✨ Until Spring Comes Back

4K 636 17
                                    

I will create a light by gathering the moonlight piece by piece. So please come to my side the same way that you did yesterday.
-Scenery-

💫💫♠💫💫

"Kau datang."

Jeongguk langsung berbalik untuk menemui mata sang sumber suara. Disana, diantara kerumunan orang yang sibuk menonton pertandingan, Park Jimin berada. Menatapnya dengan seringaian tipis sembari menghisap lintingan rokoknya. Pria bertindik panah itu pun berjalan mendekatinya dengan langkah terburu-buru.

Menarik kerah Jimin untuk menjauh dari kerumunan. Jeongguk membuat pria yang lebih pendek darinya itu hanya menatap ke arahnya. Dari wajahnya yang justru menyeringai makin lebar, Jeongguk tahu bahwa ini yang Jimin inginkan. Sebuah perkelahian dengannya.

"Apa yang kau inginkan?" Jeongguk terlalu malas mengucapkan namanya. "Apa maksudmu mengirimiku pesan bahwa kau menampar Taehyung?!"

"Ah, benar. Aku mengirimu pesan."

Kemarin malam Jimin tidak bisa tidur. Memikirkan perkataan Taehyung berulang kali mengenai berhenti membenci dan mulai mencintai. Mengubah posisi tidur berulang kali dengan hati-hati supaya Yoongi tidak terganggu, namun tetap saja ia gelisah. Masih memikirkan kemungkinan Jeongguk akan berteman dengannya lagi atau akan membencinya seumur hidup. Pria itu pun mengiriminya sebuah pesan singkat. Memancing emosi Jeongguk supaya ia pasti datang dengan kalimat "Sepertinya aku tidak sengaja menampar kekasihmu. Mau bertemu denganku? Ada pertandingan di Hongdae besok."

"Apa yang membuatmu berani menyakiti Taehyung?"

"Ucapannya saat itu sudah keterlaluan."

"Keterlaluan mana dengan semua perbuatan yang kau lakukan selama ini?"

"Kau membenciku rupanya." Jimin terkekeh. "Mau melampiaskannya sekarang? Kau mungkin sudah menyimpan dendam padaku sejak lima bahkan tujuh tahun lalu."

Dengan gigi yang bergemelutuk, Jeongguk menjawabnya. "Aku begitu membencimu." Semuanya penuh dengan penekanan.

Seperti dugaannya, Jeongguk tidak menjadi seperti apa yang Taehyung katakan. Jeongguk secara terang-terangan mengatakan bahwa ia membencinya. Mungkin jika ia yang berada di posisi Jeongguk, Jimin pun tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.

"Kita tidak pernah bertanding taekwondo." Jimin mengalihkan pembicaraan. "Maukah kau melakukannya denganku? Kau bisa melampiaskan kemarahanmu disana."

"Aku pernah mengatakan bahwa taekwondo bukan untuk melukai teman sendiri." Jeongguk balas menyeringai, "tapi karena kau bukan temanku, maka tidak ada salahnya aku melukaimu dengan taekwondo, bukan? Hanya sedikit, lukanya hanya sedikit."

"Ya, aku bukan temanmu." Jimin merasakan tenggorokannya tercekat dan Jeongguk meresponnya dengan alis terangkat sebelah. "Tidak ada teman yang merebut cinta temannya sendiri 'kan? Tidak ada teman yang membuat ayah temannya sendiri masuk penjara 'kan? Dan... tidak ada teman yang membuat hidup kekasih temannya menderita, bukan?"

Kemarahan Jeongguk terbakar saat itu juga dan tidak ada kata 'tahan dirimu' untuk Park Jimin kali ini. Mereka akan menunjukkan perasaan mereka yang sesungguhnya saat ini.

💫💫♠💫💫

Taehyung terus menelepon nomor ponsel Jeongguk dengan cemas. Tersambung, tapi tidak pernah diangkat. Perasaan Taehyung mengatakan ada sesuatu yang terjadi, karena tidak mungkin Jeongguk membolos sekolah tanpa memberitahunya. Saat Eunwoo melewati kelasnya, Taehyung bertanya apakah Jeongguk ada di ruang latihan taekwondo. Balasannya adalah tidak ada—jelas, mobil pajero milik Jeongguk bahkan tidak ada di lahan parkir.

Young God(s) || KookV [ √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang