사랑을했다 «Love Scenario»📝 •TAETEN•

16

Benar - benar lelah, itulah yang dirasakan seorang Ten. Tubuhnya sangat tidak berdaya, hanya untuk beranjak dari tempat tidurnya saja ia harus bersusah payah.

Dia tak berkutik dari ranjangnya sejak ia pulang tadi malam dari Pulau Jeju, tempat syutingnya itu. Apalagi empat hari lagi ia harus segera pergi ke Jepang.

Ting!

Tiba - tiba ponselnya berdering, menandakan ada pesan yang masuk. Tak lama ia langsung membukanya, untungnya benda kotak itu ada di sampingnya. Jadi, ia tak perlu susah - susah untuk meraihnya.

Ia mengangkat alisnya karena ia mendapat pesan dari nomor yang tidak diketahui. Apalagi pesannya berbunyi, 'aku merindukanmu, sudah lama sekali ya tidak bertemu,'

"Siapa sih? Ah, mungkin ini salah kirim. Untuk apa aku menanggapinya," Tenpun kembali menutup matanya. Tetapi, ponselnya berbunyi lagi. Ia mendapat pesan lagi dari nomor yang sama.

"Maafkan aku, kau pasti akan sangat membenciku. Tapi aku masih sangat menyayangimu, sayangku... Ih, apa - apan sih orang ini?" karena merasa sebal, akhirnya ia menjawab pesan tersebut. Ia mulai mengetik dan segera mengirimkannya.

Tak lama kemudian, ia mendapat jawaban dengan bunyi, 'kita akan bertemu pada waktunya'

"Aishh, jinjja neo nugunji???!!!" geram Ten, ia benar - benar merutuki kehidupannya yang semakin dibuat sulit. Bahkan ia terjebak cinta dengan sajangnimnya sendiri. Tapi Taeyong itu tipe orang yang sangat tidak peka, itulah yang sering membuat Ten kesal kepada Taeyong. Walaupun mereka sering melakukan seks, tapi itu hanya untuk keperluan film dan bukan didasari atas suka sama suka. Tapi disini Ten berposisi sebagai orang yang cintanya tak terbalas. Cintanya masih suci karena Taeyong adalah orang pertama yang berhasil menduduki hatinya, berbeda dengan tubuhnya yang sudah tidak suci lagi tapi itu tidak masalahkan? Toh, terakhir ini ia melakukannya dengan Taeyong.

-

«Apartemen Taeyong»

Disebuah sofa yang empuk, seorang namja tampan sedang meringkuk. Tatapannya kosong dan terkesan sendu, mulutnya terdiam sedari tadi seperti memang ingin mengunci mulutnya rapat - rapat. Tapi sekarang, pikiran namja itu tidak kosong seperti matanya. Justru otaknya kini sedang bekerja mati - matian memikirkan sesuatu yang selalu membuatnya tidak nyaman belakangan ini.

"Perasaan apa ini?" itulah kalimat pertama yang ucapkan sejak tadi. Ia menyentuh dadanya yang terus berdebar. Oh! Satu lagi, sedari tadi otaknya terus melukiskan sesosok malaikat cantik.

"Ah, God! I'm tired!!!!" ia segera berjalan menuju kamar mandi guna untuk menyegarkan pikirannya. Sejak kepulangannya dari Pulau Jeju ia belum mandi sama sekali. Tubuhnya lengket bak habis diguyur madu.

Taeyong segera membuka satu persatu kancing bajunya juga menurunkan celana training panjangnya. Setelah tubuhnya benar - benar telanjang, ia berendam di dalam bathtub nya yang sebelumnya sudah ia beri sabun aroma therapy.

"Mungkin aku akan bisa rileks dan tenang," ia menarik napas dalam - dalam sambil menikmati bau sabun nya yang menyegarkan pikiran itu.

Setalah selesai dengan ritual mandinya, Taeyong segera menyambar handuknya dan menuju ke kamarnya. Ia memilih kaos hitam dan celana boxer untuk ia kenakan hari ini. Sebelum itu ia menatap dirinya yang sedang benar - benar telanjang di pantulan kaca.

"Ahhh, aku benar - benar sexy. Pantas saja Ten menyukai tubuhku," dan disaat ia menyebut nama Ten, bersamaan jantungnya berdebar.

"Ten? Mengapa setiap aku menyebut namanya hatiku bergetar? Oh shit.....aku benar - benar merindukan kekasihku,"

Huhuhu, maaf banget readers - nim . soalnya aku kan udah kelas 9, jadi banyak tugas - tugas gitu jadi gak ada waktu buat nulis cerita ini. Pasti banyak yang lupa sama cerita ini. Kalau lupa bisa baca chapter sebelumya.

Jangan lupa vomennya biar aku semangat update.