Chapter 11

488 54 1
                                    

Chapter 11
~
"Haahh.. Akhirnya aku bisa bersantai.."ucap Jungkook yang sedang duduk di teras.

Kemudian datanglah Vernon.

"Yo!  Kau pasti lelah kan!"-Vernon yang sambil menyodorkan sebotol minuman kepada Jungkook.

"Ada apa denganmu.. Tidak biasanya..."-Jungkook yang sambil mengambil minuman tersebut.

"Cuma mau ngobrol aja.."-Vernon.

"Hm?  Tumben.. Mau bicara apa?"-Jungkook.

"Jungkook.. Kau itu.. Selalu ketinggalan ya.."-Vernon.

"Huh?  Maksudmu?"-Jungkook yang tersedak karena kaget mendengar pertanyaan Vernon.

"Hey Jungkook.. Kau ini pemeran utamanya kan?"-Vernon.

Jleb!

"Habisnya aku heran.. Kenapa pelukan pertama.. Kencan pertama.. Itu semua dicuri darimu..?"-Vernon.

"Hah?  Ke-kencan? Memangnya yang kemarin itu sebuah kencan hah?"-Jungkook.

"Tentu saja.. Menculik Sana.. Membawanya ke festival.. Itu tentu saja kencan.."-Vernon.

"Hah?  Jangan bercanda.."-Jungkook.

"Ampun deh.. Kenapa kau bisa kalah dari mereka.. Baejin dan Jimin..?"-Vernon.

"Karena.. Aku tidak seperti mereka.. Aku tidak ada di ingatannya Sana.."-Jungkook.

"Tapi.. Walaupun begitu.. Kau harus berjuang dong! Kau tau kan kalau kelamaan itu akan berbahaya?"-Vernon.

"Iya.. Aku tau itu.. Tapi.. Asal kau tau menaklukan hati seorang wanita itu sulit loh!  Apalagi aku orang asing baginya.."-Jungkook mengeluh ke Vernon.

"Ah iya sih.. Tapi kau tidak boleh menyerah lohh.. Sudahlah aku mau pergi makan!"-Vernon.

"Yahh.."-Jungkook.

Jungkook terus termenung di teras. Tapi tak lama Baejin datang menghampiri Jungkook.

"Jungkook, kau tidak ikut makan?"-Baejin.

"Aku akan makan nanti.."-Jungkook.

"Oh begitu.."-Baejin.

"Hey Baejin.. Bagimu pasti lebih mudah kan?"-Jungkook.

"Hah?  Apanya?"-Baejin.

"Menjadi pria impian Sana.."-Jungkook.

"Tidak juga.. Sana saja.. Sudah lupa denganku.."-Baejin.

"Huh?  Maksudnya?"-Jungkook.

"Sebenarnya aku ini teman masa kecilnya Sana.. Kami berbeda 2 tahun.. Di sd.. Aku selalu mengaguminya.."-Baejin.

"Tunggu.. Bukankah Sana bilang kalau kau itu teman smp nya?"-Jungkook.

"Iya.. Dia melupakan semua kenangan masa kecilnya karena sebuah kecelakaan.. Karena itu.. Dia lupa tentangku.."-Baejin.

"Be-begitu?"-Jungkook.

"Y-yah!  Pokoknya begitu.. Lalu aku masuk ke smp yang sama dengannya.. Saat itu dia sudah kelas 3 sementara aku masih kelas 1.. Aku selalu melihatnya menyendiri.. Jadi.. Aku memutuskan untuk menyapanya berharap dia mengingatku.. Tapi yah dia tidak ingat.."-Baejin.

"Jadi begitu yah..."-Jungkook.

"Aku menyukainya.. Kak Sana.."-Baejin.

"Be-begitu rupanya.. Ternyata benar ini sulit untukku.."-Jungkook.

"Huh?  Tidak lah!  Kau pasti bisa melakukan nya!"-Baejin.

"Benarkah?"-Jungkook.

"Iya.. Lagipula.. Diriku yang sekarang.. Sedang ada masalah dengan Sana di dunia nyata.."-Baejin.

"Masalah?  Masalah apa?"-Jungkook.

"Itu--"-Baejin.

Pembicaraan mereka terhenti karena kemunculan Nayeon.

"Hey kalian!  Kenapa diluar begini!?"-Nayeon.

"Ahh.. Nayeon.. Kau sudah selesai merawat Sana?"-Jungkook.

"Ya.. Lukanya cukup parah sih.. Tapi perlahan akan sembuh kok.."-Nayeon.

"Ah.. Begitu rupanya.. Syukurlah.."-Jungkook.

"Oh ya.. Kalau kalian mau menjenguknya silakan.. Ada Jihyo di kamarnya.."-Nayeon.

"Ah ya..  Nanti kami akan ke sana.."-Jungkook.

"Hmm.. Ngomong-ngomong.. Jungkook.. Kau ini bodoh ya?"-Nayeon.

"Eh?  Haaahhhh? Apa katamu??!"-Jungkook.

"Habisnya.. Diantara kalian berdua.. Sepertinya tidak ada perkembangan.. Aku jadi kesal sendiri melihatnya.."-Nayeon.

"Haahh?  Jangan kau kira melakukannya itu semudah membalikkan telapak tangan..!!"-Jungkook.

"Hahh.. Iya iya aku tau.. Tapi.. Berjuanglah!  Aku tau kau pasti bisa.."-Nayeon sembari tersenyum kepada Jungkook.

"Oh?  Ah.. Iya.."-Jungkook.

Nayeon pergi meninggalkan mereka.

"Hm.. Kalau begitu aku juga pergi.. Berjuanglah.. Kak Jungkook.."-Baejin sambil tersenyum hangat kepada Jungkook.

"I-iya.."-Jungkook.

'Kenapa semuanya jadi menyemangatiku?  Rasanya seperti mau pergi perang saja!'-JK.

-5 menit kemudian

'Tidak usah takut!  Aku kan cuma mau memastikan keadaan nya saja! Lagipula di dalam pasti ada Baejin dan Jihyo kan?!'-benak Jungkook yang sedang berdiri di depan pintu kamar Sana.

'Iya!  Tidak apa-apa!'-JK.

Jungkook langsung membuka pintu kamar Sana tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Cklek!

"Huahh?!  Siapa?"-Sana.

"E-eh?  Sana?  Kau sendirian?"-Jungkook.

"Jungkook!  Kalau mau masuk setidaknya ketuk terlebih dahulu! Aku kaget tau!"-Sana yang sedang berbaring di kasurnya sembari membaca buku.

"Ma-maafkan aku!  Lain kali tidak akan kuulangi!"-Jungkook sambil menunduk.

"Haish sudahlah!  Jadi kau mau apa kesini?"-Sana.

"Eum.. Apa lukamu sudah baik?"-Jungkook.

"Hah?  Oh ini.. Masih sakit sih.. Tapi kata Jihyo sebentar juga sembuh.."-Sana.

"Oh begitu.. Syukurlah.. Euh.. Ngomong-ngomong Baejin tidak ke sini?"-Jungkook.

"Kesini kok.. Tapi sangat singkat.."-Sana.

Flashback 4 menit yang lalu.

Tok tok

"Buka saja tidak dikunci!"-Sana.

Cklek

"Sana.. Semoga lekas sembuh.."-Baejin.

"Oh Baejin.. Ah i-iya.."-Sana.

Brak!

"Huh?  Dia langsung pergi?"-Sana kebingungan.

Flashback end.

"Puahahaha.. Apa-apaan itu??  Memang Baejin dong!!"-Jungkook tertawa terbahak-bahak.

"Ya.. Dia memang aneh dari dulu.."-Sana cemberut.

"Aduh.. Sungguh deh.. Baejin itu.."-Jungkook.

"Yahh.."-Sana.

"Oh ya Sana.. Aku dengar kau dengan Baejin di dunia nyata.. Sedang ada masalah?"-Jungkook.

"Hah?  Itu.."-Sana.

~to be continued~

Note.
Mungkin chapter² selanjutnya akan berfokus mengenai perkembangan hubungan antara Jungkook dan Sana. Buat yang nunggu romantis nya berbahagia lah kalian..

FAKE TOWN BABY [Sana & JungKook] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang