✨ I Am Afraid

6K 926 53
                                    

Don't leave me. I believe, I start running to a no-ending. You're my hope—no matter rain falls, no matter darkness erases—I'll definetely save you.
-Don't Leave Me-

💫💫♠💫💫

"Jangan mencampuri kehidupanku lagi, Jeon Jeongguk."

Sepatah kalimat itu berhasil membuat hubungan keduanya kembali merenggang. Jeongguk tidak menolak dan Taehyung pun tak bisa menarik kembali permintaannya. Pria bertindik itu tidak menanyakan alasan apapun pada Taehyung. Ia hanya terlihat berpikir sejenak sebelum mengangguk dan kembali bersenandung—tenggelam dalam lagu yang terputar.

Sejak hari itu, Jeongguk tidak lagi berada di dekat Taehyung seperti biasanya. Pria itu terlihat menghabiskan waktu dengan banyak gadis sekolah selagi Taehyung sibuk dengan festival yang akan segera tiba. Si surai cokelat itu tengah memperhatikan para petugas memasang tenda-tenda di lapangan utama Sekang di ikuti oleh Joohyun dibelakangnya. Pria jangkung itu sibuk membawa kertas formulir yang telah diisi dan dikembalikan para siswa. Tidak biasanya, jumlahnya kelewat banyak.

"Ketua, aku tidak menyangka festival musim gugur tahun ini begitu diminati siswa sekolah kita." Ucap Joohyun.

"Mungkin karena kegiatan-kegiatan baru yang ada di dalamnya."

"Jujur saja, Ketua." Joohyun berdiri di samping Taehyung dengan senyum mengembang. "Aku begitu menantikan lomba olahraga dan mini bar-nya."

"Apa yang kau nantikan di mini bar itu?"

"Tentu saja, gadis-gadis cantiknya."

Taehyung menggeplak pelan tengkuk Joohyun, namun pria itu mendesis berlebihan. "Kau ini. Jika aku melihatmu menggoda para gadis nanti, aku tidak akan segan-segan menyuruhmu menjadi pelayan disana juga."

"Jangan begitu dong, Ketua! Nanti mau ditaruh dimana wajah supertampanku—"

"Diamlah atau aku akan menyuruhmu mengenakan pakaian wanita saat lomba lari nanti, Joohyun-ah!"

Taehyung melangkah cepat meninggalkan Joohyun untuk memeriksa bagian lapangan yang lain. Ia memperhatikan para anggota ekskul olahraga tengah menyiapkan lahan mereka masing-masing. Mulai dari menggaris lintasan lari di tanah, lalu memasang tali finish, lalu menyiapkan tumpukkan batako, sampai menggotong gawang dari satu tempat ke tempat lain.

Sebuah senyuman manis mengembang di wajah Taehyung sembari ia menyapa mereka. Meski tidak banyak dibalas, yang jelas Taehyung sudah menjalankan tugas mengawasnya. Ia senang melihat siswa-siswa di lapangan terlihat begitu semangat. Ia hanya berharap hal yang sama juga terjadi di dalam gedung utama.

Namun, pemandangan pertama yang dilihatnya saat memasuki gedung adalah Jeon Jeongguk berduaan dengan seorang gadis. Pria itu terlihat sedang menggoda selagi gadis itu terkekeh kecil di sebelahnya. Oh, jangan lupakan bagaimana lengan itu melingkar di pinggang sang gadis selagi mereka berjalan berlawanan arah dengan Taehyung.

"Aku akan datang ke mini bar-mu dengan senang hati, Irene-Noona."

"Serius?" Irene merona. "Aku pasti akan melayanimu dengan baik."

"Ya." Jeongguk tersenyum. "Layani aku sebagaimana pelayan melayani pelanggannya, Irene-Noona. Jangan buat aku kecewa."

"Tentu saja, Jeongguk-ah."

Taehyung masih mematung di tempatnya berdiri meski Jeongguk dan Irene sudah menghilang di balik pintu. Pria itu sama sekali tidak menatap ke arahnya, seolah Taehyung hanyalah angin lalu. Lagipula apa sih yang Taehyung harapkan dari Jeongguk? Bukankah lebih baik jika mereka bertingkah seperti orang asing begini? Bukankah memang hubungan seperti ini yang Taehyung minta tempo lalu pada Jeongguk?

Young God(s) || KookV [ √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang