Sebuah Kenangan Lama

7K 1K 76
                                    

Ada satu hal yang tidak Yoongi ketahui soal Taehyung. Bahwa sebenarnya si tampan Kim sama sekali tidak menyukai keramaian. Sialnya, sudah lima menit tangannya ditarik Yoongi secara paksa, berdesakan dengan puluhan raga yang ingin melihat idolanya di depan sana.

"Kau saja yang ke depan. Aku duduk di tribun", ujar Taehyung sembari melepaskan tangannya.
Yoongi menghela napas tidak rela. Padahal ia ingin sekali Taehyung menemaninya berdiri di depan panggung.
"Ya sudah", bersamaan dengan itu Taehyung berbalik badan, kembali menerobos penonton lain dan naik ke tribun mencari bangku kosong.
Yoongi mengamati sang calon suami, memastikan di mana ia duduk agar setelah acara selesai ia bisa langsung menghampiri Taehyung di sana.

Sedang Taehyung yang sudah menemukan tempat duduk, menghela napas lega. Matanya memandang Yoongi yang masih berusaha menerobos penonton lain. Tujuannya ya agar bisa melihat idola kesayangannya lebih dekat.
Ketika MC mengumumkan bahwa yang akan tampil adalah Day6, Taehyung bisa melihat bagaimana Yoongi bersorak gembira. Bernyanyi dengan kepala bergoyang ke kanan kiri.
Dan seketika saja, ada perasaan aneh menjalar di hatinya saat itu juga.

"Tae! Mana lightstick-ku?!"
"Astaga, kau sendiri yang membawanya tadi. Kenapa tanya aku?"
"Ah, ini dia! Ya sudah aku ke depan dulu. Ingat, jaga matamu baik-baik!"
"Heh, kau menyuruhku jaga mata tapi kau melotot saat para gadis itu di hadapanmu. Kau curang Joohyun-ie!
"Tentu saja itu beda persoalan, Taehyung. Sudahlah, aku harus segera ke depan agar bisa melihat Sujeongku secara langsung. Sujeongaaaahh! Oppa dataaangg sayaaangg!"
"Sial, kesayanganmu yang sebenarnya ada di sini, brengsek!"

Taehyung tersenyum miris. Ingatannya kembali pada seorang Bae Joohyun. Entah ia harus berterima kasih pada Yoongi atau malah menyalahkannya karena sudah membawa bayangan Joohyun kembali.
Pria tinggi itu menghela napas dalam. Di saat ia susah payah untuk move on, yang terjadi justru ia diingatkan kembali oleh kenangan lama. Yoongi yang bersorak gembira di depan sana menonton sang idola, terasa begitu mirip Joohyun.

Ya, satu persamaan Min Yoongi dan Bae Joohyun adalah seorang fanboy.

Yoongi tergila-gila dengan Day6, sedang Joohyun sangat menyukai Lovelyz.

"Tae, kau tau tidak? Aku suka sekali saat Sujeong bersama Yein."
"Ooh."
"Hey! Tanyalah sesuatu, kenapa cuma ooh saja sih?"
"Kau ingin aku bertanya apa?"
"Tanyalah kenapa aku menyukai saat Sujeong bersama Yein?"
"Ya ya ya, kenapa?"
"Karena mereka berdua terlihat manis. Sama seperti kita."
"Hah?"
"Iya kan, banyak yang bilang kita berdua ini pasangan serasi dan terlihat manis saat bersama. Bukankah begitu, sayangku? Heheheehe."
"Kau ini menggelikan sekali sih."
"Aisshh! Harusnya setelah itu kau menciumku, bukan berkata seperti itu dasar tidak pekㅡhmmptt!"

Sekali lagi Taehyung menghela napas dalam. Pandangannya tak lagi lurus ke depan. Kepalanya tertunduk dengan kedua tangan mengepal. Mencoba untuk menetralkan perasaan yang lancang sekali merusak pertahanan hatinya yang ia jaga susah payah. Karena Taehyung sadar bahwa titik lemahnya hanyalah seorang Bae Joohyun. Dan jika sosok itu terkenang lagi, sulit bagi Taehyung untuk menepikannya lagi.

...

"Wonhan ge igeoramyeon. Just shoot me!Shoot me!", Yoongi menggumamkan lirik lagu itu sembari berjalan menuju tempat parkir mobil. Di belakangnya ada Taehyung yang mengikuti, sesekali ia menggelengkan kepala melihat ulah Yoongi.

"Astagaaa! Tadi Younghyun tampan sekaliii!", pekik si manis tiba-tiba. Tubuhnya berputar, memamerkan senyum bahagia pada seseorang di belakangnya. "Kak Tae, terima kasih sudah menemaniku bertemu Day6. Kau sudah mewujudkan satu impianku. Aku senang sekali!"

Taehyung menghela napas pendek, kemudian mengangguk kecil. Wajahnya masih datar-datar saja, seolah menutupi segala perasaan tak nyaman dalam hati. Karena sekali lagi, melihat ekspresi riang Yoongi mengingatkannya pada Joohyun.

"Mau makan apa?", tanya Taehyung sembari membuka pintu mobil.
"Pasta!", jawab Yoongi tanpa ragu, "Aku mau beef fusilli dengan parutan keju melimpah di atasnya!"
Jawaban Yoongi justru membuat Taehyung terpaku dengan tangan masih dalam posisi membuka pintu mobil. Matanya mengerjap pelan, kembali mencoba menenangkan diri sekalipun tubuhnya sudah bergetar saat ini.

"Hmmm bagaimana kalau hari ini Italian foods?"
"Okaayy! Aku mau beef fusilli dengan parutan keju melimpah!"
"Joohyun sayang, kau tidak bosan makan itu setiap kali kita ke restaurant Italia hah?"
"Tidak. Karena beef fusilli itu seperti kau, Tae."
"Hey, rambutku tidak ikal seperti pasta itu ya!"
"Bukan secara fisik, melainkan aku tidak pernah bosan dengannya."
"....."
"Aku tidak akan pernah bosan dengan beef fusilli seperti aku yang tak akan pernah bosan denganmu, Kim Taehyung. Tidak akan pernah."
"Wow. Apakah itu sebuah sumpah?"
"Hehehehehe. Ayo makan!"

Tanpa disadari, mata Taehyung sudah berkaca-kaca sekarang. Bahkan napasnya mulai terasa sesak. Tapi beruntung panggilan Yoongi membuatnya sadar dari lamunan panjang. Menyadarkan bahwa ia berada di kehidupan di mana tak ada lagi Bae Joohyun di sana.

Dan sial, Yoongi selalu membuat Taehyung teringat olehnya.

...

Yoongi baru selesai mengenakan kaosnya saat mendengar ketukan pintu kamarnya. Sembari mengeringkan rambutnya iapun membuka pintu.

"Ibu?", wanita itu tersenyum melihat calon menantunya.
"Baru selesai mandi?", tanya Heesun kemudian masuk ke kamar Yoongi dengan membawa nampan berisi dua cangkir teh hijau hangat.
"Mau berbincang dengan Ibu tidak?"
Yoongi mengangguk senang. Karena jujur saja ia sangat menyukai Ibu Taehyung ini. Selain perhatian, dia bersikap layaknya ibu kandungnya sendiri.

"Senang tidak bersama Taetae?", tanya Heesun, mulai menyeruput tehnya. "Dia tidak merepotkanmu kan Yoon?"
Yoongi menggeleng, "Tidak, Bu. Taetae sangat baik pada Yoongi. Meski terkesan dingin dan tidak banyak bicara, tapi menurut Yoongi dia, hmm, cukup perhatian."
"Begitukah? Syukurlah, Ibu lega mendengarnya", Heesun tersenyum kemudian mengusap kepala Yoongi. "Tolong jaga Taetae ya, Yoongi. Kalaupun kau merasa dia dingin atau tak acuh, Ibu minta kau harus bersabar terhadapnya."

Yoongi mengulum bibirnya sendiri. Mendadak ia ingin menanyakan sesuatu berhubung teringat insiden sewaktu makan malam tadi. Di mana dengan tiba-tiba Taehyung memanggilnya dengan nama 'Joohyun'. Dan jujur saja, Yoongi merasa tak suka.

"Bu, apakah Yoongi boleh bertanya satu hal?"
"Uhm, tanyakan saja. Apa yang ingin kau ketahui?"
"I-itu", Yoongi menggigit bibir bawahnya.

"Bu, siapa itu Joohyun?"


____________________________________________

To be continued..

****




Ada yang masih nungguin ini epep ga sih? Lama banget dianggurin. Huhu

Maap ya kalo pendek.

-Min Chaera-

Marry Me, Taetae! (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang