Sebelum baca, mungkin adegan hot nya agak di kurangin karena sekarang keknya malah menjuru ke adegan sad_-
Happy reading!
-
Tak terasa setelah mereka melewati adegan - adegan panas didepan kamera, sekarang adalah hari terakhir mereka mengambil video disini. Dan setelah itu mereka akan segera terbang menuju ke Osaka, Jepang. Walaupun begitu, mereka harus tetap profesional di depan kamera.
"Tae, tak terasa ya sudah lama sejak pengambilan film pertama," ucap Ten kepada Taeyong yang sedang terduduk manis sambil menyeduh secangkir teh hangat.
"Iya, semuanya berjalan begitu cepat. Ah! Aku ingin segera mengakhiri ini dan filmku akan segera meroket!" seru Taeyong penuh semangat.
"Geundae, jika film ini berakhir apakah aku akan berpisah denganmu?" tanya Ten agak sedih.
"Mengapa kau bertanya seperti itu?"
"Eh, ehmm tidak maksudku setelah film ini selesai apakah kita akan jarang bertemu?" jelas Ten agar Taeyong tidak salah paham.
"Oh, itu sih terserah pada sih kita sendiri - sendiri," jawaban Taeyong agak mengecewakan hati Ten. Padahal Ten berharap agar Taeyong mengajaknya untuk tinggal bersama atau menghabiskan waktu bersama hingga Taeyong juga akan menyukainya. Namun sepertinya itu semua hanya impian belaka.
"Bagaimana jika aku tidak akan pernah meninggalkanmu?" ungkap Ten berani, sebenarnya sudah lama Ten ingin mengatakan jika ia menyukai Taeyong sejak pertama bertemu.
"Itu sih bagus - bagus saja, tapi jangan kecewa jika aku yang malah meninggalkanmu," krek! Hati Ten agak dibuat remuk dengan perkataan Taeyong barusan.
"Kau mau meninggalkan ku?" Ten hampir menangis.
"Tidak juga sih, tapi itu tergantung suasana nantinya," Taeyong benar - benar tidak peka.
"Ish, kau menyebalkan! Sudahlah, aku mau dengan Jaehyun saja," dan Ten beranjak guna menghampiri Jaehyun.
Namun tangannya ditahan oleh Taeyong saat dirinya hendak melangkahkan kaki. Taeyong menatap manik Ten lekat - lekat.
"Jangan pergi!" perintah Taeyong serius.
"Memangnya kenapa? Daripada nantinya kau yang akan meninggalkanku," kini Ten sudah tak dapat membendung air matanya lagi.
"Uljimayo, aku tak akan meninggalkanmu. Tetap bersamaku, jangan berpaling," Taeyong menarik perlahan tangan Ten, membawa kedalam dekapannya.
"Apakah ini termasuk dalam skenariomu?" Taeyong langsung membisu, bibirnya kelu tak dapat berbicara lagi.
Melihat Taeyong yang masih terdiam tanpa sepatah kata apapun, Ten bertanya lagi.
"Taeyong, jawab aku! Apakah ini termasuk skenariomu?!"
"Mollaseo, tapi aku rasa ini tulus dari hatiku untuk memperlakukan mu seperti ini," walaupun jawaban Taeyong masih menimbulkan teka - teki, namun Ten paham maksud Taeyong.
"Taeyong - ah, mianhaeyo,"
"Untuk apa kau meminta maaf?"
"Aku terlalu egois, bersikap seperti anak kecil tanpa melihatmu. Untuk semua itu aku minta maaf," ungkap Ten yang akhirnya menyerah.
"Tidak, aku yang seharusnya meminta maaf karena tidak peka terhadap perasaanmu," saat mendengar itu Ten langsung kaget dan wajahnya agak bersemu. Jadi selama ini Taeyong tahu jika ia menyukainya?
"Ha? Ehm, Taeyong aku ingin mengatakan sesuatu. Aku menyukaimu sejak pertama kita bertemu, tapi aku tidak berani mengatakannya karena kau bilang jika cinta itu bodoh dan hanya skenario. Dan aku si bodoh itu," entah apa yang sedang berada di raga Ten ini hingga ia benar - benar berani mengungkapkan perasaannya secara terang - terangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
사랑을했다 «Love Scenario»📝 •TAETEN•
Fanfic🔞Warning🔞 Hidup Ten benar - benar hancur hingga ia memutuskan akan bunuh diri. Namun, semua itu berubah ketika seorang pria super tampan bernama Lee Taeyong yang menawarinya untuk menjadi bintang film pornonya. «Start from 12일 1월 2019년»