I got all I need when I got you and I look around me and see sweet life. I'm stuck in the dark, but you're my flashlight. You're gettin' me, gettin' me through the night.
-Flashlight-💫💫♠💫💫
"Taehyung? Taehyung!"
Jeongguk membiarkan senternya terjatuh begitu saja sementara lututnya sudah menggesek tanah. Ia memegang kedua pundak pria yang tengah berjongkok di bawah pohon itu. Kedua telapak tangan menutupi telinga dan matanya yang terpejam erat kini terbuka karena terkejut.
"J-Jeongguk?"
"Taehyung! Kau baik-baik saja?"
Taehyung mengangguk dan menurunkan tangannya dari telinga. "Kau kembali, Jeongguk."
"Aku bisa gila jika tidak menemukanmu, Taehyung."
"Aku disini. Baik-baik saja."
"Maaf sudah menjadi ketua yang ceroboh."
"Bukan salahmu."
Taehyung memberikan sebuah senyuman yang menghangatkan hati Jeongguk. Meski di hutan itu gelap sekali, tapi cahaya bulan yang menyelinap masuk membuat pria itu melihat wajah Taehyung dengan jelas. Mata bulatnya yang indah dengan bulu mata lentik yang baru saja berkedip. Kemudian pantulan cahaya di kedua pipi atasnya dan bibirnya yang setengah terbuka.
Jeongguk benar-benar khawatir, namun sekarang ia sudah lega. Pria itu berada di hadapannya, di pegangannya. Ia menatap lurus ke dalam mata Taehyung yang seolah berisi ilustrasi galaksi itu. Hanya ada mereka berdua di dalam gelapnya hutan yang penuh dengan suara serangga bersahut-sahutan di latar.
"Taehyung, kau ingat pernah menawariku seluruh gajimu 'kan?"
"K-Kenapa menanyakan itu?"
"Boleh aku memintanya sekarang?"
"Aku tidak membawa banyak uang—"
"Aku tidak pernah menginginkan uang, Taehyung." Remasan pelan terasa di kedua bahu Taehyung. "Cium aku."
Taehyung membulatkan mata tidak percaya. Ia pasti salah dengar 'kan? Mana mungkin Jeongguk—pria yang menolak untuk ia sukai—tiba-tiba meminta cium di tengah malam begini. Atau jangan-jangan yang di hadapannya ini bukan Jeongguk yang asli! Taehyung langsung bergedik ngeri, tapi Jeongguk masih bertahan untuk menatapnya.
"Kita harus kembali, Jeongguk."
"Cium aku, Taehyung. Aku menginginkannya dan jangan coba-coba berbohong!" Jeongguk menyipitkan mata, "Aku tahu kau menginginkannya juga."
"T-tapi—"
"Aku pernah menjadi ciuman pertamamu, lalu kenapa tidak menjadi yang kedua dan seterusnya sekalian, bukan?" Taehyung merona dan Jeongguk tersenyum. "Cium aku, Tae. Mulai sekarang aku akan memanggilmu Tae."
Tae. Panggilan singkat tapi manis itu membuat ratusan kupu-kupu di perut Taehyung berterbangan. Jeongguk telah menutup kedua matanya dan Taehyung tidak bisa mengalihkan pandangan dari bibir pria itu. Bibir tipis yang warnanya merah tidak seperti pertama kali Jeongguk menciumnya. Ada perubahan signifikan dari wajah pria itu. Misalnya alisnya yang tidak sering berkerut tajam dan tatapan matanya yang semakin melembut. Padanya, mungkin hanya padanya ia berlaku seperti itu.
Si surai cokelat pun memajukan wajahnya. Membiarkan kedua hidung mereka saling bergesekkan. Kemudian, menempelkan benda kenyal yang kedinginan itu antara satu dengan lainnya. Bunyi kecupan terdengar bersamaan dengan benih-benih kehangatan yang mulai tersalurkan. Taehyung bisa merasakan Jeongguk tersenyum dalam ciuman mereka. Saat matanya terbuka, Jeongguk sudah melihatnya lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young God(s) || KookV [ √ ]
Fanfiction"But, do you feel like a young God?" Ketua OSIS bernama Kim Taehyung itu punya suatu rahasia, namun apa jadinya jika murid pindahan bernama Jeon Jungkook mengetahuinya? Pria itu menggunakan tindik berbentuk panah di telinganya. Ada cerita penuh tek...