Vanda marah sekali. Saat itu Vanda kan melakukan sidang skripsinya. Dia tidak mengundang Bowo, hanya teman teman dekat yg dia undang karena Vanda masih dalam kondisi tidak stabil dan memerlukan waktu untuk berfikir untuk lanjut atau berhenti sampai disini. Bowo memaksakan diri untuk datang, Vanda bukan tipe cewek yg suka mengumbar kondisi hubungan mereka. Dia berusaha menutupi bahwa sedang dalam ujung tanduk hubungan mereka. Namun mata dan ekspresi mereka tidak bisa dibohongi. Mata Vanda dan Bowo terlihat sembab. Begitupun mata Vanda.
Beberapa hari setelah Vanda sidang, Vanda pun mendapatkan kabar bahwa Bowo lagi lagi jalan dengan Fia. Vanda sudah tidak peduli, dia berusaha untuk mengulur waktu untuk menata hatinya agar siap untuk melepaskan Bowo. Beberapa saat kemudian Vanda memutuskan hubungan dengan Bowo.
V : Wo, dimana ?
B : di rumah lg siap siap utk persiapan ke jakarta. Ada apa nda ?
V : oh gt ya, Wo sebelumnya sy mau mnta maaf. Maaf hubungan kita sampai disini. Aku ngerasa udh ga sreg sm km krna semua kejadian ini. Aku sudah berulang kali bilang sm km utk ga jalan lg sm Fia tp km selalu melakukan itu lg. Aku tau smuanya Wo. Teman temanku selalu melihat kalian pergi berdua dan mesra sekali. Aku kecewa wo, sakit hati aku. Tp aku ga mau begini terus. Kalau memang km belum siap untuk berlabuh dan masih ingin berkelana, silahkan wo tp aku ga bisa tinggal diam hanya menunggu km bersenang senang. Makasih ya wo untuk empat tahun yg sudah kita jalani bersama. Maaf kamu tidak usah datang ke wisudaku karena aku akan menceritakan semua ini pada orangtuaku agar mereka tidak banyak berharap padamu.Bowo hanya diam mematung. Bagai disambar petir disiang bolong. Vanda mengambil keputusan untuk meninggalkan dia. Bodoh sekali Bowo menyia nyiakan wanita seperti Vanda.
B : syg lg capek ya ? Ada unek unek apa ? Sni crta sm mas.
V : ga usah basa basi. Maaf aku ga bs km rayu lg.
B : nda, km ngomong apa ? Mana buktinya kalau mrka liat aku sm Fia ? Nda jgn mudah percaya sm orglain. Mrka cm mau hubungan kita hancur.
V : km yg mau hubungan kita hancur. Km yg membuat smua kehancuran ini. Udhlah wo maaf aku udh ga bs lg sm km.Kemudian Vanda mematikan telfonnya. Bowo berusaha menelfon balik namun tidak Vanda angkat. Hingga akhirnya Vanda mematikan ponselnya selama 3 hari. Selama 3 hari itu Vanda menggunakan hp jadulnya dia yg hanya bs untuk sms dan nelfon saja. Vanda membeli nomer baru dengan tujuan utk menenangkan diri. Vanda bermain dengan Lusi, Ica dan ketiga teman laki lakinya. Mereka sahabat yg baik yg selalu ada utk Vanda. Vanda diajaknya ke pantai dan berkemah untuk melupakan Bowo.
Bowo pun merasa kehilangan Vanda. Beberapa kali Bowo berusaha menghubungi Vanda namun Vanda tidak pernah mengangkat telfonnya bahkan chat Bowo pun tak dibaca oleh Vanda. Bowo selalu melihat status instagram Vanda. Bowo merasa menyesal telah menyakiti wanita yg telah menemaninya dr awal. Wanita yg tulus mencintainya.
Dua bulan berlalu. Bowo sudah menjauhi Fia. Hanya sekedar teman dan tidak lebih. Bowo telah memantapkan hatinya untuk meneruskan hidupnya tanpa Vanda ataupun Fia. Bowo mulai menata hidup barunya. Mencari pengalaman baru dan menjadi seorang yg sangat mencintai pekerjaan. Bowo ditugaskan untuk stay di Jakarta untuk memulai kehidupan barunya, dia tidak mau bergantung dari harta orangtuanya, berusaha keras Bowo mencari peruntungan dari ilmu yg sudah dia dapat. Ketika mendapati tawaran kerja di Jakarta dengan gaji awal sudah 7 digit, Bowo berfikir apakah akan mengambil peruntungan ini. Memulai karirnya di ibukota, jauh dari masa lalunya di jogja atau kembali ke jogja.
Fia terus mengganggu hidup Bowo. Setiap harinya dia selalu mencoba menghubungi Bowo. Mengajak Bowo bertemu atau bahkan hanya sekedar berkomunikasi lewat hp saja Fia sudah senang namun Bowo saat ini sudah mengurangi intensitas chat dengan Fia.
Bowo pun memutuskan untuk kembali ke jogja, entah kenapa Bowo tidak ingin meninggalkan kota yg penuh dengan kenangan ini. Bowo tertingat ucapan Fia saat mereka sedang berdua dan membuat Bowo jd semakin rindu pada Vanda.