*Flashback*
Bowo sedang praktek di salah satu perusahaan di Ibukota Jakarta selama 2 bulan. Ini merupakan pertama kali mereka LDR yang cukup lama anta Vanda dan Bowo. Namun mereka tetap menikmatinya.
Bowo yang saat itu sudah mulai berubah menjadi lebih cuek terhadap Vanda namun bukan menjadi masalah bagi Vanda karena Vanda pikir ia sedang sibuk sehingga Vanda memakluminya.
Di lain tempat. Bowo sedang bersiap siap pualng praktek dan akan menuju bandara menjemput seseorang. Fia lah yang saat itu mengunjungi Bowo ke Jakarta.
Ya Fia sedang ada urusan kerjaan di Jakarta dan sekalian mampir ke tempat dimana Bowo berada. Saat itu. Vanda sangat merindukan kekasihnya, ia pun berinisiatif menelfon Bowo. Namun tak diangkat. Berkali kali Vanda mencoba namun tak kunjung di angkat. Vanda pun memberi kabar pada Bowo meminta Bowo untuk segera menghubunginya karena ia merindukannya.
Namun Bowo malah membentaknya, memakinya.
"Kenapa sih kamu rewel sekali nda ? Kamu tau kan aku lagi kerja. Aku capek. Biarkan aku istirahat dulu. Bisa ngga sih bersikap dewasa dengan mengerti kondisi aku yang sedang lelah sepulang kerja. Mending kita putus aja nda, aku mau fokus dengan karirku dulu. Semoga kamu segera berubah" balas Bowo melalui telfonnya pada Vanda
Belum sempat mengucapkan sepatah katapun. Bowo langsung menutup telfonnya. Nangislah Vanda diperlakukan seperti itu oleh Bowo. Bowo yang biasanya selalu memberi kabar pada Vanda dan tak pernah bersikap kasar pdanya kini berubah. Vanda tak banyak menuntut, ia hanya ingin minimal sehari sekali memberi kabar walaupun hanya chat sekata atau dua kata tentang kondisi Bowo. Vanda hanya merindukanya dan mengkhawatirkannya apakah Bowo disana dalam keadaan sehat atau bagaimana.
**
"Sebenarnya aku udah beberapa kali mendengar cerita bahwa Bowo telah memiliki kekasih baru yang aku pikir kalian sudah putus karena Bowo pun ketika ditanya mengenai hubungan mu katika aku bertemu dengannya, dia bilang hubungan kalian sudah berakhir" ucap Nindya yang sebenarnya tidak ingin mengeruhkan suasana namun tidak sepantasnya Nindya merahasiakan ini pada Vanda
"Apa benar seperti itu ? Berita apa yang kamu tahu tentang mereka ?" Jawab Vanda dengan tenang namun tetap terasa seperti ditusuk pisau tajam di dadanya
"Yang aku tau kalau wanita itu pernah menyusul Bowo ke Jakarta pada saat itu dan Bowo sering menjemput Fia di kampusnya, temanku yang liat" ucap Nindya
"Kalau begitu bawa aku ke tempat temanmu. Aku ingin mengumpulkan banyak bukti pada Bowo" jawab Vanda
Mereka berdua pun pergi menuju kosan teman Nindya.
Setiba di kosan Shanti.
"Hai nda, nin. Masuk aja sini ke kamar." Ujar Shanti yang menyambut kedatangan mereka berdua.
Sebelum mereka berdua berangkat ke kosan Shanti, Nindya sudah memberitahu Shanti dulu kalau mereka akan berkunjung dan akan menanyakan seputar hubungan Bowo dan Fia.
"Shan, apa benar kejadiannya seperti itu ?" Tanga Vanda
"Ya sepeti yang sudah tadi aku ceritakan Nda. Aku satu team dengan Bowo di perusahaan dan aku mengetahu Bowo jalan bersama Fia karena Fia menyusul Bowo kesana. Ada beberapa temanku jg yang menyaksikan Bowo menjemput Fia di kampusnya. Kamu mau nanya sendiri sama dia ? Nanti ku kasih kontaknya ke kamu kalau km mau" ucap Shanti yang sebenarnya tidak enak mencampuri urusan Vanda dan Bowo namun Shanti tidak tega melihat wanita disakiti.
Vanda pun meminta kontak temannya Shanti. Vanda dan Nindya pun kembali pulang ke rumah Vanda. Dalam perjalanan Vanda hamya terdiam dan menangis. Di putarnya lagu di dalam mobilnya untuk menenangkan hatinya yang kini hancur. Harapannya untuk menikah bersama Bowo seakan akan menjadi mimpi yang tak akan bisa terwujud.
Malamnya. Vanda berusaha untuk memejamkan mata namun Vanda tidak bisa tidur. Terbayang kejadian yang sedang menimpanya. Belum lagi 4 hari lagi Vanda akan segera sidang skripsinya. Vanda ingin semuanya segera terselesaikan. Apapun akhirnya nanti, Vanda pasrahkan pada Sang Maha Membolak balikkan hati dan perasaan manusia.
Karena rasa penasaran itu masih ada. Vanda pun kembali membuka aku twitternya untuk mencari info terbaru di aku twitter milik Fia.
"Hari ini ngga enak badan dan membuatmu khawatir"
"Ketika kamu sakit dan ia memperhatikanmu artinya dia menyayangimu"
"Terima kasih sudah merawatku hari ini"Vanda kesal sekesal kesalnya. Ia pun tak tahan lagi dan ingin segera menemuin Bowo.
Keesokkan harinya Vanda mengajak Bowo kesuatu tempat makan yang cukup sepi karena Vanda ingin menyelesaikan masalah ini dengan Bowo.
Malam itu.
"Ada yang mau ku ceritakan padamu" ucap Vanda membuka pembicaraan
"Apa sayang, katakan saja" balas Bowo tanpa penuh curiga
"Sebenarnya ada hubungan apa dengan Fia ? Kamu maunjawab jujur atau aku yg ceritakan semunya" todong Vanda tanpa basa basi
KAMU SEDANG MEMBACA
Pagar Makan Tanaman Manusia Makan Teman
Любовные романыMasih edisi mencari kebenaran