Seorang Min Yoongi tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan se-absurd ini. Bohong kalau ia tidak senang saat dijodohkan dengan pria tampan juga mapan. Tapi tetap saja kan ada sisi lain yang harus ia perhatikan.
Ketika mendengar kata 'menikah', yang terlintas di kepala adalah; kebebasannya terenggut. Dan jelas, Yoongi merasa sedikit takut jika bakal suaminya nanti melarang segala hobi fanboyingnya. Yoongi takut suaminya nanti menuntut banyak hal darinya. Contoh; bangun pagi, siapkan sarapan, belum lagi jika menyangkut urusan 'ranjang'.Uww. Yoongi mendadak blushing memikirkannya.
Tapi, setelah satu minggu mengenal Kim Taehyung, pikiran Yoongi berubah begitu saja. Kenapa?
"Jadi sudah diputuskan kalau acara pertunangan dilangsungkan pada tanggal 30 dan pernikahan satu bulan kemudian di tanggal yang sama", final Kim Daejoon setelah berdiskusi cukup lama.
Yoongi menelan saliva, gugup. Rasanya ia baru mendengar vonis hakim lengkap dengan ketuk palu. Tapi ketika matanya iseng melirik Taehyung yang duduk berhadapan, Yoongi sontak mengernyitkan dahi.
Pria itu, sejak awal selalu memasang raut wajah yang sama; datar. Tidak ada senyum, apalagi tawa. Yang keluar dari mulutnya kebanyakan hanya iya, boleh, terserah saja, setuju. Seperti robot yang sudah diprogram agar menuruti segala titah Tuannya.
Jujur saja, Yoongi merasa sedikit lega. Melihat sifat Taehyung yang begitu, ia tidak perlu takut dituntut macam-macam dan hobi fanboying-nya terselamatkan.Setidaknya, itu salah satu keuntungannya.
..
"Kak, makan dulu yuk!", ajak Yoongi ketika Taehyung baru menyalakan mesin mobil.
"Iya."
"Aku mau pizza dengan toping daging juga keju yang melimpah!", ucap Yoongi dengan kedua tangan di udara, membentuk lingkaran besar.
Taehyung tidak menjawab, hanya mengangguk kecil.Jadi, setelah memutuskan tanggal juga pernikahan, Yoongi dititipkan sementara di Seoul. Alasannya agar Yoongi dan Taehyung bisa melakukan pendekatan lebih mudah. Maka jadilah Yoongi sekarang tinggal di rumah keluarga Kim.
Sebenarnya Taehyung punya apartemen, dan tadinya Yoongi disuruh tinggal di sana saja. Tapi Kim Heesun melarang karena belum sah. Takutnya Yoongi dinodai sebelum waktunya.Yoongi melirik Taehyung yang fokus menyetir, sedikit heran karena calonnya ini irit sekali bicara. Mana pernah Taehyung mengajak bicara duluan. Kalaupun menanggapi hanya dengan satu dua kata saja.
Benar-benar seperti robot."Kakak suka musik?", tanya Yoongi akhirnya, gerah dengan keheningan canggung.
"Suka", Taehyung menjawab.
"Aku suka Day6, kalau Kak Tae?"
"Chet Baker."
"Hah?", Yoongi tercengang, "Kakak suka jazz klasik?"
Satu anggukan kepala Taehyung beri untuk jawaban."Kalau makanan, apa yang Kak Tae suka? Yoongi suka fastfood. Tapi yang juara tetap masakan Mama. Umm, mungkin nanti masakan Ibu juga jadi yang favorit", ujar Yoongi, teringat saat Kim Heesun menyuruhnya untuk memanggil 'Ibu' saja mulai sekarang.
"Jjajangmyeon.", jawab Taehyung.
"Hmm, aku juga suka. Tapi tidak terlalu sih", Yoongi mengangguk. "Kalau film? Suka nonton film apa?"
"Horor."
"Wah, kesukaan kita sama! Ayo kita nonton film!", Yoongi hampir melonjak kalau tidak ingat sekarang berada di dalam mobil.
Taehyung menaikkan satu alisnya, lalu menoleh Yoongi, "Sekarang?"
Yoongi mengangguk antusias."Sekalian kencan pertama. Heheheehe"
Taehyung hanya menghela napas, berbelok arah menuju mall. Mungkin Yoongi lupa kalau tujuan awal mereka adalah fitting jas untuk acara pertunangan.
...
"Taetae, Ibu masuk ya?"
Taehyung baru selesai mandi saat ketukan pintu kamarnya terdengar. Dan muncullah Ibunya dengan nampan berisi dua cangkir teh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me, Taetae! (Taegi) ✔
FanfictionKetika Yoongi dijodohkan dengan pria sedingin es. "Kenapa kau mau menikah denganku?" "Kau tampan, apa lagi?" It's Taegi #AU