✨ You Can Call Me

7.1K 1K 51
                                    

        If we didn't have feelings for each other. If we didn't think of each other. Would we have dragged it out like this? Now, if you don't have anymore feelings, this seesaw is dangerous.
- Seesaw –

✨✨♠️✨✨

Taehyung sibuk melayani para pelanggan sehingga ia tak menyadari kapan tepatnya Jeongguk meninggalkan kursinya. Pria itu baru menyadarinya saat meja di sudut ruangan hanya menyisakan dua gelas kosong tanpa bertuan.

"Tidak biasanya." Pikir Taehyung. "Apa Jeongguk sudah benar-benar pergi?"

"Tae-chan!"

Pria dalam balutan baju maid itu pun berbalik untuk menatap sang pemanggil. Somi berdiri dengan membawa tumpukkan nampan di tangannya dan wajahnya terlihat kesulitan. Taehyung pun berjalan mendekatinya dan hendak membantu sebelum Somi menghentikannya.

"Aku baik-baik saja." Kata Somi. "Tapi bisakah kau tolong aku untuk membuang sampah dari dapur?"

"Oh, tentu saja, Somi-chan."

"Terima kasih ya, Tae-chan! Kau memang selalu bisa diandalkan!"

Taehyung hanya menggelengkan kepala singkat sebelum mengambil plastik sampah di dapur. Ukurannya cukup besar, namun karena dia laki-laki, tentu saja hal itu bukan sebuah masalah. Dalam satu tarikan nafas, Taehyung mengangkat plastik hitam itu dan segera membawanya keluar pintu samping kafe.

"Oh, kau sudah datang kembali rupanya?" Sapa Taehyung pada deliver kafenya itu.

"Ah iya, Tae-chan. Hari ini tidak banyak delivery jadi aku sudah kembali."

"Begitu."

"Tae-chan, bisakah kau bantu aku? Sepertinya ada yang salah dengan orderan—"

Taehyung melangkah mendekati si deliver tanpa pikir panjang. Ia baru saja menatap kertas order di tangan sang deliver saat Jeon Jeongguk tiba-tiba muncul dan menjatuhkan tubuh si deliver ke tanah.

"JEON JEONGGUK, KAU PIKIR APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Taehyung berteriak panik melihat Jeongguk yang tengah menduduki perut si deliver. Parahnya, pria bertindik itu segera memberi sebuah bogeman mentah. Taehyung berusaha menarik tubuh kekar itu, namun Jeongguk tidak bergeming. Jeon Jeongguk justru mendapat bogeman balik karena sibuk menjauhkan tangan Taehyung dari tubuhnya.

"Bisakah kau diam saja dan jangan bertingkah bodoh, Taehyung?!"

"Tidak bisa! Kau melukai salah satu karyawan di kafeku!"

"Dia pantas mendapatkannya!"

Taehyung tidak mengerti kenapa Jeongguk terlihat begitu marah terhadap deliver itu. Namun, kekerasan tidak akan menyelesaikan apapun. Maka dari itu, Taehyung mencoba menarik tubuh Jeongguk sekali lagi. Kali ini berhasil! Mereka berdua jatuh terjengkang ke belakang sementara si deliver berhelm itu segera berdiri.

"JANGAN KABUR, BRENGSEK!" Teriak Jeongguk.

"Sudahlah, Jeongguk." Ucap Taehyung yang lalu menoleh ke arah deliver tadi. "Pergilah! Kau bisa kembali lagi kesini nanti!"

Jeongguk berdecih sebelum membangunkan dirinya sendiri. Ia menatap Taehyung dengan mata marah sementara yang ditatap tengah mengernyitkan dahinya dalam kepadanya.

"Kau pikir apa yang baru saja kau lakukan? Kenapa kau memukuli dia?"

"Sungguh. Aku tidak menyangka ada manusia bodoh semacam kau."

"Apa maksudmu? Aku tidak bodoh!"

"Kau tahu, Taehyung?" Jeongguk menatapnya dengan marah. "Kalau saja kau tidak menolongnya, mungkin aku sudah punya bukti siapa yang mengambil fotomu berseragam maid diam-diam."

Young God(s) || KookV [ √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang