Tragedi dua minggu sebelum ulang tahun Vanda

1.1K 17 0
                                    

Dua minggu sebelum ulang tahun Vanda.

Vanda tidak menyangka akan mengalami tragedi seperti ini. Pagi itu Vanda akan mengantar adiknya ke stasiun untuk kembali ke rumahnya. Pagi yang sangat sial bagi Vanda karena hal yg selama ini tidak pernah terjadi akan terjadi. Disaat akan ujian di kampusnya, Vanda mendapatkan ujian lainnya. Saat setelah lampu merah, Vanda sedang mengemudikan mobilnya menuju stasiun. Tiba tiba "druk druk druk" terjadilah tabrakan beruntun. Tiga mobil menjadi korbannya, posisi Vanda saat itu berada di barisan ketiga. Mobil pertama tidak menjaga jarak dan dalam posisi ngebut namun mobil pertama berhasil melarikan diri. Mobil pertama membuat kecelakaan ini terjadi. Begitu pun dengan mobil kedua, tiba tiba ngerem mendadak dan Vanda pun menabraknya. Terjadilah perseteruan. Pemilik mobil kedua meminta Vanda ganti rugi kalau tidak akan membawanya ke kantor polisi. Vanda saat itu bingung. Mobil tersebut bermerk jazz dan sang pemilik membuat skenario seakan akan Vanda yg 100% salah. Vanda kebingungan, ktp dan sim Vanda ditahan oleh pemilik mobil. Satu kalimat yg teringat Vanda saat itu adalah "salah anda kenapa anda tidak jaga jarak dengan saya, saya pemilik usaha dgn banyak cabang di wilayah ini, anda siapa ? Sy bisa saja tidak minta ganto rugi dengan anda tp nanti anda kelewatan".

Bagai disambar petir, mobil kesayangannya Vanda pun penyok namun pemilik jazz selalu memojokkan Vanda. Vanda tidak bisa menyalahkan mobil pertama karena sudah kabur. Dan Vanda kalau suara dengan Ibu ibu ini karena selalu bawa embel embel saya kenal orang dalem di polisi, saya kenal banyak orang dikejaksaan. Saat itu dipikiran Vanda hanya mengantarkan adiknya yg sudah terlambat dan segera ke kampus karena akan ujian. Kalau sampai Vanda tidak ujian maka Vanda harus mengikuti remediasi yg akan menyita waktu liburnya sedangkak Vanda ingin pulang kampung untuk bertemu orang tuanya. Vanda hanya menangis, tidak tau akan meminta bantuan siapa. Vanda hanya seorang diri di kota ini, keluarganya jauh disana. Vanda menelfon gebetannya namun dia tidak banyak membantu karena jauh, Akim hanya bisa membantu memberikan uang namun bukan itu yg Vanda butuhkan. Uang bagi Vanda bisa dia dapatkan, uang bulanan Vanda pun lebih dari cukup untuk mengganti rugi semua itu, Vanda hanya butuh teman untuk menemaninya mengurus semua ini agar tidak dimanfaatkan oleh si pemilik mobil jazz tersebut.

Siang itu begitu panas, Vanda berfikir. Teman temannya tidak ada yg faham mengenai service mobil. Hanya satu orang yg sangat faham dan bisa diandalkan, yaitu Bowo. Wntah sudah berapa lama Vanda tidak menghubungi Bowo. Vanda pun hanya mengetahui kabar Bowo dari omongan oranglain yg melihatnya pergi bersama Fia.  Anda tidak peduli lagi, bagi Vanda mau mereka jadian atau tidak Vanda tidak mau mencari tau. Cukup rasa sakit kemarin jangan sampai dibuka kembali. Vanda sudah memilih Akim untuk dikenalkan pada orangtuanya nanti disaat ulangtahun. Dengan amat terpaksa Vanda membuka chat dari Bowo, terakhir Bowo menanyakan kabar Vanda namun belum sempat dia balas.

*tuuut* Vanda merasa deg degan. Bingung kata apa yg akan Vanda katakan pertama kali.

"Assalamualaikum Vanda, km apa kabar ? Akhirnya km menjawab chatku dgn telfon".

"Alhamdulillah ya begitulah Wo, lg kurang baik tp ya harus tetap semangat"

"Eee km kenapa Nda ? Pasti ada sesuatu. Bentar bentar aku lg nyetir menepi dl ya, jangan dimatiin, bentar doang ini"

"Iya Wo, ok cepet yaa"

"Gimana gimana ? Ada apa ? Ada yg bisa saya bantu?"

Vanda tiba tiba menangis.

"Eeehh Vanda kenapa ? Posisi dimana sekarang ? Aku segera kesana"

Bowo tiba di tempat makan dimana mereka akan bertemu. Bowo mengajak salah satu teman seangkatannya untuk menemaninya. Vanda tidak menaruh curiga apa pun pada cewek ini karena Vanda kenal dekat dengan dia. Sebut saja Elly namanya. Saat itu Vanda menceritakan semua yang terjadi. Bowo akan menemaninya untuk bertemu dengan pemilik jazz ini nanti malam di rumah si pemilik jazz.

Malam tiba. Vanda, Bowo dan Elly sudah tiba di rumah pemilik jazz. Vanda sendirian lalu Bowo dan Elly datang bersamaan. Dalam musyawarah tersebut orang tua dari ibu pemilik jazz ini keceplosan kalau anaknya sudah beberapa kali ditabrak dari belakang karena sering kali nyetir ngerem mendadak. Vanda kesal karena merasa diperas tp karena posisi mereka bertiga seperti dikepung oleh warga sekitar maka Vanda mengalah. Sang pemilik ingin service total dan pakai yang ori sedangkan part yg dia gunakan di mobil dia hanya aksesoris tidak ori. Bowo ingin membawanya ke polisi karena merasa Vanda ini sedang di peras tp Vanda menahannya. Bagi Vanda tidak ada waktu ngurus hal seperti ini. Dia sedang akan ujian yg menentukan masa depannya dan tidak mau terganggu pikirannya oleh hal seperti ini.

Keputusannya adalah biaya service hanya ditanggung 50% dari Vanda. Mereka pun pulang, sebelum pulang Vanda mengajaknya makan bersama. Elly menaiki mobil bersama Vanda dan Bowo sendiri di menyetir dengan mobilnya.

Pagar Makan Tanaman Manusia Makan TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang