Tum Hi Ho - Arijit Singh
***Matahari bersinar begitu terang dengan pasir - pasir yang sesekali terhempas angin lalu membawanya pergi entah kemana.
"Aku ingat , di pantai ini dulu kita menghabiskan waktu bersama. Hanya kita berdua." melangkah meyusuri pantai.
"Sekarang. Hanya ada kata aku. Bukan kita lagi. Cinta kamu serasa sudah membatu."
Veer menghela napas panjang.
"Entah apa yang membuat kamu berubah. Dulu, kamu seorang Nilam yang manja padaku. Nilam yang ngabek tiap kali aku tidak menuruti apa yang kamu mau. Dan seorang Nilam yang cengeng."
Veer memandang lepas lautan di ujung sana. Lautan itu mengingatkannya pada hari dimana cinta nya masih bersama Nilam.
Tiga tahun yang lalu....
Pantai membuat kisah cinta Nilam dan Veer terhanyut dalam romansa pantai yang melakonis.
Hanya ada canda dan tawa yang bersemai di antara keduanya. Dua keturunan Adam dan Hawa ,Veer dan Nilam.
"Veer, apa kamu mendengarnya?" ucap Nilam memandangi lekat kekasihnya.
"Mendengar apa ?"
"Lautan bilang padaku, bahwa takdir akan selalu mempertemukan Nilam dengan Veer, dimana pun Veer berada."
Ucapan manis Nilam tersebut membuat air mata Veer terurai panjang.
"Benar , Nil. Takdir memang mempertemukan kita, tapi takdir tak menyatukan kita."
Veer menjadi melesu di atas karpet pasir yang memutih dengan air laut yang menjadi tetesan air matanya.
(Musik mengalun....)
Kyunki Tum Hi Ho...
Ab Tum Hi Ho...
Zindagi Ab Tum Hi Ho...
Chain Bhi , Mera Dard Bhi...
Meri Aashiqui Ab Tum Hi Ho...
(Musik berhenti...)
"Apa yang kau pikirkan ,Veer ?"
Veer langsung menoleh ke arah suara tadi.
"Aku sedang memikirkan takdir yang menemukan kita kembali."
"Apa yang salah dengan takdir ini."
"Takdir ini salah . Salah telah membuatku jauh dari cintaku."
Napas Nilam berlalu ke udara. Lalu bersuara.
"Bukan takdir yang membuat cintamu jauh . Kamu yang membuat cintamu jauh. Veer Elvian Khan."
"Bukan takdir."
Veer ingin menyangkal tapi Nilam terlanjur melangkah meninggalkannya . Tak ada pikiran untuknya mencegah Nilam , semua itu hanya sia-sia. Tatapannya beralih pada lautan yang mulai menguning di terpa cahaya matahari yang mulai redup.
"Veer..."
Betapa terkejutnya Veer melihat wanita yang tadi meninggalkan nya kembali dengan sebuah layang - layang di tangannya.
"Apa kau mau bermain denganku ?"
Veer tersenyum.
"Apapun yang kamu mau."
Nilam mengulurkan tangannya.
"Berteman ?"
Keraguan Veer muncul saat Nilam meminta nama untuk hubungan mereka yang baru di mulai itu. Pertemanan.
"Berteman."
***
Layang -layang itu telah terbang bebas membawa kebencian Nilam pada Veer. Hanya ada tawa dan sebuah asa cinta yang tersirat di sana. Cinta yang telah di takdirkan ada untuk mereka.(Musik mengalun..... )
Hum Tere Bin Ab Reh Nahi Sakte...
Tere Bina Kya Wajood Mera...
Hum Tere Bin Ab Reh Nahi Sakte...
Tere Bina Kya Wajood Mera...
Tujhse Juda Gar Ho Jaayenge...
Toh Khud Se Hi Ho Jaayenge Judaa....
"Apa kau mau berjanji tidak akan meninggalkan aku. Aku rapuh tanpamu."kata Veer memohon.
" Aku tidak mau berjanji jika akan ada celah untuk aku ingkari."
"Aku mohon..."
"Apapun yang kamu minta."
***
Nilam kembali ke mobilnya yang terparkir tak jauh dari pantai. Perasaan nya menjadi tak karuan setelah melepas kepergian Veer yang tenggelam dalam mobil putih miliknya.
"Mungkin ini yang terbaik. Sekedar teman bukan masalah besar."
"Justru pertemanan yang akan menjadi masalah besar selanjutnya. Nilam Ferina Sirhan."
Nilam memandang paras Tuan Renaldhi Sirhan yang baru saja terbangun dari koma . Ketika itu , Nilam baru saja berhenti bercerita panjang lebar tentang pertemuannya kembali dengan Veer. Dan saat itu pula , tubuh Tuan Renaldhi Sirhan seakan merespon dan tak lama yang di harapkan semua orang terbangun dari tidur panjangnya.
Nilam terdiam tanpa tahu harus menjawab apa. Keputusan dia untuk menjalin pertemanan dengan Veer menurutnya akan memperbaiki hubungan mereka yang sempat terputus.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Nilam & Veer
Romance[COMPLETED] Menjadi milikmu adalah ketetapan. Kehilanganmu adalah kesedihan. Mencintaimu adalah kejutan besar. Kisah ini berawal dari konflik putusnya hubungan antara Veer dan Nilam. Hingga keputusan mereka untuk menyudahi hubungan mereka membawa ge...