Part 7 Wisuda Vanda

4.6K 77 1
                                    

Hari dimana Vanda wisuda. Semalam Vanda mengaktifkan kembali ponselnya. Banyak sekali notif WA masuk di ponselnya, salah satunya yang masih menjadi pehatian Vanda adalah notif chat dari Bowo.

"Vanda kamu kenapa ? Kenapa tiba tiba bicara seperti itu ?"
"Vanda, dimana kamu ?"
"Aku mau kita ketemu membicarakan semua ini?"
"Vanda aku rindu"

Soam chat dari Bowo yang rasanya Vanda sangat ingin membalasnya namun Vanda meyakinkan dirinya bahwa Bowo sudah tak pantas untuk di pertahankan.

Hari dimana Vanda wisuda hanya ditemani oleh kedua orangtuanya dan kedua adiknya yang datang jauh dari Bandung. Ya mereka semua menetap di Bandung, hanya Vanda yang merantau di Jogja.

Dengan gaun kebaya yang indah rancangan Vanda sendiri dan make up yang sederhana namun membuat orang orang merasa pangling melihat Vanda. Vanda suka sekali meranxang busana sendiri, terkadang Vanda merasa salah jurusan. Iya merasa seharusnya kuliah di jurusan desain baju atau ikut kelas make up untuk menjadi MUA namun selalu tak didukung oleh kedua orangtuanya.

Kedua orangtua Vanda dokter spesialis yang sangat terkenal di Bandung. Keluarga besarnya semuanya lulusan jurusan kesehatan. Ada yang perawat, dokter spesialis juga dan ada yang apoteker. Oleh karena itu Vanda saat ini kuliah di jurusan kedokteran karena keinginan besar medua orangtuanya.

Selain cantik, Vanda juga sangat menyanyangi kedua orangtuanya sehingga Vanda tak pernah bisa menolak keinginan kedua orangtuanya.

Tiba di depan gedung serba guna di kampusnya, Vanda yang ditemani kedua orangtuanya dan adiknya segera bergabung dengan grupnya, Vanda digrup jurusan Kedokteran dan yang mengantar wisuda kumpul di ruangan lain.

Vanda terdiam menatap undangan yang sudah ia belikan untuk Bowo. Yap, jatah untuk pengantar wisuda hanya untuk dua orang dan Vanda sudah membelikan undangan wisuda lain untuk kedua adiknya dan tentunya Bowo. Mantan kekasihnya yang selama ini telah menemaninya dari awal kuliah hingga lulus.

**Mengenang masa lalu**
Baru saja Vanda memasuki masa perkuliahan selama 1 bulan sudah aktif mengikuti banyak kegiatan, salah satunya penelitian.

Malam itu Vanda sedang membuat proposal penelitian pertamanya bersama ketua kelompoknya yang ternyata sahabat dekatnya Bowo, namanya Hilman.

Hilman, Vanda dan Putri sedang menyusun proposal bersama di kontrakan Bowo. Saat itu mereka sudah cukup dekat. Cukup intens berkomunikasi namun belum pernah jalan berdua.

Vanda merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Kehadiran Bowolah yang membuatnya seperti itu. Ini kali pertama Vanda merasa dekat sekali dengan Bowo, sebelumnya jangankan kumpul ramean seperti ini. Kalau berpapasan di kampus saja mereka saling salting dan kemudian berjauhan.

Baru saja mereka ngobrol selama 5 menit, Bowo sudah pamit ke Vanda.

"Vanda, Hilman, Putri, gw pergi dulu ya. Mau jenguk temen di rumah sakit. Maaf nih ya aku tinggal, kalian bisa lanjut ngerjain aja disini bebas" pamit Bowo

Saat itu bukan hanya ada Bowo saja di kontrakannya namun dua teman Bowo lainnya yang sekontrakan ada disana dan tidak keluar kamar karenq takut mengganggu yang sedang mengerjakan proposal.

"Ya, hati hati di jalan mas Bowo" jawab Vanda kecewa

Dalam hati Vanda "kenapa kamu pergi mas ? Ini kan pertama kali kita bisa saling bertatapan wajah tanpa canggung"

"Kerjain sungguh sungguh ya proposalmu supaya penelitianmu lolos ke nasional" ujar Bowo memberi semangat Vanda

Meleleh hati Vanda. Dengan parasnya yang sangat tampan bagai artis artis korea dan senyumnya yang manin membuat Vanda melamun beberapa saat.

"Hei" Bowo melambaikan tangannya untuk menyadarkan Vanda yang sempat mematung terpesona dibuatnya

"Hah iya maaf maaf" ucap Vanda malu

"Nanti pulangnya biar aku antar ya, kamu jangan pulang dulu" ajak Bowo lagi

"Hah ?! Iya iyaaa" jawab Vanda senang dan kaget. Karena ini kali pertama Bowo akan mengantarnya pulang.

Sudah hampir 3 jam Bowo tak kunjung pulang ke kontrakannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam dan sudah saatnya Vanda pulang. Rumah Vanda cukup jauh dari kontrakan Bowo dan cukup sepi karena berada di pedesaan yang dimana jam segini sudah jarang sekali kendaraan lewat. Vanda takut tapi Vanda masih ingin menunggu janji Bowo.

Sambil berkemas dalam hati Vanda kalau Bowo tidak datang juga dalam 5 menit maka ia terpaksa pulang sendiri daripada semakin larut pulangnya atau ternyata Bowo hanya membuat ia kegeran saja. Vanda tak mau banyak berharap.

Tepat ketika Vanda pamit, Bowo datang dan membawa sesuatu di tangannya.

"Kamu sudah nunggu lama ya ? Sudah mau pulang ?" Tanya Bowo yang masih mengenalan helm

"Hm ngga ko, ini lagi nunggu orang yg tadi katanya mau antar ku pulang" jawab Vanda mancing

"Haha yuk sini masuk dulu bentar, aku bawa oleh oleh buat kamu tapi tutup mata dulu ya, jangan ngintip!" Bowo tersipu malu mendengar jawaban Vanda dan Bowo sudah mempersiapkan sesuatu untuknya.

Bowo menarik tangan Vanda ke dalam rumahnya dan diajaknya Vanda ke ruang tengah dengan mata tertutup yang tadi mereka mengerjakan proposal.

Tiba tiba Vanda merasakan semakin gelap keadaan dan ketika Vanda membuka mata...

**sehari sebelumnya**
"Apa lagi yang kamu tunggu Bowo, kamu liat kan kemarin Vanda di tembak cowok lain di acara perkemahan kemarin dan ternyata ada lagi yang sedang mengincar Vanda, kalau kamu kelamaan nanti keburu diambil orang. Kamu sayang kan sama Vanda ?" Ucap Andino sahabat dekat Bowo, teman satu kontrakan Bowo dan teman sekelas Bowo di kuliahnya.

"Kamu kan tau din kalau gw masih sedikit takut untuk memulai suatu hubungan kembali" jawab Bowo

Bowo yang pernah dikhianati dan hanya dimanfaatkan oleh mantan kekasihnya membuat ia sedikit trauma menjalin hubungan. Baginya hanya pendidikan dan karirlah yang utama. Wanita nomer sekian nanti setelah Bowo mapan.

Bowo yang terlahir dengan wajah tampan dan berasal dari kedua orang tua yang kaya membuat banyak wanita yang jatuh hati padanya. Dan ada beberapa wanita yang sengaja mendekati Bowo hanya untuk memanfaatkan kekayaan Bowo.

Namun semenjak mengenal Vanda, gadis cantik, polos dan apa adanya itu membuat Bowo jatuh hati padanya. Banyak kelebihan yang dimiliki Vanda yang membuat ia berbeda dari wanita lain, salah satunya sikapnya yang apa adanya dna jujur itu yang membuat Bowo tertarik dan menaruh hati padanya karena banyak wanita yang cantik juga yang mendekati Bowo namun berbeda tidak seperti Vanda.

"Jangan sampai kamu menyesal Wo, gw udah kasih tau lo dari sebelum Vanda ditembak di acara kemarin dan lo masih ragu" Dino sedang membujuk Bowo untuk meresmikan hubungannya sebelum Vanda diambil pria lain.

Pria mana yang tidak menaruh hati padanya. Banyak yang mendekati Vanda namun Vanda belum memutuskan pria mana yang beruntung mendapatkan hatinya.

"Kalau lo ga coba, lo gak akan tahu" ucap Dino
Lagi.

"Kalau gitu, lo bantuin gw din" jawab Bowo

"Apa yang bisa gw bantu buat lo?" Jawab Dino

"Besok Vanda ada acara kelompok di kampus, gimana kalau kita ajak Vanda ke rumah ini dan gw nembak dia dsini. Nanti lo yang dekor sama pacar lo dan tolong kasih tau Yuda juga kalau sudah pulang untuk bantuin gw" pinta Bowo

"Gampang, serahkan aja sama gw" dengan mukanya yang songong karena sudah beberapa kali berpengalaman soal cinta, Dino banyak ide untuk menyatukan Bowo dan Vanda.

******

Pagar Makan Tanaman Manusia Makan TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang