Sudah sekitar 6 bulanan berlalu. Vanda belum memantapkan hatinya pada siapa pun. Ketika Vanda merasa sendiri, teman temannya sudah pada meninggalkan kota Jogja dan Vanda masih stay di Jogja seorang diri. Yang biasanya setiap kesepian selalu ada Bowo yg menemaninya, disetiap kesulitan yg Vanda alami ada Bowo yg selalu membantunya. Vanda tiba tiba teringat semua momen indah bersama Bowo. Hari itu Vanda akan mengantar adiknya ke terminak untuk kembali ke pondok pesantrennya di daerah Semarang. Pagi pagi sekali Vanda antar adiknya ke terminal karena pagi itu Vanda harus kuliah, yah Vanda melanjutkan studynya lagi. Di tengah perjalanan tiba tiba dua mobil di depan Vanda ngerem mendadak, kemudian terjadi tabrakan beruntun. Mobil pertama kabur sedangkan mobim di depan Vanda merasa bahwa Vanda harus bertanggung jawab krna telah menabrak mobilnya. Vanda tidak terima karena Vanda merasa bahwa mobil di depan dianya lah yg ngerem mendadak sehingga terjadi kecelakaan ini. Namun orang ibu pemilik mobil jazz di depan Vanda bersikeras bahwa Vanda harus bertanggung jawab. Di telfonlah suaminya dan suaminya bawa teman temannya, Vanda terkepung tak tahu harus bagaimana. Ingin nangis rasanya. Vanda membawanya ke polres namun karena mobil pertama yg ngerem mendadak itu sudah kabur, maka si ibu tidak mau rugi dan menyalahkan Vanda untuk mendapatkan ganti rugi. Polisi menyuruhnya utk menyelesaikan secara kekeluargaan. Vanda benci sekaki karena hanya ada saksi adiknya dan si ibu bawa banyak saksi sehingga Vanda kalah suara. Sekeluarga si ibu itu ngotot. Ktp Vanda di tarik paksa dan disita, Vanda diancam untuk segera ganti rugi bamper mobil ibunya yg rusak kalau tidak akan dikeroyok rumah Vanda oleh kluarga si ibu.
Vanda mengesampingkan semua itu, Vanda lebih memilih mengantar adiknya dan melanjutkan kuliahnya dl karena sedang ada ujian yg harus Vanda kerjakan. Selesai ujian, Vanda bingung harus bagaimana dan meminta pertolongan siapa. Vanda takut untuk dimanfaatkan. Entah kenapa di benak Vanda teringat Bowo. Mantannya yg selalu bisa diandalkan. Ditelfonnha Bowo oleh Vanda dalam keadaan menangis.
👩🏻🦰 : Assalamualaikum
👦🏻 : waalikum salam, Vanda ? Gimana kabarnya ? Udh lama bgt km ga prnh nelfon aku, bahkan sekedar membalas chatku saja tidak.
👩🏻🦰 : woooo (sambil terisak isak)
👦🏻 : kamu kenapa ? Kenaoa nangis ? Km dmn skr ? Biar aku kesana. Udh jangan nangis, km tenangin diri km. Aku segera kesana. Km dimana ?
👩🏻🦰 : wo, aku habis nabrak orang (belum selesai ngomong Bowo sudah menyela omongan Vanda)
👦🏻 : hah? Apa ? Trs km gmn ? Gpp kan ? Crtanya nanti aja, aku ksna skr. Km shareloc ya.
👩🏻🦰 : aku butuh bantuanmu wo, tolong aku. Aku shareloc ya
👦🏻 : iya nda buruan, aku khawatir bgt sm km.
Ngga sampai 30 menit Bowo tiba di lokasi bersama temannya, tidak ada keberanian bagi Bowo untuk menemuinya seorang diri. Vanda sudah menunggunya di kafe. Bowo memandang wajah Vanda yg menurut dia terlihat makin cantik. Entah kenapa terfikirkan omongan org bahwa ketika putus, mantan akan terlihat jauh lebih cantik. Begitu pun yg terjadi dengan Vanda. Bowo pun tau Vanda sedang dekat dengan seseorang namun Bowo berpura pura tidak mengetahuinya agar tidak merusak suasana. Bowo sangat merindukan Vanda. Setelah 6 bulan lamanya mereka tidak pernah bertemu dan Vanda tidak pernah membalas chat serta mengangkat telfonnya, akhirnya momen ini tiba. Ada penyesalan yg mendalam di hati Bowo, di dalam hatinya Boow berjanji untuk tidak akan menyakiti Vanda dan akan membuatnya bahagia. Bowo berharap setelah pertemuan ini ada kesempatan kedua baginya untuk memperbaiki hubungan yg telah lama rusak ini.
👩🏻🦰 : loh ada ka elly ? Apa kabar ka ? Loh kok bisa sama Bowo ?
🧑🏻 : alhamdulillah baik, iya nih lg ada urusan tadi makanya kebetulan lg sm Bowo garap sesuatu trs km telfon dan Bowo panik bgt makanya sklian kesini. (Padahal di perjalanan tadi Bowo sengaja mengajak elly karena ada rasa takut menjadi garing bertemu dengan Vanda berdua dengan kondisi Vanda yg skr cuek bgt oada Bowo)
👦🏻 : Nda, gimana kabar mu ? Udh brp tahun kita tidak bertemu ?
👩🏻🦰 : alhamdulillah hati ini telah membaik setelah diserang negara api.
👦🏻 : tuh kan setelah putus sm aku malah makin lucu km.
👩🏻🦰 : iyalah bahagia tandanya, wkt sm km tertekan (sambil tertawa)
👦🏻 : tertekan tp ngangenin kan ? Buktinya tiba tiba km telfon aku pdhal chatku aja ga km balas, jgnkan dibalas, diread aja kaga
👩🏻🦰 : haha maaf yah sibuk, sibuk menata hati (sambung Vanda dengan tertawa). Ga usah geer kami. Aku dsni mau minta bantuanmu.
Elly hanya senyum senyum cengegesan melihat kelakuan Bowo, dia tau persis Bowo masih menyimpan rasa pada Vanda namun masih ada rasa gengsi karena chatnya saja ditolak sehingga Bowo bermain cantik untuk mendapatkan hati Vanda lagi.
👦🏻 : bantuan apa ? Km kenapa toh ? Kok bisa ?
Kemudian Vanda menceritakan kronologi yang tadi menimpanya.
👦🏻 : lah kok km mau ngasih ktpmu, ga boleh itu. Udh dibawa ke polisi ?
👩🏻🦰 : udh wo dan disuruh kekeluargaan terus di luar kantor polisi ktpku diambil paksa sm suami dr ibu itu. Dan malam ini dia ingin saya k rumahnya membicarakan ganti rugi.
👦🏻 : ya udh nanti kita kesana yah.
Malam itu Bowo, Elly dan Vanda menuju rumah si ibu dan diselesaikannya bersama. Sejak pertemuan itu, Bowo semakin intens komunikasi dengan Vanda. Bowo sangat bahagia namun di sisi lain Vanda merasa tidak enak hati pada Akim yang sedang dekat dengannya dan setelah lebaran idul fitri nanti akan bertemu orang tua Vanda untuk meminangnya. Vanda hanya berusaha untuk menghargai pertolongan Bowo yg sudah membantunya menyelesaikan masalah mobil kemarin, ingin rasanya memblokir Bowo lagi tapi ada rasa tidak enak. Vanda risih dengan Bowo tapi rasa tidak enak karena telah dibantunya membuat Vanda masih membuka komunikasi dengan Bowo.
Hubungan Vanda dengan Akim semakin intens. Akim berencana akan mengunjungi Vanda dan melamarnya di hari ulang tahun Vanda bulan Juni nanti. Akim merasa yakin dengan Vanda. Gadis cantik yg telah banyak memberinya ilmu pengetahuan tentang agama membuatnya yakin bahwa Vanda bisa menjadi calon istri dan calon ibu yg baik bagi Akim dan anak anaknya nanti.
