Menuju titik akhir

90 11 0
                                    

Taksi yang Nilam tumpangi tiba di sebuah jalan yang sekelilingnya hanya terdapat barisan pepohonan yang rindang. Bahkan sepertinya tidak ada kemungkinan orang akan melewati jalanan yang begitu seram itu.

Nilam yang sedari tadi merasa cemas dengan perlakuan aneh supir taksi tersebut langsung membuka pintu mobil.

Namun belum sampai pintu mobil terbuka lebar, supir taksi yang sedari tadi mencurigakan membuka batang hidungnya.

"Mau pergi kemana. Nona Nilam Ferina Sirhan."

Mendengar suara laki-laki yang tak asing itu Nilam cepat mengenali siapa orang itu.

"Rocky ?" kata Nilam dengan rada ketakutan.

Rocky pun keluar dari mobil dan menyambut Nilam dengan menodongkan pistol.

Melihat pistol yang dibawa Rocky membuat Nilam rada merinding, takut kalau sewaktu-waktu peluru di dalamnya meluncur ke tubuhnya.

"Kau mau apa ?!"

"Masih juga bertanya ? Dendam."

"Kau tahu, karena kau ! Karena kau hidupku dan nenekku menderita. Berbulan-bulan aku harus teronta-ronta di jalanan sebelum aku bertemu nenekku di Mumbai."jelas Rocky dengan tatapan menyeramkan.

" Kau pantas mendapatkan itu !"kata Nilam mencibir.

Jelas saja perkataan Nilam itu membuat Rocky geram dan melontarkan peluru ke udara. Jantung Nilam seketika berdecak kaget.

"Jaga mulutmu itu !"

"Dan kau tahu, setelah aku kembali  memiliki segalanya, kekasihmu itu berusaha menghancurkanku. Dia tak henti-hentinya menerkam semua tender-tender perusahaanku. Dan kini, dia tidak akan berkutik lagi jika aku menghabisi pujaan hatinya."

Nilam terdiam sembari mencari momen untuk melepaskan diri dari Rocky. Tepat sekarang. Dengan hitungan ketiga dalam hati, dengan cepat Nilam berusaha lari dan lari sekencang-kencangnya.

"Mau kemana kau !!!"

DOOORRR

Suara tembakan sesekali terdengar dari pistol yang Rocky genggam. Mendengar suara tembakan itu pun membuat Nilam makin mempercepat langkah.

Dengan napas ngos-ngosan Nilam berhenti sesaat mencari udara ke dalam paru-parunya. Dengan mata cemas sesekali Nilam melihat ke belakang takut kalau Rocky sudah ada di belakang sana.

Setelah merasa cukup untuk beristirahat,Nilam kembali melanjutkan langkahnya. Kali ini Nilam berlari dengan lebih cepat karena Rocky sudah hampir menyusul arah langkahnya.

"Mau kemana kau !!! Berhenti atau akan aku tembak kau !!! Nilam !!!"

Suasana pun makin dibuat tegang karena Nilam kehabisan jalan. Di depannya hanya tersedia jurang yang jauh di bawahnya lautan.

"Bagaimana ini ?"

"Hahahaha...kau mau kemana lagu, kau tinggal memilih. Jurang atau tembakan. "

"Diam kau !!" ujar Nilam berusaha menguatkan diri.

"Tapi sebentar. Kekasihmu itu harus melihat kau pergi untuk selama-lamanya untuk kedua kalinya lagi, pasti setelah itu dia akan menjadi gila. Hahaha, dan aku bisa leluasa menguasai semua hartanya."

"Hal itu tidak akan pernah terjadi. Orang yang serakah tidak akan pernah mendapatkan apa yang benar-benar dia butuhkan. "

"Diam kau !!!"

Pistol yang sejak tadi bungkam di tangan Rocky tiba-tiba muncul dengan siap kapan pun meluncurkan peluru. Selangkah demi selangkah Rocky mendekat ke arah Nilam yang juga terus melangkah mundur ke arah jurang.

"Aku sudah muak dengan ocehanmu itu ! Lebih baik kau mati sekarang !!!"

Tak sampai Rocky benar-benar menekan pistol itu, kaki Nilam terperosok ke jurang dan membuat Rocky mengelantung di tepi jurang.

"Aaaaaaa !!!" hanya ada huruf itu yang melengking.

Mendapati hal itu Rocky pun tertawa puas. Tabiat kejamnya mendadak muncul, dia berniat menginjak tangan Nilam yang masih menopang keselamatannya agar malaikat maut segera menjemput Nilam.

DOOORRR

Seketika tubuh Rocky ambruk di tempat mendapat tembakan di kakinya. Tembakan itu tak lain berasal dari pistol seorang polisi yang datang bersama Veer.

"Nilam ?"

Tanpa mempedulikan apapun, Veer segera berlari menyelamatkan Nilam.

"Veer, tolong aku Veer." ujar Nilam sebelum Nilam pingsan kehabisan tenaga.

Veer pun makin cemas dibuatnya,"Nilam !!"

Veer berusaha mengangkat tubuh Nilam kembali ke atas. Dan akhirnya Veer berhasil mengangkat Nilam meski sempat kewalahan.

Di lain sisi, Rocky digiring ke pusaran penjara dengan dendam yang semakin membara kepada Nilam dan Veer. Bahkan Rocky bersumpah tidak akan pernah membiarkan keduanya hidup tenang apapun caranya.

"Nilam bangun Nilam."Veer terus menepuk-nepuk pipi Nilam untuk membangunkan Nilam.

Alhasil Nilam tersadar tak beberapa lama.

Senyum sumringah Nilam lontarkan ke pujaan hatinya yang langsung seketika itu Veer mendekap Nilam, Veer tidak ingin pujaan hatinya itu pergi lagi dari hidupnya. Cukup satu kali saja ia pernah merasakan kehilangan Nilam.

🔴🔴🔴

    Nilam & VeerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang