Ayo Kencan!

7.8K 1K 251
                                    

"Kak Tae, aku pulang dulu ya!"

"Hm."

Taehyung meringis kesakitan saat cubitan maut sang ibunda mendarat di pinggangnya, diiringi bisikan agar Taehyung bersikap lebih ramah dan luwes pada Yoongi. Hey, sikap cueknya itu diperhatikan kedua calon mertuanya padahal. Heesun mendengus jengkel, kelakuan putranya itu benar-benar bebal.

Omong-omong, pasca bertunangan dua hari lalu, Yoongi kembali pulang ke Daegu bersama orang tuanya. Dia menagih janji Papanya yang akan membangun studio musik untuknya lengkap dengan komputer dan peralatan audio. Min Kibum selaku orang tua sih tidak masalah, toh Yoongi juga sudah memenuhi keinginannya agar dijodohkan dengan Taehyung. Sekarang tinggal mengurus soal pernikahan yang akan dilangsungkan bulan depan. Selama menanti hari H, bisalah Yoongi mengurus studionya sementara.

"Aaah, padahal Ibu senang sekali Yoongi tinggal di sini. Ibu jadi punya teman minum teh", keluh Heesun dengan tangan yang masih melingkari punggung Yoongi-- enggan melepas pelukan.
"Tapi kan ada Ayah dan Kak Taehyung, Bu", ujar Yoongi sedikit tersipu. Rasanya bahagia sekali bisa dekat dengan calon mertuanya ini.

"Mereka berdua tidak bisa diharapkan, Yoon. Ibu malas mengajak kumpulan es batu untuk mengobrol", sinis Heesun lengkap delikan tak suka pada suami dan putranya. Sedang yang dipelototi hanya mengendikkan bahu tak acuh.

"Ya ampun Heesun, kau ini berlebihan sekali sih", Yoonjung terkekeh geli. "Tenang saja, Yoongi tidak akan lama kok di Daegu. Satu minggu sebelum pernikahan, aku pastikan dia sudah kembali ke sini lagi", tambah Ibu Yoongi itu.
"Uhh, kenapa aku berat sekali melepasmu ya Yoongi?", Heesun menangkup kedua pipi gembil Yoongi lalu mengecupnya gemas. "Kau harus kembali, tau? Ingat, sekarang ini rumahmu juga."
Yoongi mengangguk sembari tersenyum, "Iya, Bu."

Setelah supir keluarga Min memberi kode bahwa semua barang sudah dimasukkan dalam bagasi, Kibum dan Yoonjung segera masuk dalam mobil. Sedang Yoongi masih di luar, berhubung Heesun memaksa Taehyung untuk berucap sesuatu sebelum Yoongi pergi.

"Katakan sesuatu, bocah nakal!", lagi-lagi Heesun mendaratkan cubitan maut di perut semi buncit putranya itu.
Taehyung menghela napas pendek.

"Hati-hati. Sampai bertemu lagi."

Heesun terperangah, sebal karena Taehyung begitu datar dan tidak ada manis-manisnya sama sekali. Ingin rasanya ia mencubit Taehyung lagi namun pergerakannya ditahan oleh sang suami.

"Umm. Aku pergi ya", Yoongi memasang senyum gusinya sebelum masuk ke mobil.
"Hey, tidak mau pelukan dulu?", Heesun berseru hingga menimbulkan decihan tak suka dari Taehyung.
"Bu, ayolah."
"Kau yang ayolah, Tae! Peluk tunanganmu dulu!", suruh Heesun setengah memaksa. Yoonjung mendadak ke luar mobil setelah seruan calon besannya itu mengudara. Memasang wajah penuh harap kedua anak itu melakukan pelukan perpisahan. Ah, pasti manis sekali.

"Bu, kurasa itu tidakㅡ"
"Memangnya salah memeluk calon istri sendiri, hah? Kau payah, hal begini saja mesti diajari dulu!", omel Heesun gemas. Yoongi yang mendengarnya hanya terkikik geli, meski rona merah tercetak di kedua pipi.
Taehyung mendengus jengah, lalu mendekat ke arah Yoongi. Sedang Yoongi buru-buru menggeleng pelan ketika tangan Taehyung mulai menggapai pundaknya.

"Ti-tidak perlu dilakukan. Jangan memaksakan diri untuk hal yang tidak kau inginkan, Kak Tae", lirih Yoongi sembari menunduk malu. Bukannya Yoongi tidak ingin dipeluk, hanya saja terasa aneh jika Taehyung melakukan ini karena permintaan Ibunya.
Tapi Taehyung tak acuh, ia menarik pundak Yoongi lalu melingkarkan kedua tangan di punggung sempit pemuda manis itu.

"Aaaaakk!"

"Kyaaaaa!"

Jeritan bak fangirl kolaborasi Heesun dan Yoonjung menjadi pengantar kepergian keluarga Min siang itu.

Marry Me, Taetae! (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang