Sixteenth

108 3 0
                                    

VOTE SEBELUM BACA!!







"Suster Anne, apa Jingga mengirim pesan padamu? Kapan dia kesini?" Senja terus menggerakkan jempol pada layar ponselnya.

Suster Anne mengangkat bahu "Entahlah, kenapa? Kamu merindukannya?"

"Ti-tidak, ha-hanya-"


Ting!




Layar ponselnya yang sempat redup kembali menyala, menampilkan dua orang wanita yang nampak bahagia dan tersenyum disana. Wanita yang lebih tua memegangi pundak Senja dengan sayang.

"Bu? Aku rindu.." Senja meloloskan setetes airmata.


Tuk-tuk-tuk


Ia buru-buru menghapus air matanya. Menatap Suster Anne dan beralih pada pintu.

Suster Anne beranjak, lalu membukakan pintu. Nampaklah sesosok wanita dengan penampilan yang sangat cute langsung berlari kearah Senja.

"Senjaaaa!!!" Ia berteriak, membuat Senja mengernyit dengan terus meneliti wajah ini. Sedang Suster Anne menggeleng dengan tangan terpasang pada telinga.

Perempuan itu makin mendekat, dan
"Niaaaaaa!!!!" Senja merentang tangan, ah.. Ia begitu merindukan wanita ini. Wanita yang menjadi sahabat karib karena bertetanggaan.

"I miss you," Ucap wanita yang dipanggil Nia

"So much" Lanjut Senja

"Wuih, bawa apaan? Banyak banget!" Ucap Senja setelah pelukannya terlepas dan melirik tas harvest yang Nia bawa memang sangat banyak.

"Matamu emang ngga pernah bisa kontol sama mulut, ya? Tanya kabar ke, tanya apa ke, urh!" Nia memutar bola mata

"Oh ayolah!" Senja mencoba meraih sikut Nia, alih alih menolak, wanita ini menepisnya.

"Oke, baiklah. This is what you want" Senja menghembus nafas kasar "Apa kabar, my best friend forever happily ever after, Niaaaa"

"K- K- KHAHAHAHAHAHA" Nia tertawa cukup keras. Membuat Senja menutup telinga.

"Nia, Lu- aduh"

"Gue bawa makanan, alias soto kesukaan lo. Nasi bayi, plus plus ayam dadu"

Senja menatap dengan tatapa biasa, seolah tahu apa yang akan selanjutnya dibawa Nia.

"Oh iya, gue bawa jus stoberiii" Nia nyengir lebar

"Ekhem!"

"Iya, iya! Gue bawa kesukaan lo." Nia mengeluarkan sesuatu dari tas harvest nya. Ia mengeluarkan keresek hitam yang menggembung berisi air

"Masih panas, cuy. Gue langsung order dari mas Sugih"

"Wuihhh, the best lah!" Senja menerimanya lalu menyimpan mangkuk yang baru saja disediakan oleh Suster Emma.

"One more.." Nia nampak sibuk membuka satu demi satu harvest yang dibawa

"Lu abis belanja, ya?" Tanya Senja

"Iya, mama belanja kain. Gua deh yang kena. Suruh itulah. Inilah. Gue sih gapapa. Tapi ngantrinya itu loh! Bikin gua gedeg tau ngga?! Bejibun banget antreannya!" Nia terus mencari. Hingga satu benda di dalam plastik keluar dan berada diatas tangannya.

"Taraaaa!!"

Senja terlihat sumringah ketika Nia mengangkat benda itu. "Apaan, tuh?"

"Ini kostum basket perempuan. Warnanya putih-hitam.. pake polet biru sama merah. For you"

Senja Dalam Jingga (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang