Young God(s) || KookV [ √ ]

✨ Are You Real?

'Cause I've done some things that I can't speak and I've tried to wash you away, but you just won't leave. So won't you take a breath and dive in deep 'cause I came here so you'd come for me.
- Haunting -

💫💫♠️💫💫

Risih dan terganggu. Itulah keadaan yang dialami Taehyung saat ini. Maid yang disapa sebagai Tae-chan itu sedang memerangi batinnya sendiri setiap seorang pelanggan tertentu memanggil namanya. Hampir setiap setengah jam sekali, pria itu harus kembali ke meja yang sama hanya untuk meladeni orang yang sama.

"Apa yang ingin Anda pesan, G-goshujin-sama?"

Jeongguk terkekeh. "Sudah tiga kali menyapaku, tapi suaramu tetap terdengar gugup, Tae-chan. Apa ada yang salah?"

Suara pria itu kelewat besar. Pelanggan pria lain semakin memandangi meja bernomor dua belas yang berada di sudut ruangan itu sekarang. Jika awalnya mereka hanya ingin memandangi si cantik Tae-chan, kini mereka juga penasaran dengan sikap maid yang tak biasanya canggung itu.

Taehyung menggigit bibirnya sebelum melontarkan, "Tidak ada yang salah, Goshujin-sama."

"Kalau begitu kenapa, Tae-chan?"

"I-itu karena Anda terlalu tampan dan s-saya gugup, Goshujin-sama."

"Uh-huh."

Jeongguk tersenyum puas sebelum menjatuhkan matanya kembali ke daftar menu yang dibawakan Taehyung. Menunjuk satu minuman yang sama untuk ketiga kalinya—caramel machiato. Ukuran large dengan taburan choco chips di atasnya.

"Tae-chan?" Panggil Jeongguk sebelum pria itu meninggalkan mejanya. "Aku akan menunggumu pulang."

💫💫♠️💫💫

"Katakan saja apa yang kau inginkan dariku, Jeon Jeongguk."

Taehyung pikir Jeongguk berbohong saat mengatakan akan menunggunya. Nyatanya, pria itu berdiri menyandar dinding tepat di samping pintu samping kafe. Salah satu kakinya ditekuk dan tangannya bersidekap di depan dada.

Jeongguk tersenyum. "Kau menyebutkan namaku dengan sangat tepat."

"Apa maumu?"

"Kau tahu aku bisa melaporkan ini kapanpun pada kepala sekolah."

"Jangan lakukan itu!"

Taehyung tidak terima. Seorang siswa baru, perokok, bertindik, tengah mengancamnya hanya karena ia tahu rahasia yang selama ini Taehyung sembunyikan. Jika mulut pria itu sampai bocor, maka tamatlah sudah riwayat Kim Taehyung sebagai siswa sekaligus ketua OSIS di Sekang.

"Jika kau mau uang, aku akan m-memberikannya."

Pria bertindik itu tak lagi menyandar di dinding. Ia melangkah maju menghadap Taehyung yang kini tengah menundukkan kepalanya.

"Uang?" Jeongguk mengejek. "Memangnya berapa banyak yang kau punya hingga bisa menutup mulutku, huh?"

"Seluruh gajiku bulan ini akan kuberikan padamu."

"Tidak cukup, Kim. Aku mau seluruh gajimu selama setahun ini."

Taehyung langsung mendongak dengan mata berkilat marah. "A-apa? Kau sudah gila, ya?!"