Hari itu Krist yang tengah asik menyirami tanaman di halaman depan rumahnya, di kejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba memeluk perutnya dari belakang, membuat pria manis itu kaget dan selang air yang tengah di pegangnya itu langsung jatuh begitu sana ke atas tanah.
"P'Sing!" Seru Krist kesal.
Sebab pria itu selalu saja mengagetkan dirinya, tetapi jika sudah terkena pukulan atau yang lainya pasti merengek dan menyalahkan Krist. Padahal nyatanya pria itu sendiri yang salah.
"Apa, sayang?" Tanya Singto, seraya meletakan dagunya di bahu Krist.
"Sayang? Apa kau kau belum pernah di guyur mengunakan selang tanaman?" Tanya Krist dengan sadis.
"Krist, apa kau tidak bisa sehari saja baik padaku? Padahal kan aku ingin melihatmu bertingkah manis sedikit saja." Jawab Singto, sambil menatap Krist cemberut.
"Tidak bisa, aku memang sudah dari lahir begini." Kata Krist, sembari mendorong kepala Singto, untuk menjauhinya.
Krist malas ribut di pagi hari, memang tidak ada pekerjaan lain apa yang harus di kerjakan, dia juga bosan, jika setiap hari selalu ribut dengan Singto tanpa adanya alasan yang jelas, sedangkan Singto seperti seseorang yang terus menantangnya.
"Tidak apa-apa, aku menyukainya." Jawab Singto.
"Kau baru bangun, kan? Mandi sana, kenapa kau berkeliaran di sini." Keluh Krist, yang tidak habis pikir dengan Singto.
"Ayo, kita mandi bersama." Ajak Singto.
"Aku sudah mandi tadi, untuk apa aku mandi lagi?" Tanya Krist.
"Menemani ku." Jawab Singto.
"Tidak mau, pergi mandi sana. Aku akan menyiapkan sarapan untukmu." Ujar Krist sambil mengusir Singto pergi.
"Aku tidak mau sarapan, temani aku saja ya." Rengek Singto pada Krist.
"Pergi!" Usir Krist.
"Tidak mau." Tolak Singto.
"Pergi P." Usir Krist lagi.
"Tidak mau." Tolak Singto yang kekeuh tidak mau pergi dari tempat itu.
"Baiklah, kau mau mandi bersamaku, kan?" Tanya Krist pada Singto, dengan tersenyum manis.
"Iya." Jawab Singto.
"Aku akan mengabulkannya." Kata Krist, sambil mengambil selang tanaman dan menyemprotkan air itu kepada Singto.
"Krist, hentikan!" Singto menamengi wajahnya sendiri dengan tanganya agar air itu tidak mengenai wajahnya.
Tetapi tetap saja Krist terus menyemprotkan air itu ke arah Singto tidak memperdulikan protes yang keluar dari suaminya itu, tidak memperdulikan teriakan yang di keluarkan oleh Singto,bahkan juga makian pria itu padanya.
"Krist, hentikan. Krist, kubilang hentikan. Sudah aku bilang hentikan jelek, kenapa kau masih terus saja menyemprot ku." Teriak Singto tidak terima pada Krist yang terus saja menyemprotnya dan tidak mau berhenti juga.
"Jelek? Kenapa kau selalu mengataiku jelek? Kau mencari masalah sekarang." Ujar Krist yang kesal dan mengejar Singto yang sudah ingin lari meninggalkannya, karena tahu jika saat ini Krist tengah marah padanya.
"P'Singto jangan lari kau, aku akan mengejarmu sampai kemana pun." Teriak Krist berlari mengejar Singto, yang benar-benar ingin kabur darinya, tetapi Krist berhasil menggapai kerah belakang piyama yang Singto pakai.
"Krist, kau mau membunuhku?" Tanya Singto sambil memegangi lehernya yang terasa sakit sebab Krist menariknya terlalu kuat.
"Iya, aku akan membunuhmu. Dan mengubur mu di halaman belakang." Jawab Krist dengan ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
[20]. I'll Give You All [ Krist x Singto ]
Fanfic[ COMPLETED ] Aku ngk bisa deskripsiin cerita ini, lebih baik langsung baca aja ya. Cast: Perawat Sangpotirat [ Krist ] Prachaya Ruangroj [ Singto ] dan ada beberapa cast tambahan lainnya. Warning! Cerita ini mengandung unsur Yaoi / BoysLove / Boyxb...