Gak tau, aku lagi seneng ngetik ini aja, just enjoy it ^^
"Eekhemm, nuguseyo?"
"Johnny ibnida,"
Dan saat pintu itu terbuka, tampak seorang pria tinggi yang berdiri di ambang pintu dengan gagah.
"Oh, produser nim," sambut Taeyong kepada pria tinggi itu.
Pria yang bernama Johnny itu langsung duduk dan segera buka suara kembali.
"Begini, kita akan mengadakan rapat tentang ya....." Johnny melirik ke arah Jaehyun yang terduduk manis di sebelahnya.
"Dia sudah tahu," timpal Taeyong.
"Oh, tentang projek kita yang akan segera digarap dalam kurun waktu dekat," lanjut Johnny.
"Silahkan," persilah Taeyong kepada Johnny untuk menjelaskan.
"Ya, kita akan mengadakan rapat besok untuk menentukan siapa peran utamanya, aku sudah mencari kandidatnya,"
"Tak perlu, aku sudah mendapatkannya,"
"Siapa itu?" tanya Johnny penasaran.
"Dia," tunjuk Taeyong kepada Ten dan yang ditunjuk langsung membungkukkan diri.
"Eh, dia kau yakin?" Johnny agak meragukan pilihan Taeyong.
"Tentu saja, aku tak ingin beradu dengan yang lain," tambah Taeyong agar keputusannya tidak diragukan.
"Tapi bagaimana jika dia belum profesional?" ragu Johnny lagi.
"Tidak, dia bisa melakukannya dengan profesional dan baik," Taeyong terus membuat image Ten terlihat baik agar dia bisa menjadi peran utama dalam film ini.
"Bagaimana kau tahu?" memang tida mudah membuat seorang Johnny percaya begitu saja.
"Aku telah membuktikannya," tanpa disadari Taeyong membuat Johnny salah tangkap.
"Membuktikannya?" Johnny menyipitkan matanya curiga.
"Tidak - tidak, sudahlah kau kembali bekerja. Aku sedang sibuk dengan mereka," secara blak - blakan Taeyong mengisi Johnny dan itu langsung dilaksanakan olehnya, toh Taeyong itu pimpinan tertinggi disini. Tidak ada yang mengalahkannya.
"Ba - baiklah," Johny langsung meninggalkan ruangan ini. Tapi saat ia sudah sampai di depan pintu, ia berbalik lagi.
"Ngomong - ngomong kenapa kalian terlihat berantakan sekali, apa yang terjadi?" tanya Johnny yang membuat jantung mereka berdebar.
"Mwo?"
"Tidak, maaf. Lanjutkan kegiatan kalian saja," akhirnya Johnny segera keluar dan pintu tertutup rapat kembali.
"Kita lanjutkan yang tadi?" pancing Jaehyun.
"Tidak! Aku lelah, lebih baik aku pulang jika sudah tidak ada keperluan," tolak Ten tegas karena ia benar - benar tidak mau diperebutkan lagi seperti tadi.
"Bagaimana kalau kita pergi ke restoran untuk makan siang," ajak Taeyong.
"Tidak ah, aku lebih suka jika membeli makanan di pinggir jalan atau taman," Ten agak tidak setuju dengan ide Taeyong karena ia juga memikirkan kantongnya.
"Bagaimana kalau kita ke taman saja?" ajak Jaehyun.
"Baiklah, kita berangkat," akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke taman.
-
"Wah, cuacanya sangat cerah pas untuk berpiknik," ucap Ten sambil menghirup udara taman dalam - dalam.
"Terus disini kita mau apa?" tanya Taeyong bingung.
"Kau tadi berkata jika kita akan mencari makanan,"
"Lihat! Itu ada penjual sosis bakar dan es krim, aku ingin membelinya," ucap Ten girang saat melihat dua makanan favorit nya.
"Baiklah," dan mereka langsung menuju ke penjual kedua makanan itu.
Jaehyun dan Taeyong tidak berkedip saat melihat Ten menjilati es krimnya bagai menjilat penis. Eh?
"Kenapa kalian memperhatikanku?" Ten memberhentikan aktivitasnya dan menatap mereka yang tertangkap basah sedang memandangi Ten.
"Aku senang dengan caramu menjilati es krim itu," jawab Taeyong dengan smirk nya.
"Apa?"
"Caramu menjilati es krim itu seperti ekhhmmm........saat menjilati penisku tadi," tambah Taeyong dengan mengecilkan volumenya saat di kalimat terakhir.
"Heol, bersihkan pikiranmu itu Lee!"
"Tapi kau yang membuatku terus mengingatnya,"
"Sudahlah, kita tidak bisa makan jika terus membahas hal ini," gerutu Jaehyun.
"Hehe, maaf ya Jaehyun," ucap Taeyong sambil menepuk pundak Jaehyun pelan.
Akhirnya mereka melanjutakan makan siangnya dengan nikmat.
-
"Terimakasih ya Taeyong, maaf sudah merepotkan mu," ucap Ten saat turun dari mobil Taeyong. Tentu saja Taeyong mengantar Ten pulang.
"Tidak apa - apa, lain kali jika kau pulang akan aku siap mengantarmu," jawab Taeyong enteng.
"Kau tidak mau mampir dulu?" tawar Ten.
"Tidak, pekerjaanku masih banyak. Aku langsung pulang saja,"
"Baiklah, kalau begitu hati - hati di jalan ya,"
"Ne, annyeonghi gaseyo!"
Dan mobil Taeyong langsung melaju dengan kencang. Ten masih menunggu di luar sampai mobil Taeyong sudah tak terlihat. Dan baru saat itu dia masuk ke apartemennya.
"Gila kau Ten bisa bertemu dengan pria tampan sepertinya dan melakukan....ahh...betapa beruntungnya aku sekarang, untung saja aku tidak jadi bunuh diri," monolog Ten sambil tersenyum - senyum sendiri.
Dan ia tidak sabar dengan apa yang akan terjadi esok.
TBC!
Gak tau mo ngomong apa, aku lagi gila ngetik ini FF masa_-
Vomentnya ya guys!😇

KAMU SEDANG MEMBACA
사랑을했다 «Love Scenario»📝 •TAETEN•
Fanfic🔞Warning🔞 Hidup Ten benar - benar hancur hingga ia memutuskan akan bunuh diri. Namun, semua itu berubah ketika seorang pria super tampan bernama Lee Taeyong yang menawarinya untuk menjadi bintang film pornonya. «Start from 12일 1월 2019년»