Vanda, begitulah nama panggilannya. Mahasiswi blasteran arab ini memiliki wajah yang sangat cantik, rambutnya yang kecoklatan, hidungnya yang mancung serta kulitnya yang putih membuat banyak kaum hawa tertarik padanya. Namun cintanya hanya untuk Prabowo seorang. Seorang pria blasteran korea yang banyak diidamkan oleh mahasiswi lainnya, dengan matanya yang sipit dan kulitnya yang mancung telah mengambil hatinya sejak 3 tahun yang lalu.
Waktu menunjukkan pukul 10.00 WIB, seperti biasanya vanda sedang menunggu. Menunggu dosen pembimbingnya yang belum juga datang.
Vanda seorang mahasiswi semester akhir jurusan kedokteran ini memang sedang mengejar wisuda periode terdekat.
10 menit kemudian akhirnya yang ia tunggu datang. Hanya membutuhkan waktu 30 menit berkonsultasi dan keluar dengan wajah sumringah.
Diambilnya HP dari tasnya dan membuka WA untuk menghubungi kabar bahagia ini kepada pacarnya. Namun ternyata hp Bowo sedang tidak aktif.
Ya sudah beberapa terkahir ini Bowo sulit sekali dihubungi. Yang Vanda tahu hanyalah Bowo sedang sibuk dengan bisnis di bidang fashion bersama sahabatnya, Fia.
Tanpa pikir panjang akhirnya Vanda menghubungi Fia untuk menanyakan apakah Bowo sedang bersamanya. Namun Fia mengangkat telfon Vanda.
Terkadang Vanda merasa curiga, selama 3 tahun terakhir berpacaran dengan Prabowo, ia tidak pernah diperlakukan seperti ini. Prabowo selalu memberinya kabar. Dan selalu bersikap manis padanya namun sudah 3 bulan terakhir ini Bowo sering menghilang dan bersikap kasar padanya. Bowo yang Vanda kenal adalah seorang pria yang lembut, jangankan berkata kasar padanya, berbicara dengan nada tinggi padanga saja tak pernah. Vanda merindukan Prabowo yang selama ini Vanda kenal.
Vanda pun kesal, sejak kemarin Bowo hanya menghubunginya sekali. Iya sekali saja memberitahu bahwa Bowo sedang sibuk sehingga jarang memberinya kabar.
"Vanda" teriak Ardila dari lorong tengah.
Vanda hanya menolah dan tersenyum.
"Kamu kenapa terlihat kesal seperti itu nda ?" Tanya Ardila yang bingung melihat Vanda dengan wajah masamnya.
Ardila ini adalah sahabatnya sejak pertama kali duduk dibangku perkuliahan. Parasnya yang cantik dan kulitnya yang putih membuat Ardila banyak diidamdan kaum adam, namun tetap kalah cantik dengan Vanda. Vanda mahasiswi tercantik sefakultas kedokteran.
"Prabowo seperti biasanya hpnya ngga aktif" jawab Vanda
"Dari pada galau mending km ikut aku yuk ke kafe biasa" ajak Ardila pada Vanda
Vanda pun menuruti ajakan sahabatnya itu. Seperti biasa di kafe tempat Vanda dan Ardila mengerjakan skripsinya, tiba tiba hp Vanda bergetar dan terdapat notif WA dari Bowo.
"Sayang maaf yah tadi aku sedang di luar bersama Fia nyetok baju ke butik butik" pesan yang dikirim Bowo padanya.
Vanda pun menelfon Bowo karena merindukannya. Namun lagi lagi Bowo tak mengangkat telfonnya.
*
Keesokkan harinya, Bowo mengajak Vanda makan siang bersama. Setelah Vanda berkonsultasi dengan dosennya, Vanda menunggu Bowo di lobi pusat gedung kedokteran yang biasanya Bowo menjemputnya disana.
"Aku kangen" ucap Vanda sambil memasang wajah cemberut pada Bowo yang baru saja datang.
"Aku jg merindukanmu syg" balas Bowo dengan senyuman termanisnya yang membuat Vanda luluh tak bisa marah padanya.
Ketika dalam perjalanan. Di dalam mobil.
"Sayang km kemana aja kemarin, aku kangen. Telfonku ngga km angkat. WAku ngga kamu balas" Vanda membuka pembicaraan