'kau' menjadi 'P'.

Singto melirik buku yang ada dipangkuan Kristt. "Membaca buku apa?"

Kristt ikut menatap bukunya. Mengangkatnya dan menunjukkan sampulnya kepada Singto "To Kill a Mockingbird dari Harper Lee". "Bukunya bagus, aku membaca setengahnya dalam waktu 2 hari" lanjutnya.

"Aku sudah menyelesaikannya".

"Wahh keren, P' penggemar buku?" Singto mengangguk.

"Kau juga?" Kali ini Singto yang bertanya.

Kristt menggeleng "Ah tidak. Aku hanya membaca beberapa buku saja. Aku lebih suka menonton film atau bermain game".

"P' juga suka bermain game."

"Kalau begitu, game apa yang sedang aktif P' mainkan?"

Singto terlihat berpikir sebentar. "Yang lagi aktif ya? PUBG"

"HAHAHA. Game sejuta umat. Aku juga memainkannya" Kristt tertawa. Membuat Singto takjub dengan kemanisan wajah Kristt.

"P', mau main bareng nanti?"

"Boleh, kabari saja"

"Tapi aku tidak punya satupun kontakmu P' "

Singto menyeringai kecil. "Kebetulan sekali" batinnya kemudian memanfaatkan kesempatan yang ada. "Kalau begitu, berikan P' id linemu".

****

ALOHAAAA SAYA BALIK NIH WKWKWK. Maaf yeee padahal janjinya 2 atau 3 hari. Ini ngaret sampe 7 hari :( . Maaf. Ku sibuk karna banyak tamu yg dtng.
Btw ini gaje ya? Maaf kalau gaje huhuhu :( Selanjutnya diusahain update sesuai jadwal kok. Btw mau nekanin. Jangan hatapin konglik berat berat dr nih ff. Oke? See you :* :*

Pakaian si bapak pas jumpa si eneng Kit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pakaian si bapak pas jumpa si eneng Kit

Days With You (Boyslove)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang