Pertemuan Kembali

66 11 0
                                    

Aku datang kamu pergi. Tapi hati yang saling menyatu tak dapat membuatku lari

Veer Elvian Khan

"Aku sudah membuat keputusan. Aku akan menikahi Shinta."

Semua orang langsung bangkit dari rasa penasaran akan keputusan Veer.

"Pernikahan kalian sudah kami tentukan. Minggu depan." sepakat Tuan Mahardhika.

'Aku menerima keputusan ini bukan semata-mata aku ingin melupakan mu dan menggantikanmu Nilam. Meskipun kau mati kau masih hidup di hatiku, selamanya'

🍁🍁🍁

Dunia mereka berbeda, satu dalam kebahagiaan satu dalam kepedihan. Bahagia karena pernikahan dan kepedihan untuk merelakan.

Hati Nilam begitu hancur, hancur tak berbentuk lagi. Ingin dia kumpulkan kepingan-kepingan hatinya untuk bisa menguatkan diri bertemu Veer.

"Apa orang ini juga dari Indonesia ?" tanya Nilam menggengam sepucuk undangan pernikahan Veer dan Shinta yang kebetulan Farajh diundang dalam acara itu.

"Bagaimana kau tahu ? Apa kau mengenal Veer."
Nilam langsung menepis,"bu bukan, aku tidak mengenalnya. Hanya saja-"Nilam kehabisan kata-kata.

"Hanya saja ?" Farajh menunggu jawaban.

"Kak Shani."

Nilam mencari titik suara yang memanggilnya. Dan ditemukan seseorang yang menenteng-nenteng sebuah rantang entah berisi apa seketika menyambar duduk di antara Nilam dan Farajh.

"Kau ini menggangu saja, balik saja ke rumah mertua mu."

"Kak Shani lihat, orang ini mengusirku."

Nilam hanya tertawa kecil melihat pertengkaran kakak adik itu.

"Iya Shiva kenapa kau datang kemari ? Bukankah kemarin kau baru saja menginap di sini ?"

Shiva menyodorkan rantang yang sejak tadi dibawanya. Dibukanya tutup rantang itu dan aroma sedap mengudara.

"Kau yang membuatnya ?"tanya Farajh tak percaya.

" Tentu saja aku yang membuat. "

Farajh menggeleng kepala singkat, ia sadar sekarang adik yang dulu selalu ia temani bermain sekarang sudah besar, apalagi sekarang sudah memiliki keluarga kecil yang sangat membuatnya bahagia.

Shiva mengalihkan pandanganya pada sebuah undangan di tangan Nilam.

"Boleh aku melihat undangan itu ?"

    Nilam & VeerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang