Ulang tahun Vanda
Tepat pukul 00.00 Akim mengucapkan ulang tahun pada Vanda dan menyatakan bahwa ia akan melamarnya saat lebaran nanti. Hal ini membuat Vanda senang namun bimbang. Hatinya masih galau. Orangtuanya tidak menyetujui Akim karena dari segi kerjaan. Orgtua Vanda menginginkan Akim keluar dari kerjaannya dan memulai usaha atau kerja kerjaan lain. Hanya itu syarat dari orangtuanya namun berat bagi Akim. Tidak mudah mencari kerjaan lain atau membuka usaha. Hati Vanda lebih berat memikirkan Bowo. Pria itu selalu dapat ruang di hatinya walaupun pernah menyakitinya.
Paginya Vanda menghubungi orangtuanya, dia menceritakan bahwa Akim akan datang bersama orangtuanya setelah lebaran nanti. Bagaimana menurut orangtua Vanda ? Jelas sampai detik ini belum belum menyetujuinya. Orangtua Vanda pun menanyakan kabar Bowo. Ketika tau Bowo intens menghubungi Vanda, orangtua Vanda senang dan berkata tidak apa kembali pada Bowo. Setiap orang pernah melakukan kesalahan dan setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk berubah.
Pagi itu juga Bowo menghubungi Vanda.
"Iya Wo, gimana ? Ada apa pagi pagi nelfon?"
"Aku kangen, sudah dua hari ini kamu slow respon Nda"
"Iya maaf ya lg banyak urusan di luar"
Bowo tahu Vanda sedang menyembunyikan bahwa Vanda pergi bersama Akim dan tidak ingin Bowo mengetahuinya.
"Nda, ibu sama ayah rindu padamu. Mereka tau ini hari ulangtahunmu dan mengundangmu untuk makan malam bersama"
"Makan malam ? Waaah asik dibuatin makanan sama ibu. Terus gimana menginap atau PP?"
"Itu bisa diatur Nda"
"Baiklah"
Pagi buta Akim sudah pulang menuju kampung halamannya. Vanda tidak sempat mengantar karena rumah Vanda dan stasiun lumajan cukup jauh.
Setelah ajakan makan malam itu. Vanda merasa senang. Entah kenapa seperti sudah melupakan semua kekesalan, kesedihan dan kekecewaan di hatinya.
Tiba tiba ada pesan masuk di whatsapp Vanda.
"Tentukan pilihanmu nak"
Pesan tersebut dikirim oleh ibunda Vanda. Vanda berfikir dan memantapkan hatinya. Jika iya lanjutkan, jika tidak tinggalkan dan jangan memberikan harapan. Jangan juga terlalu lama tidak memberikan kepastian. Mereka berhak mendapatkan yang terbaik jika memang tidak Vanda pilih.
Siangnya Bowo mengajak makan siang bersama. Sepanjang perjalanan Bowo memegang tangan Vanda. Vanda tak bisa menolak karena hatinya begitu senang. Jantungnya begitu berdebar seperti jatuh cinta lagi. Lalu sore hari mereka pergi menuju kampung halaman Bowo.
Setiba disana Vanda dipeluk dan diciumnya oleh ibunda Bowo. Ya ibunda Bowo sangat menyayangi Vanda. Ibunda Bowo bukan tipe orang yang mudah ramah terhadap banyak orang. Sejak sakit struk menimpanya. Banyak hal yang berubah pada dirinya. Ibunda Bowo mulai mudah lupa dan mudah marah namun pada Vanda ibundanya tidak pernah memarahi atau bahkan berbicara nada tinggi pada Vanda.
Disisi lain. Fia merasa sedih karena sudah tiga bulan Bowo benar benar tidak membalas setiap telfon dan chatnya. Terkahir berjumpa ketika Fia wisuda dan itupun terpaksa datang karena diundang untuk foto studio bersama dengan teman teman lainnya yaitu Bian dan Nia. Mantan gebetannya Fia si Ami tidak dia undang. Fia merasa senang saat itu karena hanya saat itu Bowo mau datang menemuinya dan membalas chatnya. Fia merasa putus asa. Semua usahanya sia sia. Fia sudah melakukan semua cara untuk mendapatkan kembali Bowo ke pelukannya. Mulai dari cara berpakaian, yang lebih anggun dan casual karena tipe gaya Vanda banget. Vanda selalu menggunakan wedges kemana dan Fia mengikutinya. Bahkan semerk make up dan juga skincare dia ikuti agar mirip persis seperti Vanda namun Bowo tetap bersikap dingin padanya. Fia sangat merindukan kebersamaannya bersama Bowo. Fia berusaha mencari cara agar chatnya yg ia kirimkan ke Bowo dibalas oleh Bowo namun entah kenapa Bowo benar benar cuek padanya. Dunia ini begitu kejam baginya. Usahanya sia sia. Kini semua tinggal kenangan.
Suasana di rumah Bowo hangat seperti biasanya namun Vanda merasa canggung. Sudah lama Vanda tidak berkunjung. Dan setiap kali Bowo memintanya kesana, Vanda selalu menolak.
"Anak perempuan ibu sudah lama sekali tidak pulang ke rumah ? Lg sibuk ya nak ?"
"Iya maaf bu kemarin sibuk ngurus skripsi dan sekarang sedang ngurus untuk lanjut kuliah lagi"
"Ibu senang nak nanda pulang. Sering sering kesini sama Bowo ya nak, ibu rindu pada kalian"
"Insya Allah Vanda akan kesini lg bu"
Vanda bahagia mendengar ucapan ibu Bowo yang selalu sayang dan baik padanya.
"Bu, Yah, ada yang ingin Bowo bicarakan"
Bersambung